Laman

Selasa, 21 November 2017

KIMIA DAN PERBAIKAN LINGKUNGAN

KIMIA DAN PERBAIKAN LINGKUNGAN

 Oleh: 
@E03-Rayhan, @Proyek-A08

Pengertian Ilmu Lingkungan adalah Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup yang merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu terutama Ekologi, yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan merupakan penjabaran Ekologi. Ekologi merupakan sebagai dasar Ilmu Lingkungan. Berikut ini adalah beberapa istilah dalam ilmu lingkungan yaitu AMDAL, GREEN INDUSTRY, ECO PRODUCT, ISO 14001dan LCA (LIFE CYCLE ASSESMENT).

AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)
AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL meliputi aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan, masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai instrument lingkungan hidup lainnya.
Fungsi dari AMDAL :
-        Sebagai bahan perencanaan dalam pembangunan wilayah,
-        Sebagai langkah dalam membantuk proses dalam mengambil keputusan terhadap suatu kelayakan lingkungan hidup pada rencana usaha dan atau kegiatan,
-        Sebagai bahan saran dalam proses menyusun rencana untuk pengelolaan dan memantau lingkungan hidup agar tetap lestari,
-        Sebagai sarana dalam memberikan informasi kepada masyarakat atas dampak yang akan terjadi atas rencana kegiatan yang akan dilakukan
-        Sebagai usaha dalam merekomendasikan izin usaha,
-        Sebagai Scientific Document dan Legal Document dan sebagai pemberi izin kelayakan lingkungan.

Berikut ini adalah manfaat AMDAL yaitu sebagai berikut:
·       Manfaat AMDAL Kepada Pemerintah
Mencegah terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan, agar terhindar dari konflik dengan masyarakat jika terjadi pembangunan, agar dapat menjaga pembangunan dan dapat menerapkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan membantu pemerintah dalam mengelola lingkungan hidup.

·       Manfaat AMDAL Kepada Pemrakarsa atau Pemilik Perusahaan
Agar dapat menjamin adanya kelangsungan usaha
, dapat dijadikan acuan dalam peminjaman kredit dan terjadi hubungan yang saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar sebagai bukti ketaatan hukum.
·       Manfaat AMDAL Kepada Masyarakat
Dapat mengetahui dampak yang terjadi pada suatu kegiatan proyek, agar dapat melakukan kontrol pada pembangunan proyek dan dapat terlibat dalam mengambil keputusan ijin pembangunan

Jenis-jenis AMDAL :
1.AMDAL Tunggal
2.AMDAL Terpadu
3.AMDAL Kawasan
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas industri dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan kian memprihatinkan. Para ahli memperkirakan jika hal ini dibiarkan maka kualitas lingkungan tempat tinggal kita akan terus menurun hingga sampai pada tahap kritis. Penurunan kualitas lingkungan tentunya memberi dampak negatif bagi manusia itu sendiri, seperti nampak pada kasus gangguan kesehatan akibat kontaminasi polutan. Upaya penyelamatan lingkungan melalui riset terus dilakukan terutama oleh kalangan akademisi. Salah satu bidang ilmu yang dapat berkontribusi dalam riset perbaikan lingkungan adalah ilmu kimia. Seperti tergambar dalam pembukaan International Conference of Indonesian Chemical Society (ICICS) 2013 yang digelar di Auditorium Kahar Muzakkir, kampus terpadu UII pada Selasa (22/10). Universitas Islam Indonesia melalui Prodi Ilmu Kimia, Fakultas MIPA UII berkesempatan menjadi tuan rumah dalam acara ini. Adapun tema yang diangkat dalam konferensi kali ini adalah “Research in Chemistry for Better Quality of Environmental”.
Pertanian, industri, dan transportasi menyebabkan perubahan lingkungan biotik yang menguntungkan. Selain itu juga menyebabkan perubahan lingkungan yang merugikan, yaitu adanya berbagai macam polusi, kerusakan lahan, banjir dan tanah longsor. Kerusakan lingkungan tidak boleh hanya dibiarkan, tetapi harus diperbaiki dengan cara-cara yang sesuai.
Beberapa cara yang sesuai diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kerusakan hutan dapat diperbaiki dengan cara berikut :
- tebang pilih, yaitu penebangan pohon yang sudah tua atau dewasa dan membiarkan pohon yang masih muda.
- peremajaan, dilakukan untuk mengganti pohon-pohon yang ditebang
- reboisasi, dilakukan pada hutan yang telah rusak karena bencana alam
- tidak melakukan peladangan yang berpindah-pindah.

b. Kerusakan lahan pertanian dapat diperbaiki sebagai berikut :
- mengurangi penggunaan pupuk anorganik (buatan) dan menggalakkan penggunaan pupuk alam (organik)
- menghindari penggunaan pestisida berlebihan dan menggunakan pestisida ramuan alami.
- pengolahan lahan dengan cara yang benar dan tepat, misalnya dengan adannya pergiliran tanaman.

c.  Cara penanggulangan bajir
Banjir merupakan bencana yang umum terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Untuk memperbaiki lingkungan dan mengurangi bencana banjir, banyak usaha-usaha yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut :
- tidak membuang sampah di saluran air atau di sungai serta mengadakan kegiatan bersih sungai dan pengerukan sedimen sungai
- melestarikan dan menjaga hutan lindung
- membangun dan memelihara waduk dan saluran air.
d. Mengatasi masalah sampah / limbah dilingkungan kita.
Berdasarkan komponen penyusunnya, limbah dibagi menjadi dua, yaitu
- limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari bagian organisme, yang dapat terurai secara alami. Limbah ini banyak dihasilkan dari rumah
tangga, seperti sampah dari dapur, sayuran yang telah membusuk, daun, dan kulit buah. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pupuk dan sumber energi alternatif yang disebut biogas.
 -  anorganik relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbarui atau yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan Nikel. Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri tetapi bisa juga dari sampah rumah tangga seperti kaleng bekas, botol, plastik, dan karet sintetis. Limbah anorganik dapat didaur-ulang menjadi bahan yang lebih berguna.
Supaya limbah organik maupun anorganik tidak menimbulkan suatu permasalahan lingkungan, maka perlu adanya penanganan khusus. Contoh penanganan limbah tersebut adalah :
-  dengan penggunaan kembali (reuse)
-  pengurangan jumlah (reduce)
- dan daur ulang (recycle).
Benda-benda yang semula merupakan sampah, ternyata dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain atau diolah menjadi bahan yang bermanfaat. Adanya produk-produk hasil daur ulang membuat ekploitasi alam dapat dikurangi. Dengan begitu, selain mengurangi dampak pencemaran, daur ulang bisa juga mengurangi berbagai perubahan lingkungan.


e. Mengatasi berbagai macam polusi
1). Penanggulangan Terjadinya polusi Air.
Untuk mencegah agar tidak terjadi polusi air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya kita :
- tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain
- tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan,
- tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan.
- Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian.
- Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan  karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka :
-  limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
- Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air.
- kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.
- Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset.
- Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
2). Penanganan polusi tanah
a)  Remidiasi . Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
- Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
- Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b).   Bioremediasi. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
3).Penanggulangan Pencemaran Udara
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain:
- mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna,
- pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri,
- penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan
- tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon­pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik
4). Penanggulangan Pencemaran Suara
Untuk meminimalisir polusi suara ini ada berbagai cara yang bisa dilakukan yaitu dengan:
-  meredam bising yang tidak diinginkan dengan suara yang menenangkan,
- pembangunan bangunan peredam bising,
- meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor, peralatan elektronik dan pemberian peredam suara oleh pabrik untuk produknya yang dirasa menimbulkan kebisingan yang melewati ambang batas pendengaran manusia.

MATERI DAN SOAL PERANAN MANUSIA DALAM KESEIMBANGAN EKKOSISTEM

    EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
    EKOSISTEM PERAIRAN
    HUBUNGAN MAKAN DAN DIMAKAN ANTARA MAKHLUK HIDUP
    KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN MANUSIA
    KOMPONEN EKOSISTEM
    MACAM-MACAM BENTUK INTERAKSI KOMPONEN BIOTIK-ABIOTIK
    MELAKUKAN PERBAIKAN LINGKUNGAN
    PEMANFAATAN DAN DAUR ULANG LIMBAH UNTUK KELESTARIAN LINGKUNGAN
    PERANAN MANUSIA DALAM PERUBAHAN LINGKUNGAN
    PIRAMIDA EKOLOGI
    POLUSI
    POLUSI AIR
    SIKLUS BIOGEOKIMIA
    SUKSESI EKOSISTEM
    Soal Peranan Manusia dalam Keseimbangan Ekosistem
    UPAYA MANUSIA DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN
(1)    Limbah Pertanian.
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.

(2)    Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.

(3)    Limbah Industri
Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

(4)    Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air lainnya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :

    Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
    Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).
    Pendangkalan dasar perairan.
    Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
    Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
    Menjalarnya wabah muntaber.
DAFTAR PUSTAKA:
Anisa Septriani
Nandito Wahyu

Riset Ilmu Kimia Berkontribusi Dalam Perbaikan Lingkungan
Upaya mengatasi pencemaran lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.