Laman

Sabtu, 17 Februari 2018

TEKNOLOGI HIJAU




Oleh : CHANDRA EKA PRASETYA (@G04-CHANDRA)


Abstrak : 

Teknologi hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. 
Studi tentang teknologi hijau yang masih terus dikembangkan dan merupakan kecenderungan teknologi di masa datang, antara lain mencakup bidang-bidang : Energi terbarukan (renewable energy), Bangunan hijau/ramah lingkungan (green building), Kimia hijau (green chemistry) dan Teknologi Nano Hijau (green nanotechnology)

Kata kunci : Teknologi Hijau 

Isi :
Menurut Hidayat dan Kholil (2017) dalam Shidqi (2016) dan Soemarno (2011) dan berbagai sumber lainya menjelaskan bahwa Teknologi Hijau (Greentech) dikenal juga sebagai teknologi lingkungan (envirotech) dan teknologi bersih (cleantech), merupakan integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk mengoptimalkan pelestarian lingkungan global dan sumber daya alam, serta untuk meminimalisir dampak negatif dari berbagai kegiatan seluruh umat manusia di planet bumi. Teknologi Hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan kehidupan diplanet bumi ini. Kelestarian yang dapat diartikan sabagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dimasa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Kerusakan lingkungan perlu diimbangi dengan upaya pembenahannya, yang memerlukan sains dan teknologi. Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan sains dan teknologi di satu sisi mampu mendongkrak kesejahteraan umat manusia, namun disisi lainnya dampak terhadap lingkungan tidak selalu positif. Selayaknya teknologi bersih atau teknologi yang bersahabat dengan lingkungan dikembangkan sedini mungkin. Jika tidak, maka kondisi ekosistem planet bumi makin menuju kehancurannya. Seluruh komponen ekosistem nyaris terkena limbah Industri, baik yang berbentuk gas, partikel, cair atau padat. (Hidayat dan Kholil, 2017)

Menurut Hazura dan Sharifah Norhaidah (2007) teknologi hijau merujuk pada pembangunan dan aplikasi produk, peralatan serta sistem untuk memelihara alam sekitar dan meminimumkan dampak negatif akibat dari aktivititas manusia. Produk yang diciptakan itu mempunyai kriteria seperti menggalakkan sumber yang dapat diperbaharui. Manusia dan alam merupakan dua komponen utama tenaga hijau dalam ekosistem kehidupan manusia. Kedua-duanya telah diwujudkan bersama, saling bergantungan dan saling berkaitan. Jika salah satu mengalami kepunahan maka keseluruhan ekosistem akan musnah. Sebagai contoh, perubahan iklim akibat pemanasan global telah memberikan dampak kepada alam semesta dan manusia. Fenomena ini telah menyebabkan kemusnahan ekologi, manusia. Secara tidak langsung, keadaan ini telah menunjukkan bahawa kelestarian manusia bergantung pada alam sekitar dan begitu juga sebaliknya.


Teknologi Ramah Lingkungan tidak hanya teknologi secara individu tetapi juga secara sistem termasuk pengetahuan, prosedur, barang dan pelayanan, dan peralatan serta prosedur organisasi dan manajemen untuk mempromosikan kelestarian lingkungan.Bedasarkan karakteristik ini, definisi Teknologi Ramah Lingkungan adalah semua teknologi tansisi yang akan menjadi teknologi berwawasan lingkungan, semua aliran daur hidup material, energi dan air dalam sistem produksi dan konsumsi, meliputi keseluruhan spektrum mulai teknologi dasar sistem produksi dan konsumsi sampai dengan keseluruhan teknologi terintegrasi dimana teknologi lingkungan merupakan teknologi produksi dan konsumsi untuk dirinya sendiri, termasuk teknologi sistem tertutup dimana targetnya adalah zero waste dan /atau pengurangan penggunaan sumberdaya yang signifikan, serta teknologi lingkungan yang menghasilkan sedikit emisi; dan mempertimbangkan pengembangan teknologi dalam kontek ekologi dan sosial. (Kardono, 2010)

Menurut Hadi dkk. (2013) bahwa pembangunan industri yang berkelanjutan membutuhkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan dan lingkungan. Dua komponen utama pengembangan industri adalah energi dan bahan baku. Untuk meminimalkan dampak lingkungan dari energi dan bahan baku, langkah penting diperlukan untuk mengatasi masalah ekonomi hijau dan pemanasan global. Penggunaan inovasi teknologi untuk emisi gas industri merupakan solusi pencegahan yang dihadapi pemanasan global.


Daftar pustaka :
- Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017.  Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media.
- Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017.  Manajemen Lingkungan Dengan Berpikir Hijau. Yogyakarta : Wahana Resolusi.
- Hazura dan Sharifah Norhaidah, 2007. “Pemeliharaan Alam Tabii Bersumberkan Pengetahuan Islam” dlm. Jurnal Pendidikan Sains 7:1, hlm. 31-44. Dalam : http://jurnalkanun.dbp.my/wordpress/wp-content/uploads/2014/11/7-Kelestarian-Alam-Sekitar1.pdf (Diunduh pada tanggal 8 Februari 2018)
-  Kardono. 2010.  Teknologi Ramah Lingkungan : Kriteria,Verifikasi Dan Arah Pengembangan . Lokakarya Jakarta Convention Center Tanggal 4 Juni 2010.
- Hadi dkk. 2013 . International Journal of Renewable Energy Development Volume 2, Issue 1, 2013. Dalam : http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=19908 (Diunduh pada tanggal 8 Februari 2018)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.