Laman

Selasa, 12 Desember 2017

Industri Hijau dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca


INDUSTRI HIJAU dan PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA




@D24-Alvian
Oleh : Alvian Fuadi

Pengertian
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, definisi dari industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Pengembangan industri hijau dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain: penerapan produksi bersih, konsenrvasi energi, efisiensi sumber daya, eco-design, proses daur ulang dan low carbon technology.

Di samping itu, pengembangan industri hijau merupakan salah satu usaha untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2020 dibandingkan dengan kondisi saat ini, dan diharapkan akan dapat mencapai 41% dengan bantuan internasional.

Dampak Gas Rumah Kaca
Adanya Gas Rumah Kaca ini tentu berdampak besar bagi bumi. Berikut beberapa dampak yang disebabkan oleh fenomena Gas Rumah Kaca :
1.      Perubahan Iklim
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.
2.      Meningkatnya Permukaan Laut
Berkurangnya lapisan es di Greenland dan Antartika berkontribusi sebesar 0.4 mm pertahun. Salah satu dampak yang paling besar dari pemanasan global adalah naiknya permukaan laut. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.
3.      Meningkatnya Suhu Global
Perubahan yang telah diukur oleh para ilmuwan pada atmosfer, lautan, permukaan es dan gletser menunjukkan bahwa bumi telah mengalami pemanasan akibat dari adanya emisi gas rumah kaca di masa lalu. Perubahan-perubahan tersebut merupakan bagian dari pola yang konsisten sebagai bukti adanya gelombang panas (heat waves) yang lebih besar, pola angin baru, kekeringan yang lebih parah di beberapa daerah, melelehnya gletser dan es di Arktik serta naiknya muka laut.
4.      Gangguan Ekologis
Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
5.      Dampak Sosial Dan Politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas, penyebaran penyakit melalui air maupun penyebaran penyakit melalui vektor hingga kematian. Temperatur yang panas menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit.

Cara untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca
Melihat banyaknya dampak yang disebabkan oleh gas rumah kaca harusnya membuat kita sadar bahwa hal tersebut sangat merugikan bagi kita kedepannya. Maka dari itu tugas kita sebagai yang hidup di bumi ini adalah mengurangi emisi gas rumah kaca yang sudah terjadi. Berikut ini cara-cara sederhana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca :
1.      Biasakan diri untuk berjalan kaki atau bersepeda setiap harinya. Bila berpergian cukup jauh, gunakan alat transportasi umum. Hal ini akan mengurangi pembakaran bahan bakar fosil dan tentunya baik untuk kesehatan!
2.      Menggunakan energi listrik, bahan bakar minyak, gas, dan air dengan bijak.
3.      Mengurangi penggunaan kertas artinya kita bisa memperpanjang kehidupan pohon-pohon, baik yang ada di hutan industri maupun hutan primer. Keberadaan pohon di dunia berperan penting untuk menghasilkan oksigen dan melindungi bumi kita dari peningkatan suhu udara. Kemudian, karbon yang diserap di dalam jaringan tumbuhan kayu dapat berguna bagi kehidupan kita.
4.      Tahukah anda bahwa 269.000 ton sampah plastik mengambang di laut? Lalu berapa banyak yang tertinggal di darat? Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai artinya kita telah mengurangi jumlah sampah yang sulit terurai.
5.      Mengolah sampah organik menjadi kompos dan mengolah sampah non-organik menjadi kreativitas.

Daftar pustaka :
·         Bika Solusi Perdana.2015.Definisi Industri Hijau. Dalam http://www.bikasolusi.co.id/industri-hijau/
·         IESR Indonesia.2011.Tips mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam http://iesr.or.id/2011/04/tips-untuk-mengurangi-emisi-gas-rumah-kaca-dari-aktivitas-sehari-hari/
·         Aisa rahmawati.2013.Dampak gas rumah kaca. Dalam http://basoarif10ribu.blogspot.co.id/2013/02/gas-rumah-kaca-adalah-gas-gas-yang.html
·         Samiaji.2009.Upaya mengurangi CO2 di atmosfer. Dalam http://www.jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/745
·         Ujang rusdianto.2017.Green industry sebagai icon industri. Dalam http://ujangrusdianto.com/2017/01/26/green-industry-sebagai-icon-industri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.