Laman

Kamis, 30 Agustus 2018

INOVASI INDUSTRI HIJAU


ABSTRAK
Industri Hijau adalah sebuah icon industri yang harus dipahami dan dilaksanakan, yaitu industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar pada Persiapan Akhir Penghargaan Industri Hijau 2015 di Kementerian Perindustrian.

ISI
Industri Hijau adalah sebuah icon industri yang harus dipahami dan dilaksanakan, yaitu industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar pada Persiapan Akhir Penghargaan Industri Hijau 2015 di Kementerian Perindustrian
            Menurut (Hidayat, 2013) bagaimanapun langkah industrialisasi merupakan jurus ampuh untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Tak dapat dipungkiri bahwa insentif ekonomi dan dampak eksternal sector industri lebih besar dibanding pertanian. Selain itu, tingkat produktivitas dan efisiensi sector industri lebih tinggi dan menyerap tenaga lebih banyak. 
            Unido (2011) mengemukakan bahwa Penerapan industri hijau menjadi penentu utama bagi peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Berbagai input sumberdaya dalam proses produksi senantiasa memperhatikan prinsip industri hijau, hal itu akan berdampak terhadap peningkatan efisiensi dan keunggulan kompetitif industri. Industri hijau dapat berperan dalam mengentaskan kemiskinan, mengutamakan penghematan energi termasuk lebih memanfaatkan energi terbarukan, lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, serta berpotensi meningkatkan produktivitas.


STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU
                           Presentasi%20Ka%20BPPI%20-%2018%20Mei-%20Dr.%20Haris.pdf
       Penerapan Industri Hijau dapat menumbuhkan inovasi untuk pengembangan industry yang menyediakan jasa dan produk untuk  “perlindungan” lingkungan. Industri Hijau akan terus tumbuh dan berkembang, dalam hal ini mencakup semua jenis layanan dan teknologi yang bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap pengurangan berbagai dampak negatif kegiatan industry (bahkan termasuk transportasi dan rumah tangga) terhadap lingkungan (Unido,2011).
            Presentasi%20Ka%20BPPI%20-%2018%20Mei-%20Dr.%20Haris.pdf
           Dikutip dari Republika.co.id, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia masih memerlukan inovasi di sektor industri dalam upaya pengelolaan lingkungan hijau. Oleh karena itu, pelaku industri dituntut untuk berusaha secara aktif dan bijak dalam menggunakan sumber daya serta teknologi yang ramah lingkungan, sehingga menciptakan efektivitas dan efisiensi bagi keberlanjutan usahanya.
        Kementerian Perindustrian sebagai pembina industri nasional, berkomitmen memacu para pelaku industri untuk terus mengembangkan inovasi yang mendorong peran perusahaan melakukan perbaikan lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Menurut Airlangga, pelaku industri memiliki tanggung jawab besar terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam segala aspek operasional perusahaan, yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. “Oleh karena itu, aspek sosial bisnis perusahaan tidak bisa lepas dari pembangunan yang berkelanjutan. Jadi, tidak semata berdasarkan dalam aspek ekonomi, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungannya baik untuk jangka pendek maupun panjang,” ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (26/8).

              http://apki.net/wp-content/uploads/2017/04/Industri-Hijau-Pak-Lintong-1.pdf

Penerapan prinsip industri hijau melalui efisiensi produksi dan peningkatan efektivitas penggunaan sumber daya alam, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan pertumbuhan sektor industri. Pertumbuhan industri tertinggi dicapai oleh industri mesin dan perlengkapan sebesar 9,90 persen. Selanjutnya disusul industri alat angkut sebesar 8,39 persen, industri makanan dan minuman sebesar 8,20 persen, serta industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 7,74 persen.
Menurut Airlangga, industri pengolahan nonmigas memiliki peranan yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional. "Kontribusi terbesar terhadap industri pengolahan nonmigas diberikan oleh industri makanan dan minuman sebesar 33,3 persen, diikuti oleh industri barang logam sebesar 10,5 persen dan industri alat angkutan yang juga sebesar 10,5 persen. Sehingga, kami masih yakin terhadap pertumbuhan dan peningkatan investasi pada sektor industri,” tutur Airlangga.
            Sementara Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Haris Munandar menyampaikan, Kemenperin telah menuangkan prinsip industri hijau ke dalam UU No 3 Thn 2014 tentang Perindustrian, khususnya Pasal 77-83. “Dalam pasal itu disebutkan untuk mewujudkan industri hijau secara menyeluruh, pemerintah perlu melakukan beberapa upaya strategis diantaranya melalui perumusan iklim kebijakan yang mendukung dan pemberian fasilitas,” jelasnya.


               http://apki.net/wp-content/uploads/2017/04/Industri-Hijau-Pak-Lintong-1.pdf
Kemenperin juga secara rutin menyelenggarakan Penghargaan Industri Hijau sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap upaya pelaku industri nasional yang telah menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksinya. “Kami telah menyusun buku pedoman penghargaan industri hijau yang akan menjadi acuan seragam dalam pelaksanaan penilaian dan dapat dimiliki secara terbuka oleh perusahaan industri yang akan mengikuti program tersebut, bahkan oleh siapapun yang ingin terlibat,” paparnya.

Daftar Pustaka :

Hidayat, Atep Afia. 2017. Industri Hijau, Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta
Hutaean, Lintong Sopandi. 2017. Pengembangan Industri Hijau Nasional. “http://apki.net/wp-content/uploads/2017/04/Industri-Hijau-Pak-Lintong-1.pdf” (Diakses Jam 12.00 tanggal 30 Agustus 2018)
Munandar, Haris. 2017 . Inovasi Teknologi Untuk Mewujudkan Industri Hijau. Presentasi%20Ka%20BPPI%20-%2018%20Mei-%20Dr.%20Haris.pdf
Anonim. 2016. Perlunya Inovasi Industri Hijau. “https://www.jurnalindonesia.net/perlunya-inovasi-industri-hijau/” (Diakses Jam 12.20 tanggal 30 Agustus 2018)
Jaramaya, Rizky. 2016. Indonesia Masih Butuh Inovasi Industri Hijau. https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/16/08/26/ociaas383-indonesia-masih-butuh-inovasi-industri-hijau (Diakses Jam 12.40 tanggal 30 Agustus 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.