Laman

Sabtu, 11 Agustus 2018

Dampak Industri Batu bara pada Lingkungan sekitar

                                                                                                                  Alfin Yumaela Lestari
                                                                                                                  @G07-Alfin
                                                                                                                   Proyek H03
                 


Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi sumber daya energy yang sangat besar. Indonesia pada tahun 2006 mampu memproduksi batu bara sebesar 162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor. Sementara itu sekitar 29 juta ton diekspor ke Jepang. indonesia memiliki cadangan batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan dalam jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi. Sedangkan rumus empirik batubara untuk jenis bituminous adalah C137H97O9NS, sedangkan untuk antrasit adalah C240H90O4NS.
  •     Metode Penambangan Batubara

Kegiatan  pertambangan  batubara  merupakan  kegiatan  eksploitasi sumberdaya  alam  yang  tidak  dapat  diperbaharui  dan  umumnya  membutuhkan investasi  yang  besar  terutama  untuk  membangun  fasilitas  infrastruktur.
Karakteristik yang penting dalam pertambangan batubara  ini adalah bahwa pasar dan harga  sumberdaya  batubara  ini  yang  sangat  prospektif  menyebabkan industri pertambangan batubara dioperasikan pada tingkat resiko yang tinggi baik dari  segi  aspek  fisik,  perdagangan,  sosial  ekonomi  maupun  aspek  politik.
Kegiatan  penambangan  batubara  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  dua metode yaitu (Sitorus, 2000)  :
  • Penambangan permukaan  (surface/  shallow  mining), meliputi  tambang terbuka penambangan dalam jalur dan penambangan hidrolik.
  • Penambangan dalam (subsurfarcel deep mining).
Kegiatan  penambangan  terbuka  (open  mining)  dapat  mengakibatkan gangguan seperti
  1. Menimbulkan lubang besar pada tanah.
  2. Penurunan muka  tanah  atau  terbentuknya  cekungan  pada  sisa  bahan galian  yang dikembalikan ke dalam lubang galian.
  3. Bahan galian tambang apabila di tumpuk atau disimpan pada stock fliling dapat mengakibatkan bahaya longsor dan senyawa beracun dapat tercuci ke daerah hilir.
  4. Mengganggu proses penanaman kembali reklamasi pada galian  tambang yang  ditutupi  kembali  atau  yang  ditelantarkan  terutama  bila  terdapat bahan  beracun,  kurang  bahan  organiklhumus  atau  unsur  hara  telah tercuci
  •   Dampak Penambangan untuk Industri Batubara
   Dampak Terhadap lingkungan 
 
 Seperti halnya aktivitas pertambangan lain di Indonesia pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar baik itu air, tanah, udara dan hutan.Penambangan Batu bara secara langsung menyebabkan pencemaran antara lain :

1.Pencemaran air
Permukaan batubara yang mengandung pirit besi sulphide,jika berinteraksi dengan air menghasilkan asamsulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.

2.Pencemaran udara
 Polusi pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan..Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru.Peranan polutan ikut andil dalam merangsang penyakit pernapasan seperti influenza,bronchitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan bronchitis kronis.

3.Pencemaran Tanah
        Penambangan batubara dapat menghancurkan satwa liar dan habitatnya,degradasi kualitas udara mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat megubah topografi umum daerah.Penambangan secara permanen. Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi sebagai gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia memberikan kontribusi besar  pada emisi gas rumah kaca.

Dampak Terhadap manusia

Dampak pencemaran akibat penambangan batubara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :
Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi  dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Karena limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4),  di samping itu debu batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. 

 Dampak Sosial dan kemasyarakatan
 
                        Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan,atau tak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang dengan hasil yang akan mereka dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi. Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi lebih konsumtif. Bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang berubah.

Daftar pustaka :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.