Laman

Senin, 13 November 2017

BAKTERI INDIKATOR POLUSI












Disusun Oleh : Devi Yanti Naibaho
@ProyekA07, @E14-Devi




Aktifitas manusia, terutama terkait rumah tangga dan industri, menjadi salah satu penyumbang polutan sehingga menyebabkan lingkungan maupun perairan menjadi tercemar. Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satu pun mahluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Hal ini disebabkan oleh semua reaksi biologis yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam medium air. Masalah pelik yang harus dihadapi dalam kualitas air adalah semakin tingginya tingkat pencemaran air sehingga air dapat menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit. Agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia, maka air harus mempunyai persyaratan khusus. Kontaminan yang mencemari air digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu kimiawi, fisik dan hayati. Kontaminan-kontaminan tertentu dalam setiap kategori dapat mempunyai pengaruh nyata terhadap kualitas air. Sejumlah bakteri dianggap sebagai bakteri pengganggu dalam air karena menimbulkan masalah bau, warna, dan rasa, disamping juga membentuk endapan persenyawaan tak dapat larut di dalam pipa-pipa sehingga mengurangi atau menyumbat aliran air.
Kualitas air dapat ditentukan oleh kehadiran dan jumlah E. Coli didalamnya, yaitu untuk air minum dan air lainnya. Jika di dalam air tanah tersebut terdapat bakteri E.coli maka virus, bakteri, parasit dan amoeba lainnya bisa saja ada di dalam air tersebut. Jika tidak ada bakteri E.coli kemungkinan virus, bakteri atau parasit yang ada di sana merupakan kuman yang non-patogen atau tidak berbahaya. Hal inilah yang menyebabkan E.coli dapat digunakan sebagai parameter biologis pada uji kualitas air.

BAKTERI POTENSIAL PATOGEN
Bakteri Cedecea lapegei merupakan bakteri gram negatif dan termasuk ke dalam famili Enterobacteriaceae. Cedecea memiliki tiga spesies yaitu C. davisae, C. lapagei, C. neteri. Cedecea sp. biasanya diisolasi dari sampel klinis sebagai patogen dan ditemukan dari beberapa infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini yang dapat menyebabkan penyakit pneumonia pada manusia (Harun, 2011).
E.coli adalah mikroorganisme yang paling mengancam badan air sungai. Bakteri E.coli mengkontaminasi badan air sungai setelah tinja memasuki badan air, bahkan dalam keadaan tertentu E.coli dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh dan dapat tinggal di dalam pelvix ginjal dan hati (Yudo, 2010).
Bakteri Ewingella americana pada umumnya diisolasi dari spesimen klinis. Namun dari beberapa penelitian sebelumnya juga didapati bahwa bakteri ini dapat diisolasi dari sayur-sayuran, daging, jamur dan molusca. Hal ini membuktikan bahwa bakteri ini dapat hidup di berbagai habitat. Bakteri Ewingella sp. dapat tumbuh pada kisaran temperatur 0 − 40°C, sekalipun banyak strain yang menunjukkan pengurangan aktivitas biokimia pada temperatur tersebut (Wilfried dkk, 2006).
                Bakteri coliform merupakan salah satu jenis bakteri pathogen. Bakteri pathogen menjadi salah satu indicator kondisi lingkungan (Karliana, 2009; Siswanto, 2011) yang sekaligus menunjukkan sumber utamanya yang berasal dari limbah rumah tangga dan adanya pembusukan secara alamiah (Karliana, 2009).

BEBERAPA DAERAH YANG DIIDENTIFIKASI BAKTERI
Ø  IDENTIFIKASI BAKTERI POTENSIAL PATOGEN SEBAGAI INDIKATOR PENCEMARAN AIR DI MUARA SUNGAI DELI
Perairan muara Sungai Deli termasuk tercemar hal ini dibuktikan dengan angka kisaran kepadatan rata-rata sel bakteri di perairan muara Sungai Deli (811x 105 cfu/ml) sudah melebihi ambang batas yang ditetapkapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (2004). Berdasarkan analisis identifikasi bakteri patogen di muara Sungai Deli diperoleh 9 jenis bakteri patogen. Bakteri gram negatif yang didapat dengan metode API 20 E yaitu Escherichia coli, Klebsiella oxytoca, Klebsiella ornithinolytica, Cedecea lapegei, Aeromonas hydrophyla, Aeromonas sobria, Aeromonas caviae, Ewingella americana dan Vibrio fluvialis.

Ø  BAKTERI INDIKATOR PENCEMARAN DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKALAN
Bakteri yang ditemukan di lokasi penelitian adalah jenis coliform. Bakteri ini ditemukan pada kondisi pasang maupun surut dengan kepadatan yang bervariasi. Bakteri coliform ditemukan pada profil permukaan dan dasar perairan pada stasiun 2 dan 3. Keberadaan bakteri yang ditemukan pada profil permukaan maupun dasar diduga dipengaruhi oleh kondisi arus. Kondisi arus permukaan di perairan Selat Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan, relative kecil (Siswanto dan Syah, 2013a; Shofiyanti dan Siswanto, 2013)
Ø  Analisis Sebaran Bakteri Coliform Di Kanal A Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya
Ø  ANALISIS KUALITATIF BAKTERI KOLIFORM PADA DEPO AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA SINGARAJA BALI

SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih detail dengan titik sampling lebih banyak, baik di sekitar pantai maupun di perairan lepas, baik pada substrat maupun air laut, untuk mendapatkan gambaran sebaran bakteri.
2. Perlu diteliti lanjut untuk memastikan bakteri dengan kategori gas (-).

Daftar Pustaka :
*      Harun, 2011. A Pneumonia Case Caused By Cedecea lapagei. Journal of Clinicaland Analytical Medicine5(2): 147-148.
*      Wilfried,R.,M.Khan andB. Poppenberger.2006.The Natural Antibiotic Resistances of theEnterobacteriaceae Rahnella and Ewingella.Antibiotic Resistant Bacteria – A Continuous Challenge in the New Millennium. Max F. Perutz Laboratories, University of Vienna, Austria. World Health Organization. 1977. Guidelines for health related monitoring of coastal water quality. Copenhagen. www. environmentagency.gov.uk.2004. Fisheries Technical Services - Fish Health, Ageing and Species, Environment Agency, Bromholme Lane, Brampton, Huntingdon, PE28 4NE .
*      Yudo, S. 2010. Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI Jakarta Ditinjau dari Parameter Organnik, Amoniak, Fosfat, Deterjen dan Bakteri Coli. Jurnal 1(6): 9-10.
*      Karliana, I. 2009. Identifikasi Mikroba Air Laut di Ujung Grenggengan Semenanjung Muria. Jurnal Sigma Epsion, Vol 13, No. 2, Mei, hal 59-63. http://journal.trunojoyo.ac.id/jurnalkelautan. Diakses (13 November 2017)
*      Ni Luh Putu Manik Widiyanti dan Ni Putu Ristiati. Analisis Kualitatif Bakteri. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1, April 2004 : 64 – 73. http://www.unhas.ac.id/hasbi/TOT-Atm-eSpr/eSpring%20TTT/background/Air%203.pdf. Diakses tanggal (13 November 2017)
*      Shofiyanti, E.R. dan A.D. Siswanto, 2013. Arus Permukaan dan Konsentrasi Total Suspended Solid di Selat Madura, Kabupaten Bangkalan, Madura, Prosiding. Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang. Diakses (13 November 2017) http://journal.trunojoyo.ac.id/jurnalkelautan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.