Laman

Selasa, 09 Januari 2018

KIMIA HIJAU DAN TEKNOLOGI BERSIH

@E12-Guntur, @ProyekA08
Disusun Oleh : Guntur Wahyu Prasetiyo



Apa itu kimia hijau?
Kimia hijau atau “Green Chemistry” merupakan kajian dibidang kimia yang relatif baru yang memfokuskan kajiannya pada penerapan sejumlah prinsip kimia dalam merancang menggunakan atau memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi bahan berbahaya yang dapat menggangu kesehatan mahkluk hisup dan pelestarian lingkungan. Menurut EPA (2015) kimia hijau adalah desain produk dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia hijau juga dikenal sebagai kimia berkelanjutan.
Prinsip – prinsip kimia hijau
1.    Pencegahan limbah
2.    Memaksimalkan ekonomi atom
3.    Perancangan sintesa dengan bahan kimia yang tidak berbahaya
4.    Perancangan bahan dan produk kimia yang aman
5.    Pelarut dan senyawa pembantu yang ramah lingkungan
6.    Perancangan untuk efisien energi
7.    Penggunaan bahan baku terbarukan
8.    Mengurangi tahapan reaksi atau derivatif
9.    Katalisis
10.  Rancangan untuk degradasi
11.  Analisis seketika untuk pencegahan polusi
12.  Minimalisir potensi kecelakaan
Konsep kimia hijau                                            
Kimia hijau mencangkup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya, karena penerapan metode pemacahan masalah secara inovatif terhadap masalah lingkungan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rashmi Sanghi (2003) proses kimia hijau harus memenuhi beberapa syarat:
1.    Menghindari limbah
2.    Efisiensi atom
3.    Menghindari pengunaan dan produksi bahan kimia yang beracun dan berbahaya
4.    Menghasilkan senyawa-senyawa dengan hasil yang lebih baik atau sama
5.    Dapat dibiodegradasi
6.    Mengurangi energi yang dibutuhkan
7.    Menggunakan bahan yang dapat didaur ulang
8.    Menggunakan katalis
9.    Teknologi Bersih
10.  Apa itu teknologi bersih ?
11.  Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis. Menurut Karyono (2009) teknologi masa kini (konvensional)menawarkan kemudahan, kenyamanan dan kecepatan bagi aktifitas manusi. Teknologi bersih yaitu semua produk, jasa, dan proses yang mendayagunakan bahan ramah lngkungan dan sumber energi terbarukan, mampu mengurangi penggunaan sumber daya alam secara drastis, dan mengurangi atau mengeliminasi emisi gas dan sampah. Dengan kata lain, yaitu teknologi yang terkait dengan aktivitas daur ulang, energi terbarukan (misal tenaga surya), dan teknologi dan proses praktis lain yang terkait konservasi energi dan tidak mencemari lingkungan seperti daur ulang air kelabu, penanganan sampah dengan pengomposan, dan teknologi mobil hibrida atau mobil listrik. Teknologi ini ditujukan untuk menciptakan sumber daya dan energi baru dengan meminimalisasi polusi.
Strategi teknologi bersih
·         Sumber daya alam yang semakin langka : sumber daya yang alam yang tak terbaharukan
·         Merubah input bahan baku ke sistem untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia toksik (beracun)
·         Mereduksi limbah dengan efisien konversi bahan baku menjadi produk dan produk samping (by-product) yang bermanfaat
·         Merubah rancangan, komposisi atau pengemasan produk
·         Produk
ü  Menguragi bahan-bahan yang masuk
ü  Memilih material alternatif yang berdamak paling kecil terhadap lingkungan dalam daur hidupnya
ü  Menjadikan lebih berguna
ü  Meningkatkan efisiensi dalam proses operasi
ü  Meningkatkan produk untuk agar mudah untuk dilakukan recycle
ü  Mengurangi atau mencari altefnatif kemasan
ü  Efisiensi dalam distribusi dan penyaluran
·         Pemisahan limbah disumber
·         Penggunaan raw material
·         Modifikasi proes
                                                                                                           
Keuntungan Dalam Penerapan Teknologi Bersih
1.    Meningkatkan efisiensi.
2.    Mengurangi Biaya Pengolahan Limbah.
3.    Konsevasi Bahan Baku dan Energi.
4.    Membantu Akses Kepada Lembaga Finansial.
5.    Memenuhi Permintaan Pasar.
6.    Memperbaiki Kualitas Lingkungan.
7.    Memenuhi Peraturan Lingkungan.
8.    Memperbaiki Lingkungan Kerja.
9.    Meningkatkan Persepsi Masyarakat.

Daftar pustaka
Shanghi, Rasmi, 2003. ” The Need For Green Chemistry” :Environt Friendly Alternative. New Delhi :Naroso Publishing House.
EPA. 2015. Basics of Green Chemistry. United States Environmental Protection Agency. Dalam http://www.epa.gov/greenchemistry/basics-green-chemistry .
Karyono, T.H. 2009. Teknologi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prosiding Seminar “Green Tchnology Toward Sustainable Developmen”. Fakultas Teknik Terpadu. Universitas Al Zaitun. Indramayu.
Nurbaity 2011. pendekatan green chemistry suatu inovasi dalam pembelajaran kimia berwawasan lingkungan Vol. 1, No. 1 (2011). Journal.unj.ac.id. dalam http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrpk/article/download/175/216/. Diunduh 2011.
Teknik Lingkungan ITB 2009. Teknologi Bersih (Cleaner Production). Kuliah.ftsl.itb.ac.id. dalam http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2009/04/teknologi-bersih.pdf . Dinduh 2009
Anwar 2015. Kimia hijau/green chemistry. bptba.lipi.go.id. dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id . diunduh 4 Desember 2015
                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.