Laman

Sabtu, 11 Agustus 2018

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Makhluk Hidup

H07-ALFIN
Oleh : Alfin Priyogie
 
ABSTRAK

Udara merupakan salah satu komponen terpenting di dunia yang menunjang kehidupan mahluk hidup. Banyak pengaruh jika keadaan udara terganggu seperti kenyamanan dan keindahan lingkungan juga terganggu. Udara merupakan campuran gas yang terdapat pada lapisan yang megelilingi bumi .komposisi campuran gas tersebut tidak terlalu konstan, komponen konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam bentuk uap dan karbondioksida.
Pencemaran udara berarti hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir di luar, seperti debu, gas, kabut, bau-bauan, asap atau debu dalam kuantitas yang banyak dengan berbagai sifat sehingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan manusia, tumbuhan ataupun hewan (Latunra, 2011).



PENDAHULUAN

 Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya di dalam suatu lingkungan.
Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya  (Wardhana,1999). Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia,  baik berdampak langsung maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin  mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.

PEMBAHASAN

Pencemaran udara ini dapat berbentuk padatan, seperti partikel kecil yang  disebabkan oleh debu yang berterbangan akibat tiupan angin, asap dari industri dan kendaraan bermotor, dan proses pembusukan sampah organik. Selain berbentuk padatan pencemaran dapat berupa cairan dan gelombang. Pencemaran berupa cairan seperti air hujan maupun bahan kimia yang cukup dominan (bentuk gas seperti Ozon, CO2), sedangkan pencemaran udara yang berbentuk gelombang seperti kebisingan akibat suara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.  
Pencemaran udara yang melampaui batas kewajaran akan menimbulkan dampak terhadap makhluk hidup yang hidup diatas bumi ini. Oleh sebab itu, maka perlu kita fahami dampak apa saja yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran udara khususnya terhadap tumbuhan. Pada kesempatan kali ini penulis hanya membatasi pada dampak pencemaran udara yang berupa cairan (bentuk gas dan pengaruh fititoksik) terhadap tumbuhan.


Klasifikasi pencemaran udara  dibagi atas 2 yaitu (Simpons, 1890):
a.       Pencemaran Udara Primer
Pencemaran udara secara primer adalah adanya penghasilan sulfur monoksida dan karbon monoksida akibat proses pembakaran atau dengan kata lain pencemaran primer adalah substansi pencemaran udara yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran. Contohnya  Karbon monoksida yang berasal dari kawasan industri.

b.      Pencemaran Udara Sekunder
Pencemaran udara sekunder adalah tindak balas dari belerang dioksida yang bergabung dan membentuk gas-gas regular tidak oleh makhluk hidup yang ada dimuka bumi atau dengan kata lain pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contohnya adalah pembentukan ozon dari efek rumah kaca.

Beberapa jenis polutan pencemar udara antara lain sebagai berikut:
1. Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Karbon monoksida (CO) dapat bersumber dari proses pembakaran tidak Sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin, industri, kereta api, dan lain-lain. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas CO. Contoh, jika anda menghidupkan mesin mobil di dalam garasi, maka garasi harus dalam keadaan terbuka. Apabila garasi berada dalam keadaaan tertutup rapat, maka gas CO yang keluar dari knalpot akan memenuhi ruangan garasi tersebut. Jika terhirup oleh seseorang dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan badan lemas dan apabila berlanjut lama dapat menyebabkan kematian.

2. Gas SO dan SO2
Gas belerang yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO, SO2 dan SO3. Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas belerang (SO, SO2 atau SO3) bereaksi dengan gas nitrogen oksida (NO2, NO3) dan uap air membentuk senyawa asam (asam sulfat, asam nitrat) (Gambar 1). Jika senyawa asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan asam.

3. Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)
Memang gas CFC tidak berbahaya secara langsung, tetapi ketika kita menyemprotkan hair spray atau parfum, maka gas CFC yang keluar akan langsung terbang membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer. Pada stratosfer terdapat lapisan ozon (O3) dan kita kenal sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet matahari. Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon (O3), maka akan terbentuk lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. Karena lapisan ozon berlubang, maka sinar ultraviolet matahari langsung menembus dan masuk ke bumi. Sifat sinar ultraviolet memiliki radiasi tertinggi di antara spektrum sinar-sinar yang lain, sehingga bisa mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, terjadinya mutasi genetik, menyebabkan terjadin

4. Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO)
HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker.

5. Partikel
Pencemaran udara dapat terjadi dalam bentuk partikel. Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer (PM10). Partikel dapat berupa sebagai berikut :
  • Aerosol (partikel) yang terhambur dan melayang di udara
  • Fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara
  • Dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang di udara karena tiupan angin
  • Smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran padat dan cair yang melayang di udara
  • Mist (mirip kabut), berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang di udara
  • Plume, asap dari cerobong pabrik
  • Smog, campuran smoke dan fog
  • Fume, aerosol dari kondensasi uap logam

Dampak Polusi Udara Terhadap Makhluk Hidup:



1        1.   Manusia 
          Dampak pencemaran udara umumnya menyerang saluran pernafasan yang berdampak secara langsung ke paru-paru. Gangguan kesehatan yang paling umum dirasakan dari dampak dari menghiru udara yang telah tercemar adalah infeksi saluran pernafasan atas(ISPA), Penyakit asma, bronkhitis, serta gangguan pernafasan lainnya.
Selain penyakit-penyakit yang masuk melalui pernafasan, Dampak pencemaran udara juga menyerang bagian external tubuh yang terkontak langsung dengan udara yaitu kulit.Kulit akan tampak menjadi kusam, terjadinya penuaan dini, hilangnya elastisitas kulit, munculnya flek-flek hitam, hingga serangan kanker kulit. Selain berdampak secara fisik, pencemaran ini juga berdampak kepada kondisi psikologi yaitu dapat memicu stres serta menganggu kestabilan emosi.

2.    Hewan
Dampak negatif zat-zat pence-mar udara terhadap fauna (hewan) tidak berbeda jauh dengan dampak-dampak lain seperti terhadap manusia dan tumbuhan. Dampak terhadap hewan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung, secara langsung terjadi bila ada interaksi melalui sistem pernafasan sebagaimana terjadi pada manusia. Dampak tidak langsung terjadi melalui suatu perantara, baik tumbuhan atau perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan hewan.
Terjadinya emisi zat- zat pencemar ke atmosfer (udara) seperti partikulat, NOx, SO2, HF dan lain-lain yang kemudian berinteraksi dengan tumbuhan dan perairan baik melalui proses pengendapan atau pun penempelan, akan berpengaruh langsung terhadap vegetasi dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewan- hewan melalui rantai makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut. Pengaruh Oksida Nitrogen (NOx) pada dosis tinggi terhadap hewan berupa terjadinya gejala paralisis sistem syaraf dan konvulusi.

3.    Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh perubahan atau gangguan akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan nutrisi. kondisi tanaman, temperatur, kelembaban dan penyinaran. Beberapa contoh kerusakan yang terjadi pada gangguan nutrisonal dan gangguan atraksional biologis adalah terjadinya penurunan tingkatan kandungan enzym, gangguan pada respon fisiologis adalah perubahan pada sistem fotosintesa, sedang gangguan yang nampak secara visual adalah chlorosis (perusakan zat hijau daun/menguning), flecking (daun bintik-bintik), reduced crop yield (penurunan hasil panen). Terjadinya gangguan pencema- ran terhadap tumbuhan dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu pencemaran secara primer dan sekunder.

DAFTAR PUSTAKA


    Fadhli. 2014. Pencemaran Udara. Dalam http://irfanfadhil24.blogspot.com/2014/11/artikel-tentang-pencemaran-udara.html

   Setiawan. 2018. Jenis Polutan Pencemar Udara BEserta Dampaknya. Dalam http://ilmulingkungan.com/jenis-polutan-pencemar-udara-beserta-dampaknya/
 

      Budiyono, Afif. “Pencemaran Udara: Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan”. Vol. 2 No. 1. 2001. Berita Dirgantara
 
     Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad.2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.