Laman

Sabtu, 25 Agustus 2018

Nanoteknologi


Feralvin Satria Lanusa Hardjanto
@G11-FERALVIN
@ProyekHG09

Nanoteknologi atau teknologi nano adalah sebuah teknologi yang menggunakan skala nano atau sepersemilyar. Nanoteknologi ini berbasis pada pemanfaatan sifat-sifat suatu material pada ukuran nano atau seukuran atom. Bila suatu material dibuat dalam ukuran nano, maka akan dihasilkan material dengan sifat-sifat baru yang luar biasa. Misalnya, ilmuwan berhasil membuat material yang disebut graphene yang memiliki kekuatan ratusan kali daripada baja namun lebih ringan. Material seperti itu akan memungkinkan pembuatan peralatan baru yang lebih hebat misalnya elevator dari bumi ke luar angkasa.

Berikut ini ada beberapa aplikasi nanoteknologi yang futuristik. Beberapa aplikasi nanoteknologi di berbagai bidang ini telah mampu dibuktikan oleh para penemunya dan tinggal menunggu pemanfaatannya di kehidupan nyata manusia.

Kayu Transparan sebagai Material Pengganti Kaca
Pada prinsipnya, pembuatan kayu transparan ini pertama adalah menghilangkan zat lignin pada kayu yang merupakan zat pemberi warna kayu. Kemudian langkah kedua adalah menyuntikkan epoxy pada pembuluh kayu untuk menguatkan kayu, membuatnya lebih transparan dan untuk menjaga serat nano selulosa.
Pemanfaatan kayu transparan ini sangat baik sebagai pengganti kaca. Kayu memiliki struktur sel dan serat alami sehingga tidak mudah pecah seperti kaca.

Antena dari Serat Nanotube
Antena ini memiliki kemampuan yang sama dengan antena dari tembaga, namun keunggulan antena serat nanotube ini adalah memiliki bobot yang jauh lebih ringan dan fleksibilitas yang lebih baik.

Meningkatkan Keberhasilan Transplantasi Organ dengan Nanoteknologi
Dengan bantuan nanoteknologi maka tingkat keberhasilan transplantasi organ akan menjadi lebih tinggi. Para ilmuwan berhasil mengembangkan cara yang aman untuk menghidupkan kembali organ yang dibekukan dengan bantuan sejenis partikel nano.
Selama ini masih banyak organ pendonor yang masih sangat potensial namun justru terbuang sia-sia karena organ tersebut hanya dapat bertahan selama 4 hingga 36 jam saja. Kemudian cara terbaik agar dapat bertahan lebih lama adalah dengan dibekukan, namun dalam proses pembekuan dan pencairannya ternyata sel-selnya bisa mengalami kerusakan. Dengan bantuan nanoteknologi maka dalam proses pencairannya terbukti tidak menampilkan tanda kerusakan bahkan elastisitas organ juga tetap terjaga.

Memonitor Kerja Otak dengan Jaring Nano
Beberapa peneliti dari Universitas Harvard Amerika Serikat menanamkan jaring nano berisi perangkat elektronik mikro ke dalam jaringan otak tikus. Tujuan dari implan jaring nano ini sangat berpotensi untuk mengetahui cara kerja otak mamalia secara detail.
Penelitian tersebut bermula ketika para peneliti melihat bahwa sel-sel hidup dapat tumbuh dan bergabung dengan jaring nano di sebuah cawan petri. Berikutnya, tim membuat jaring dari benang-benang polimer konduktif dengan banyak transistor nano yang terpasang di dalamnya. Jaring tersebut diklaim sangat fleksibel hingga sejuta kali lebih fleksibel dari apapun di dunia ini.

Aplikasi Nanoteknologi di Bidang Industri Tekstil
Nanofiber yang sangat halus dapat digunakan sebagai membran berpori pada pakaian olahraga. Selain sangat ringan, membran berpori ini dapat mengalirkan keringat dan udara keluar namun mencegah air dari luar masuk.

Ponsel Menjadi Anti Air dengan Nanoteknologi
Aplikasi nanoteknologi kali ini telah dikomersialkan secara umum dan dapat dicari offline atau online. Bahan anti air ini menggunakan teknologi nano yang ukuran partikel pelapisnya seperseribu kali ukuran rambut sehingga tak kasat mata.
Cara menggunakan bahan tersebut adalah dengan menyemprotkannya dalam bentuk uap pada ponsel. Setelah disemprot, maka ponsel menjadi aman ketika kehujanan bahkan sampai ke bagian mesinnya. Namun begitu jika tenggelam dalam air hanya dapat bertahan sekitar setengah jam saja.

Pembangkit Listrik Tenaga Aliran Darah Manusia
Generator seukuran nano ini dibuat dari bahan fiber. Generator tersebut dipasang pada arteri manusia. Turbin kecil tersebut dapat menghasilkan listrik yang digunakan untuk peralatan yang dipasang pada tubuh manusia misalnya alat pacu jantung dan sensor tekanan darah.
Tujuan penelitiannya adalah dapat menghasilkan listrik sebesar 1 miliwatt karena jantung manusia diperkirakan dapat menghasilkan listrik hingga 1,5 Watt.

Daftar Pustaka :
-          https://www.researchgate.net/publication/322138175_Teknologi_Berbasis_Nanomaterial_untuk_Remediasi_dan_Pengolahan_Air (diunduh pada 25/08/2018)
-          download.portalgaruda.org/article.php?article=134188&val=5635 (diunduh pada 25/08/2018)
-          jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/12947 (diunduh pada 25/08/2018)
-          jurnal-21.blogspot.com/2012/08/jurnal-jurnal-nanoteknologi.html (diunduh pada 25/08/2018)
-          Hidayat, Atep Afia, dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri, dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.