Laman

Selasa, 14 November 2017

BAHAYA RACUN TIMBAL

Oleh : Lestari Febrina Tanjung

PENGERTIAN TIMBAL
                Timbal adalah unsur kelima kolom ke empatbelas dalam tabel periodik. Hal ini yang diklasifikasikan sebagai logam pasca transisi, logam berat, dan logam miskin. Atom Timbal memiliki 82 elektron dan 82 proton dan 4 elektron valensi di kulit terluar.
Timbal dapat ditemukan di lapisan kulit bumi dalam bentuk bebas, tetapi sebagian besar ditemukan dalam biji dengan logam yang lain seperti seng, perak, dan tembaga. Meskipun tidak ada konsentarsi timbal yang cukup tinggil dalam lapisan kulit bumi, sehingga cukup muah untuk ditambang dan disaring.
                Logam ini penting dalam industri modern yang digunakan untuk pembuatan pipa air karena sifat ketahanannya terhadap korosi dalam segala kondisi dan rentang waktu lama. Pigmen Pb juga digunakan untuk pembuatan cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraethyl (Jensen et al., 1981). Pemanfaatan pada bahan bakar bensin telah mengalami penurunan karena menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Bijih logam timbal (Pb) dapat terbentuk dalam cebakan-cebakan seperti stratabound sulfida massif, replacement, urat, sedimentasi, dan metasomatisma kontak dengan mineral-mineral utama terdiri atas: galena (PbS), cerusit (PbCO3 ), anglesit (PbSO4 ), wulfenit (PbMoO4 ), dan piromorfit [Pb5 (PO4 , AsO4 ) 3 Cl]. Larutan pembawa Pb diantaranya: air connate, air meteorik artesian, dan larutan hidrotermal yang naik ke permukaan; dengan sebagian besar Pb berasal dari larutan hidrotermal yang membentuk cebakan bijih pada suhu rendah, berupa pengisian rongga batuan induk.
Diperkirakan 95% Pb dalam sedimen (nonorganik dan organik) dibawa oleh air sungai menuju samudera. Pb relatif dapat melarut dalam air dengan pH < 5 dimana air yang bersentuhan dengan timah hitam dalam suatu periode waktu dapat mengandung > 1 μg Pb/dm3 ; sedangkan batas kandungan dalam air minum adalah 50 μg Pb/dm3 . Luasnya penyebaran unsur Pb di alam sebagian besar disebabkan oleh limbah kendaraan bermotor. Unsur ini mengalami peningkatan ketika melibatkan atmosfir dan kemudian mencemari tanah serta tanaman. Di daerah padat penduduk (urban), anakanak menyerap lebih banyak Pb daripada orang dewasa; terutama pada mereka yang kekurangan gizi dan mempunyai perilaku mengkomsumsi makanan tidak bersih atau berdebu, yang dapat mengandung beberapa ribu ppm (1.000 – 3.000 μg Pb/kg). Di London Barat, banyak anak-anak teridentifikasi menderita keracunan akut oleh Pb (O’Neill, 1994).


KARAKTERISTIK TIMBAL
 Simbol:Pb
Nomoratom:82
Beratatom:207,2
Klasifikasi:LogamPascatransisi
FasepadaSuhuKamar:Padat
Beratjenis:11.34grampercm3
Titikleleh:327,5°C,621,4°F
Titikdidih:1749°C,3180 ° F
Ditemukan olehDikenal sekitar sejak zaman kuno
Dalam kondisi standar Timbal adalah logam keperakan yang lembut dengan warna kebiru-biruan. Timbal menjadi abu-abu gelap setelah bersentuhan dengan udara. Logam Timbal sangat lunak (dapat dipotong menjadi lembaran tipis) dan elastis (dapat ditarik menjadi kawat panjang). Timbal adalah konduktor listrik yang buruk bila dibandingkan dengan logam lain.
Timbal adalah unsur yang sangat berat. Timbal dicampurkan dengan unsur-unsur lain untuk membuat berbagai mineral termasuk galena (timbal sulfida), anglesite (timbal sulfat), dan Kerusit (timbal karbonat).


PENGGOLONGAN SUMBER TIMBAL
ü  
      Sumber dari alam
Kadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mg/kg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat didalam batu pasir (sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg. Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5 – 25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1- 60 μg/liter.
Secara alami Pb juga ditemukan di air permukaan. Kadar Pb pada air telaga dan air sungai adalah sebesar 1 -10 μg/liter. Dalam air laut kadar Pb lebih rendah dari dalam air tawar. Laut bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran mengandung Pb sekitar 0,07 μg/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai di USA berkisar antara 1-10 μg/liter. Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara 0,0001 – 0,001 μg/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara 0,1 -1,0 μg/kg berat kering.
Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga.
ü  Sumber dari Industri
Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb adalah semua industri yang memakai Pb sebagai bahan baku maupun bahan penolong, misalnya :
·         Industri pengecoran maupun pemurnian.
Industri ini menghasilkan timbal konsentrat (primary lead), maupun secondary lead yang berasal dari potongan logam (scrap).
·         Industri batery.
Industri ini banyak menggunakan logam Pb terutama lead antimony alloy dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.
·         Industri bahan bakar.
Pb berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyak dipakai sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran Pb.
·         Industri kabel.
Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.
·         Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna.
Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning dipakai lead chromate.
ü  Sumber dari Transportasi
Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin untuk  meningkatkan angka oktan secara ekonomi dan merupakan bagian terbesar dari seluruh emisi Pb ke atmosfer. Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110 ºC dan 200 ºC. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung memekatkan kadar Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil. Kedua senyawa ini akan terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain di udara seperti senyawa halogen asam atau oksidator.
Kandungan PbBrCL dan PbBrCL2PbO merupakan kandungan senyawa timbal yang utama. Ke dua  senyawa tersebut telah dihasilkan pada saat pembakaran pada mesin kendaraan dimulai, yaitu saat waktu 0 jam. Selanjutnya jumlah dari ke dua  senyawa tersebut akan berkurang  setelah waktu pembakaran berjalan  18 jam  dimana jumlah buangan atas ke dua senyawa tersebut menjadi berkurang jauh (50% untuk PbBrCl) dan menjadi sangat sedikit untuk PbBrCl2PbO. Sedangkan kandungan oksida-oksida timbal (PbOx  ) dan PbCO32PbO mengalami peningkatan yang sangat tinggi dan menggantikan posisi dua kandungan pertama setelah masa pembakaran sampai  18 jam.
Emisi Pb masuk ke dalam lapisan atmosfer bumi dan dapat berbentuk gas dan partikel. Emisi Pb yang masuk dalam bentuk gas terutama berkaitan sekali berasal dari buangan gas kendaraan bermotor. Emisi tersebut merupakan hasil samping pembakaran yang terjadi dalam mesin-mesin kendaraan, yang berasal dari senyawa tetrametil-Pb dan tetril-Pb yang selalu ditambahkan dalam bahan bakar kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai antiknock pada mesin-mesin kendaraan. Musnahnya timbal (Pb) dalam peristiwa pembakaran pada mesin yang menyebabkan jumlah Pb yang dibuang ke udara melalui asap buangan kendaraan menjadi sangat tinggi. Berdasarkan estimasi skitar 80–90% Pb di udara ambien berasal dari pembakaran bensin tidak sama antara satu tempat dengan tempat lain karena tergantung pada kepadatan kendaraan bermotor dan efisiensi upaya untuk mereduksi kandungan Pb pada bensin.
Hasil pembakaran dari bahan tambahan (aditive) Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi Pb organik. Logam berat Pb yang bercampur dengan bahan bakar tersebut akan bercampur dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat Pb akan keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya.
Timbal di udara terutama berasal dari penggunaan bahan bakar bertimbal yang dalam pembakarannya melepaskan timbal oksida berbentuk debu/partikulat yang dapat terhirup oleh manusia. Mobil berbahan bakar yang mengandung timbal melepaskan 95 persen timbal yang mencemari udara di negara berkembang.
ü  Sumber dari Perairan
Timbal (Pb) dan persenyawaannya dapat berada di dalam badan perairan secara alamiah dan sebagai dampak dari aktivitas manusia. Pb yang masuk ke dalam perairan sebagai dampak aktivitas kehidupan manusia diantaranya adalah air buangan dari pertambangan bijih timah hitam, buangan sisa industri baterai dan bahan bakar angkutan air. Secara alamiah, Pb dapat masuk ke badan perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Selain itu, proses korosifikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu jalur sumber Pb yang akan masuk dalam badan perairan. Pb yang masuk ke badan perairan sebagai dampak dari aktiviatas kehidupan manusia. Senyawa Pb yang ada dalam badan perairan dapat ditemukan dalam bentuk ion-ion divalen atau ion-ion tetravalen (Pb2+, Pb4+). Badan perairan yang telah kemasukan senyawa atau ion-ion Pb, sehingga jumlah Pb yang ada dalam badan perairan melebihi kosentrasi yang semestinya, dapat mengakibatkan kematian bagi biota perairan.
Kosentrasi logam toksik salah satunya Pb dalam lingkungan perairan secara alamiah biasanya sangat kecil sekali. Kosentrasi logam Pb secara alamiah dalam air laut 0,03 µg/L dan air sungai 3 µg/L. Standar kosentrasi logam Pb dalam air yang direkomendasikan yaitu 0,10 mg/L. Timbal dapat berasal dari kontaminasi pipa, solder dan kran air. Kandungan timbal dalam air sebesar 15mg/l dianggap konsentrasi yang aman untuk dikonsumsi.
ü  Sumber dari Makanan
Dalam makanan, timbal berasal dari kontaminasi kaleng makanan dan minuman dan solder yang bertimbal. Kandungan timbal yang tinggi ditemukan dalam sayuran terutama sayuran hijau.
ü  Sumber dari Kosmetik
Produk kosmetik yang mengandung Pb salah satunya yaitu terdapat pada lipstik. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian Malkan bersama timnya yang menginginkan agar FDA menetapkan batas kandungan timbal dalam lipstik dan mempelajari apakah ada bahayanya jika produk yang mengandung timbal tersebut digunakan pada bibir manusia, khususnya anak-anak dan wanita hamil.
Malkan juga mengatakan bahwa lima dari sembilan merek lipstik dengan kandungan timbal tertinggi diproduksi oleh produsen kosmetik terbesar di dunia. Lipstik keluaran L’Oreal dengan tema ‘Color Sensational’ Pink Petal adalah paling tinggi kandungan timbalnya, yaitu sebanyak 7,19 ppm. Sebagai perbandingan, produk anak-anak yang dijual di Amerika Serikat dilarang memiliki kandungan timbal lebih dari 100 ppm.
 Berikut merupakan ciri-ciri dari timbal ialah :
1.       Merupakan logam yang lunak, sehingga dapat dipotong dengan menggunakan pisau atau tangan dan dapat dibentuk dengan mudah.
2.       bersifat anorganik dan umumnya dalam bentuk garam anorganik yang umumnya kurang larut dalam air
3.       Tahan terhadap korosi atau karat, sehingga logam timbal sering digunakan sebagai coating
4.       Titik lebur rendah, hanya 327,5 derajat C
5.       Merupakan penghantar listrik yang tidak baik.
6.       Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam biasa, kecuali emas dan mercuri
7.       tidak mengalami degradasi (penguraian) dan tidak dapat dihancurkan
8.       tidak mengalami penguapan namun dapat ditemukan di udara sebagai partikel


DAMPAK KANDUNGAN TIMBAL DALAM UDARA TERHADAP KECERDASAN ANAK
                Salah satunya dampak aktivitas transportasi adalah terjadinya pencemaran udara, yaitu terjadinya emisi gas buang yaitu Timbal (Pb) merupakan logam berat yang bersifat toksin yang mempengaruhi lingkungan dan kesehatan manusia dan bersifat akumulatif. Penelitian ini bertujuan mengkaji kadar Pb di Udara di berbagai lokasi yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas tinggi dan mengontrol/mengendalikan kadar Timbal (Pb) udara di berbagai lokasi ruas jalan yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas kendaraan tinggi terhadap dampak kecerdasan anak. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada waktu padat lalu lintas yaitu hari kerja dan masih pada musim kemarau.
Sampel diambil pada 4 lokasi yang padat lalu lintas dan 1 lokasi yang tidak padat lalu lintas, kemudian di analisis laboratorium, dimana metode pengambilan sampel dilapangan dengan gravimetri dan analisis spektrofotometri. Berdasarkan hasil penelitian kadar Timbal (Pb) tertinggi di perempatan padat kendaraan sebesar 2,41 µg/Nm3 dan terendah 0,86 µg/Nm3, dengan melihat hasil data ada kecenderungan bahwa semakin padat kepadatan kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin kadar Pb dalam udara juga meningkat, sehingga kecenderungan pengaruh kadar pencemaran Timbal (Pb) terhadap kesehatan meningkat.


DAMPAK BAHAYA TIMBAL
Dampak bahaya keracunan timbal memang cukup mengerikan dan tidak terasa dapat mengerogoti kesehatan tubuh. Logam Pb atau yang kita kenal dengan timbal merupakan sejenis logam lunak yang terdapat di kerak bumi. Timbal dengan kadar kecil/ jumlahnya kecil bisa menyebar ke alam melalui proses geokimia atau letusan gunung berapi. Timbal ini sama bahayanya dengan merkuri yang merupakan jenis logam berat.
Sumber Pencemaran Timbal
Timbal yang tercemar adalah akibat dari ulah manusia sendiri. Di mana manusia melakukan eksploitasi terhadap logam tersebut. Penggunaan timbal dapat dilihat dalam bentuk sebagai berikut : baterai, amunisi, bahan pipa (perpipaan), dan sebagainya. Sementara penyerapan timbal ke dalam tubuh manusia dapat lewat udara, makanan, air, dan debu. Lewat udara, timbal bisa ditemukan pada asap kendaraan bermotor. Limbah buangan kendaraan bermotor (transportasi darat) tersebut menghasilkan gas pencemar udara yang berupa karbondioksida, hidrokarbon, SO2, NOx, tetraethyl  lead, yang termasuk bahan timbal yang telah dicampurkan ke dalam bahan bakar dengan kualitas rendah, gunanya adalah agar nilai oktan menurun (menurunkan nilai oktan).
Dampak Keracunan Timbal
1.       Jumlah sel darah merah menurun;
2.       Logam Fe di plasma darah bertambah;
3.       Kadar ALAD (Amino levulinic Acid Dehidrase) atau asam amino levulinat dehidrase dalam urin juga darah makin meningkat;
4.       Umur sel darah merah jadi pendek;
5.       Kadar protopporhin di sel darah merah jadi bertambah (meningkat).
 Bahaya Keracunan Timbal
1.       Mencemari Makanan. Di negara Chili pernah ditemukan bahwa batu penggilingan yang terdapat di pabrik tepung sudah berlapis timbal. Hal ini mengakibatkan tepung  jadi terkontaminasi oleh timbal.
2.       Racun Timbal Bagi Orang yang Memakan Daging Hewan. Berburu memakai amunisi (peluru timah) , ketika kita konsumsi daging hewan hasil buruan maka dapat mengalami keracunan timbal juga. Karena peluru yang bersarang pada daging hewan buruan mampu mengalirkan racun sehingga daging itu jadi tercemar.
3.       Mencemari Mainan Anak. Menurut penelitian, ternyata timbal ditemukan dalam cat yang dipakai pada mainan-mainan plastik.
4.       Berpengaruh Terhadap Ibu Hamil. Timbal adalah logam yang berbahaya bagi tubuh. Apa jadinya jika timbal meracuni wanita hamil? Timbal dapat masuk lewat plasenta dan mempengaruhi janin dalam kandungan. Sehingga berkibat pada berat badan bayi lahir rendah, juga perkembangannya terlambat. Untuk wanita hamil beresiko kena anemia dan dapat pula tekanan darah tinggi.
5.       Disfungsi EreksiTerpaparnya logam timbal ini pun menyumbang dalam meningkatnya kasus disfungsi ereksi.
6.       Beracun Bagi Hewan. Penelitian terhadap racun timbal (keracunan karena logam Pb) ini tak hanya sebatas pada manusia saja, melainkan juga hewan. Contonya adalah keracunan timbal dapat terjadi pada kucing. Memang gejala keracunan pada hewan ini tidak tampak (samar/kurang jelas).
7.       Menyebabkan Skizofrenia. Terpaparnya timbal tersebut dapat mempengaruhi daerah otak yang erat kaitannya dengan skizofrenia.
Efek Timbal Terhadap Kesehatan Tubuh
1.       Berpengaruh terhadap fungsi kognitif;
2.       Menurunnya kemampuan belajar;
3.       Postur tubuh jadi pendek;
4.       Pendengaran menurun;
5.       Berpengaruh terhadap kecerdasan seseorang/turunnya kecerdasan;
6.       Merusak ginjal;
7.       Merusak sistem saraf;
8.       Mempengaruhi reproduksi;
9.       Tekanan darah tinggi;
10.   Berpengaruh terhadap perkembangan otak;
11.   Ibu hamil dapat mengalami anemia;
12.   Mempengaruh janin karena timbal dapat masuk lewat plasenta dan sifat timbal mampu meracuni organ.
Dari banyaknya efek timbal yang ada, dapat disimpulkan bahwa efek timbal dibagi ke dalam 3 kelompok, diantaranya :
1. Efek Timbal Pada Reproduksi
Paparan timbal berdampak pada reproduksi pria dan juga wanita. Pada jaman dahulu timbal pernah dipakai untuk menggugurkan kandungan. Wanita hamil yang terpapar timbal saat kehamilannya, bisa meningkatkan resiko keguguran, bayi lahir prematur, bayi meninggal di dalam kandungan. Sedangkan dampak terpaparnya timbal pada pria adalah dapat menurunkan jumlah dari sperma.
2. Efek Timbal Pada Sistem Saraf dan Kecerdasan
Gejala terpaparnya logam Pb ini diantaranya dapat mengurangi nafsu makan (nafsu makan hilang), pelupa, kelelahan, pusing, depresi,  menurunnya kecepatan dalam reaksi dan konduksi saraf. Sementara menurut penelitian, efek yang ditimbulkan timbal terhadap anak-anak yaitu dapat menurunkan kecerdasan (IQ).
3. Efek Sistemik
Timbal di sini dapat memicu peningkatan tekanan darah, anoreksia, muntah, kram, mual, turunnya berat badan, sakit perut, dan konstipasi.

KESIMPULAN
Timbal merupakan suatu logam berat yang lunak berwarna kelabu kebiruan  dengan titik leleh 327 ºC dan titik didih 1.620 ºC. Bersifat lentur, timbal sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air panas dan air asam.
Senyawa-senyawa timbal organik relatif lebih mudah untuk diserap tubuh melalui selaput lendir atau melalui lapisan kulit bila dibandingkan dengan senyawa-senyawa timbal anorganik. Namun hal itu bukan berarti semua senyawa timbal dapat diserap oleh tubuh, melainkan hanya sekitar 5 – 10% dari jumlah timbal yang masuk melalui makanan dan atau  sebesar 30% dari jumlah timbal yang terhirup yang akan diserap oleh tubuh. Dari jumlah yang terserap itu  hanya 15% yang akan mengendap pada jaringan tubuh, dan sisanya akan turut  terbuang  bersama  bahan  sisa metabolisme seperti  urin dan fese.
Paparan timbal yang berlangsung lama dapat mengakibatkan gangguan terhadap berbagai sistim organ. Efek pertama pada keracunan timbal kronis sebelum mencapai target organ adalah adanya gangguan pada biosintesis hem, apabila hal ini tidak segera diatasi akan terus berlanjut mengenai target organ lainnya.Konsentrasi normal timbal dalam darah  10 – 25 µg/ pada  orang dewasa terdapat perbedaan kandungan timbal dalam darah, hal ini  disebabkan oleh faktor lingkungan dan geografis dimana orang-orang itu berada.Untuk mengendalikan pencemaran Pb tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum.

DAFTAR PUSTAKA
Santoso.Budi 2012. Dampak kandungan timbal dalam udara terhadap kecerdasan anak-anak. Id.portalgaruda.org. dalam
(28 April 2012)
Hasan. Wirsal 2012. Pencegahan keracunan timbal kronis. Id.portalgaruda.org. dalam
(09 November 2012)
Ana 2015. Dampak bahaya keracunan timbal bagi kesehatan tubuh manusia. Halosehat.com. dalam
(11 November 2015)
Mulyadi. Tedi 2015. Pengertian ciri dan sifat timbal. Budisma.net. dalam
(03 September 2015)
Puskak3aceh 2014. Makalah timbal. Artikelkesker.wordpress.com. dalam
( 07 Desember 2014)
Zulkifli herman. Danny 2006. Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari sisa pengolahan bijih logam.www.sulutiptek.com. dalam

(01 Maret 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.