Laman

Sabtu, 11 Agustus 2018

Kimia Anorganik





 


 Nama : ALIFIANA
Kode : @G31



Kimia Anorganik
Kimia anorganik berkaitan dengan sifat dan perilaku senyawa anorganik, yang meliputi logam, mineral, dan senyawa organologam.

A.Senyawa Anorganik
1.Amonia adalah sumber nitrogen dalam pupuk, dan ini adalah salah satu bahan kimia anorganik utama yang digunakan dalam produksi nilon, serat, plastik, poliuretan, hidrazin, dan bahan peledak.
2.Klorin digunakan dalam pembuatan polivinil klorida, Bahan kimia pertanian, dan obat-obatan, serta bahan kimia untuk pengolahan air dan sterilisasi.
3.Titanium dioksida adalah oksida titanium alami, yang digunakan sebagai pigmen bubuk putih pada cat, pelapis, plastik, kertas, tinta, serat, makanan, dan kosmetik.

B.Struktur Senyawa Anorganik 
a.AMONIA
Amonia NH3 memiliki struktur tetrahedral. Namun untuk memahami struktur amonia, harus mempertimbangkan inversi atom nitrogen. 
b.DIBORAN
adalah reaksi antara magnesium borida dan air yang menghasilkan boron trihidrida BH3.
c.SENYAWA GAS MULIA
Gas mulia membentuk senyawa biner dengan oksigen dan fluorin yang keduanya memiliki keelektronegativan tinggi. 
d.FEROSEN
Ferosen adalah senyawa terdiri atas dua cincin sikopentadienil yang melapisi kedua sisi atom Fe dan senyawa ini merupakan contoh pertama kelompok senyawa yang disebut dengan senyawa sandwich.

C.Reaksi Anorganik
1.Reaksi untuk mengenali ion besi (III) melalui uji kualitatif
a.       Mereaksikan larutan yang mengandung Fe3+ dengan ion OH- menghasilkan endapan berwarna karat dari Fe(OH)3
b.      Mereaksikan larutan yang mengandung ion Fe3+ dengan larutan kalium heksasianoterat (II) yang akan menghasilkan endapan biru gelap (biru prusi) dari KFe[Fe(CN)6]
c.       Mereaksikan larutan yang mengandung ion fe3+ denga larutan kalium tiosianat menghasilkan larutan yang berwarna dari on [Fe(CNS)]2+

2.Reaksi Pembuatan Kobalt (II) Oksida
Kobalt oksida dapat diperoleh dengan cara memanaskan senyawa kobalt karbonat atau kobalt nitrat dan dilakukan tanpa udara. Adanya udara dapat mengakibatkan terbentuknya Co3O4 yang merupakan campuran dari kobalt (II) dan kobalt (III).
3.Reaksi Pembuatan Nikel Murni dengan Proses Mond
Pembuatan nikel murni dengan proses Mond bertujuan untuk memperoleh logam Nikel  yang mempunyai tingkat kemurnian yang tinggi. Caranya yaitu mereduksi nikel (II) oksida dengan reduktor campuran gas CO dan gas hydrogen pada temperature sekitar 350° C. Nikel yang belum murni diperoleh senyawa yang mudah menguap dari nikel karbonil Ni(CO)4. Nikel karbonil yang diperoleh kemudian dipisahkan dari hasil samping lain. Jika dipanaskan pada temperatur ±200°C akan diperoleh nikel murni.
4.Reaksi Pembentukan Kompleks Nikel dimetil glioksin
Pembentukan kompleks nikel dimetil glioksin dapat dibuat dengan cara mereaksikan DMG dengan larutan garam nikel (II) beramoniak yang akan menghasilkan endapan berwarna merah terang dari senyawa nikel dimetil glioksin [Ni(DMG)2].

D.Bidang Kimia Anorganik
Kimia anorganik sering dibagi menjadi subbidang kimia solid-state, kimia organologam, dan kimia bioinorganik.
1. Solid-State Chemistry (Kimia Benda Padat)

Ahli kimia solid-state mempelajari struktur dan sifat senyawa anorganik untuk membuat bahan baru yang lebih bermanfaat.

2. Kimia organometalik

Bidang penelitian yang sangat aktif dalam beberapa tahun terakhir adalah studi senyawa kimia organologam,senyawa yang terdiri dari logam transisi yang terikat pada kelompok kimia organik.

 3. Kimia Anorganik Biologis

Ahli kimia anorganik (bioinorganik) biologis meneliti peran logam dalam tubuh manusia, seperti bagaimana oksigen mengikat secara reversibel ke zat besi dalam sel darah merah.



 Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.