Laman

Sabtu, 11 Agustus 2018

GAS PENCEMARAN UDARA


GAS PENCEMARAN UDARA


@ProyekH05
Oleh : Ryan Bagas Saputra

ABSTRAK
Gas pencemar udara dapat bersumber dari alam dan hasil kegiatan manusia yang semakin hari semakin bertambah seiring bertambahnya penduduk dan meningkatnya terapan teknologi sebagai tuntutan hidup yang lebih baik dan sejahtera. Gas pencemar udara yang paling dominan mempengaruhi kesehatan manusia adalah: korbon monooksida (CO), nitrogen oksida (NOx), belerang oksida (SOx), hidro karbon (HC) dan partikel (particulate) serta gas rumah kaca. Komponen pencemar udara tersebut di atas bisa mencemari udara secara sendiri-sendiri, atau dapat pula mencemari secara bersma-sama. Pengaruh gas pencemar udara terhadap kesehatan manusia dapat berakibat langsung maupun tidak langsung seperti; merusak susunan haemoglobin darah, penyakit ispa, iritasi tenggorokan, penyakit pneumokinosis, kardiovaskuler dan kanker.

PENDAHULUAN
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet.
Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogen oksida, methana, belerang dioksida, amonia, hidrokarbon dan gas rumah kaca yang sekarang ini menjadi perhatian besar dunia. Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang serta tumbuhan, maka berarti udara telah tercemar. Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini , khususnya dalam industri dan teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.

LANDASAN TEORI
Sumber Gas Pencemar Udara
Secara umum terdapat 2 sumber pencemaran udara yaitu pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (antropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di Indonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan emisi kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negative, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb) Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut.
A.    Karbon Monoksida(CO)
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. CO yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak.
B.     Nitrogen Oksida(NOx)
Ada 2,3 x 1015 g N2O (Warneck 1988) masuk ke atmosfir pertahun yang diproduksi pertahunnya sebesar 20 x 1012 g dengan waktu tinggal rata-rata N2O di atmosfir lebih dari 100 tahun (Cicerone, 1987) sehingga mempunyai waktu yang panjang untuk bercampur dengan bahan pencemar udara lainnya yang menghasilkan campuran pencemar yang lebih berbahaya bagi manusia. Sampai tahun 1999 NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun).
C.    SOx (SulfurOxide:SO2,SO3)
Emisi SOx terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya SOx emisi. Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatic dan alkyl.
D.    HydroCarbon (HC)
Pada mesin, emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam sumber. Tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna, tidak terbakarnya minyak pelumas silinder adalah salah satu penyebab munculnya emisi HC. Emisi HC pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini berbentuk gas methan (CH4).
E.     Partikulat Matter(PM)
Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen. Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam partikel debu. Partike-partikel lautan banyak masuk ke atmosfir sebagai hasil penyerapan dari gelembung-gelembung air dan garam-garam mengkristal membentuk aerosol garam laut yang bersusunan kimiawi air laut (Glass dan Matteson 1973).
F.     Gas Rumah Kaca (CH4, CO2, N2O)
Gas rumah kaca merupakan suatu istilah yang tepat digunakan pada gas-gas yang menyebabkan peningkatan suhu bumi. Gas-gas ini terdapat diudara membentuk suatu perisai yang membendung panas bumi yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dan alam itu sendiri, tetapi panas bumi ini tidak dapat lepas ke udara hingga batas tertinggi sebab adanya gas-gas ini yang membendungnya sehingga panas bumi terperangkap dan terpantul kembali ke bumi sehingga bumi semakin tinggi suhunya.
Teknologi Penanggulangan Emisi dari Kendaraan
Secara sekilas teknologi penanggulangan emisi dari mesin dapat dikategorikan menjadi dua bagian besar yaitu; Pengurangan emisi metoda primer dan Pengurangan emisi metoda sekunder. Untuk pengurangan emisi metoda primer adalah:
Berdasarkan bahan bakar :
·         Penggunaan bahan bakar yang rendah Nitrogen dan Sulfur termasuk penggunaan non fossil fuel
·         Penggalangan penggunaan Non Petroleum Liquid Fuels
·         Penggunaan angka cetan yang tinggi bagi motor diesel dan angka oktan bagi motor bensin
·         Penggunaan bahan bakar Gas
·         Penerapan teknologi emulsifikasi (pencampuran bahan bakar dengan air atau lainnya)
Berdasarkan Perlakuan Udara :
·         Penggunaan teknologi Exhaust Gas Recirculation (EGR)
·         Pengaturan temperature udara yang masuk pada motor
·         Humidifikasi
Berdasarkan Proses Pembakaran :
·         Modifikasi pada pompa bahan bakar dan sistem injeksi bahan bakar
·         Pengaturan waktu injeksi bahan bakar
·         Pengaturan Injeksi langsung air ke dalam ruang pembakaran
Sementara itu pengurangan emisi metoda sekunder adalah :
·         Penggunaan Selective Catalytic Reduction (SCR)
·         Penerapan teknologi Sea Water Scrubber untuk aplikasi di kapal
·         Penggunaan katalis ukuran droplet dari bahan bakar yang diinjeksikan
·         Magnet yang dipasang pada pipa bahan bakar
·         Penggunaan katalis pada pipa gas buang kendaraan bermotor.
Dampak Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Manusia
Dampak pencemaran saat ini merupakan masalah sangat serius yang dihadapi oleh negara-negara industri. Berikut diuraikan dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dari beberapa gas pencemar udara.
·         Dampak pencemar oleh gas karbonmonoksida, CO.
·         Dampak pencemar Nitrogen Oksida (Nox)
·         Dampak Pencemar Belerang Oksida (SOx)
·         Dampak Pencemar Hidrokarbon (HC)
·         Dampak Pencemar Partikel.
·         Dampak Gas Rumah Kaca (CH4, CO2 dan N2O)

KESIMPULAN
Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan manusioa untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Namun pada sisi lian manusia juga sudah mulai ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah, air dan udara yang kesemuanya saling keterhubungan satu sama lain sebagai suatu keastuan alam yang tidak dapat dipisahkan. Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh pada lingkungan alam saja, tetapi tanaman, hewan dan manusialah sebagai makhluk tertinggi sekaligus pelaku utama pencemar yang lebih meraqsakan dampak pencemar tersebut. Dampak pencemar udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara industri. Bahan pencemar udara sangat berbahaya sebab umumnya berupa gas yang sangat toksik, mudah bereaksi dan menyebar sesuai arah angin, suhu dan tekanan seperti gas CO, Nox, SOx, Hidrokarbon, Gas rumah kaca dan partikel.

DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Afif. 2001. Penyemaran Udara : Dampak Penyemaran Udara Pada Lingkungan. 2(1). 21-27
Hidayat, Alfia & Kholil, Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.
Sengkey, Linna. Jansen, Freddy. & Wallah, Steenie. 2011. TINGKAT PENCEMARAN UDARA CO AKIBAT LALU LINTAS DENGAN MODEL PREDIKSI POLUSI UDARA SKALA MIKRO. 1(2). 119-126.
Sugiarti. 2009. Gas Pencemar Udara Dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia.10. 50-58.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.