Laman

Selasa, 10 Oktober 2017

Kabut asap di Riau

KABUT ASAP DI RIAU




@D24-Alvian
Oleh : Alvian Fuadi

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Banyak sekali pencemaran lingkungan yang telah terjadi di dunia sekarang ini. Di indonesia pun telah banyak pencemaran-pencemaran lingkungan. Disini saya akan membahas tentang pencemaran lingkungan yang terjadi di Riau.

Di riau pernah terjadi kebakaran hutan yang sangat hebat dan menghasilkan kabut asap yang merusak lingkungan disana. Kabut asap yang berlangsung disana terjadi cukup lama sekali. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada saat itu mencatat pantauan Satelit Terra dan Aqua Riau menyumbang 145 titik panas dari 167 titik panas di Sumatra. Titik panas di Riau paling banyak ditemukan di Rokan Hilir dengan 100 titik, Siak 18 titik, Rokan Hulu 6 titik, Pelalawan dan Indragiri Hulu masing-masing 5 titik, Bengkalis dan Kampar masing-masing 4 titik dan Kepulauan Meranti, serta Dumai dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik. Kabut asap yang terjadi di Riau sangat mengganggu aktivitas disana. Kualitas udara di beberapa daerah di Riau juga mulai menurun, dari level sed.ang sampai ke level tidak sehat atau dengan indeks pencemaran udara di atas 200. Bahkan kabut asap itu menyebar hingga ke Malaysia dan Singapura. Yang menyebabkan kabut asap itu sampai ke negara tetangga adalah karena terbawa angin.

Penyebab kabut asap di Riau,  perusahaan membakar lahan untuk membuka areal perkebunan sawit hingga menyebabkan bencana kabut asap, benar adanya. Hal ini diduga dilakukan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) yang kasusnya dihentikan atau SP3 Polda Riau‎ beberapa waktu lalu. Pada lahan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, seluas 114 hektare yang terbakar pada 2015 lalu, anak-anak pohon sawit tumbuh dengan subur. Hal itu ditemukan jaringan kerja penyelamat hutan Riau (Jikalahari) sewaktu meninjau lapangan.

Dampak dari kabut asap di Riau, dinas Kesehatan Riau mencatat sebanyak 86.443 jiwa warga Riau jatuh sakit akibat asap.
"Data penderita kami peroleh dari seluruh Puskesmas kabupaten/kota di Riau," Kata Kepala Dinas Riau Andra Sjafril, Sabtu, 24 Oktober 2015. Menurut Andra, paparan kabut asap mendatangkan lima jenis penyakit yang menyerang masyarakat. Kebanyakan warga Riau menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebanyak 72.340 jiwa. Disusul iritasi kulit 5.302 jiwa, iritasi mata 4.187, asma 3.385, dan pneumonia 1.229 jiwa. Selain itu dampak yang terjadi adalah terhentinya aktivitas-aktivitas di Riau, karena orang-orang disana takut untuk keluar dari rumah, mereka takut jika keluar akan terkena penyakit pernafasan. Tentunya masih banyak dampak yang dirasakan oleh orang-orang disana. Maka dari itu kita wajib beryukur karena kita tidak merasakan hal seperti itu.

Daftar pustaka :
-          Mega Silvia Budaya.2016.Bencana kabut asap di Riau. Dalam https://blogs.uajy.ac.id/megasilvia13/2016/08/28/bencana-kabut-asap-di-riau/
-          Tempo.2015.Kabut asap di Riau menyebabkan timbulnya penyakit. Dalam https://nasional.tempo.co/read/712763/kabut-asap-86-ribu-warga-riau-terserang-5-penyakit-ini

-          Liputan 6.2015.Wajah terkini lokasi kabut asap di Riau. Dalam http://regional.liputan6.com/read/2653330/wajah-terkini-lokasi-penyebab-bencana-kabut-asap-riau-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.