Laman

Selasa, 10 Oktober 2017

STOP SAMPAH DI LEUSER !!!

@E01-Faldy


Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 hektare yang secara administrasi pemerintahan terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo, dan Langkat.

Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404 meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman nasional ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu :
·         perlindungan sistem penyangga kehidupan;
·         pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;
·         pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran yang terjadi di  kawasan gunung leuser yaitu banyaknya limbah sampah yang disebabkan oleh pendaki, faktor utama pencemaran yaitu semakin maraknya kegiatan alam bebas yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini tidak diimbangi dengan kesadaran akan lingkungan dari masyarakat, akibatnya banyaknya sampah dikawasan gunung leuser.

Menurut trashbag comunity pada tahun 2017 terdapat 5 Ton sampah yang didapat dari berbagai gunung di Indonesia, sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik dengan persentase 36 persen atau sekitar 769 kilogram, disusul sampah botol plastik 23 persen atau mencapai 491 kilogram dan sampah puntung rokok 10 persen atau berkisar 213 kilogram.

Dengan banyaknya sampah digunung leuser akan menyebabkan dampak bagi pertumbuhan ekosistem dikawasan tersebut mengingat banyaknya tumbuhan langka yang digunakan untuk obat serta fauna-fauna yang dilindungi seperti harimau sumatera, badak sumatera dan orang utan.
Menurut yulietmi (2013), sampah plastik dan botol plastik dapat terurai dalam jangka waktu 50-80 tahun bahkan bahan plastik yang keras tidak dapat terurai oleh tanah.

MENGAPA PLASTIK SULIT TERURAI ???

Karena sebagian besar plastik dibuat dari minyak bumi, bahan yang sama yang digunakan untuk membuat bensin dan solar. Plastik merupakan senyawa organik yang terdiri dari rantai atom karbon panjang berulang. Rantai panjang ini disebut dengan polimer dan unit terkecil dari polimer ini disebut monomer. Contoh monomer pada plastik adalah propilena. Propilena berikatan satu sama lain membentuk rantai panjang yang disebut polipropilena.

DAFTAR PUSTAKA :

Adiakurnia, M. I., 2017. Inilah Sampah Terbanyak yang di Hasilkan Pendaki Gunung Indonesia, dalam: http://travel.kompas.com/read/2017/08/19/075200727/inilah-sampah-terbanyak-yang-dihasilkan-pendaki-gunung-di-indonesia, diakses tgl: 10 Oktober 2017.
Anonym., 2017. Taman Nasional Gunung Leuser, dalam: https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Leuser, diakses tgl: 10 Oktober 2017.
Harfianto, A., 2016. Mengapa Plastik Tidak Bisa Terurai dengan Cepat, dalam: http://anakbertanya.com/mengapa-plastik-tidak-bisa-terurai-dengan-cepat/, diakses tgl: 10 Oktober 2017.
Wirawan, J., 2015. Masalah Sampah di Gunung dan Taman Nasional Indonesia Mengkhawatirkan, dalam: http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150625_indonesia_sampah_gunung, diakses tgl: 10 Oktober 2017.

Yulietmi, I., 2013. Berapa Lama Sampah Plastik Dapat Terurai?, dalam: http://dhamma-link.blogspot.co.id/2013/09/berapa-lama-sampah-plastik-dapat-terurai.html, diakses tgl: 10 Oktober 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.