Laman

Jumat, 24 Februari 2017

Teknologi Hijau Untuk Lingkungan Yang Sehat

Dunia industri tidak luput dari berbagai macam dampak yang ditimbulkan. Salah satunya dampak terhadap lingkungan, sumber daya alam, maupun makhluk hidup. Menanggapi hal tersebut maka manusia memiliki tanggungjawab untuk memperbaiki itu semua. Lalu usaha apa yang sekarang sedang diupayakan untuk menangani itu? Teknologi hijau lah jawabannya.

Teknologi hijau (Greentech) dikenal juga sebagai teknologi lingkungan (envirotech) dan teknologi bersih (cleantech), yang merupakan integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih mengoptimalkan pelestarian lingkungan global dan sumber daya alam, serta untuk meminimalisir dampak negatif dari berbagai kegiatan seluruh umat manusia di planet bumi.

Teknologi ini diterapkan sejak revolusi industri hingga sekarang berkembang dengan pesat seiring dengan perubahan zaman. Istilah ini dapat digunakan untuk menggambarkan kelas elektronik yang dapat mempromosikan pengelolaan sumber daya.


Apa saja yang konsep-konsep yang menjadi tujuan aplikasinya? Mari kita bahas.


  1. Konsep keberlanjutan, di mana kebutuhan masyarakat secara terus-menerus dapat dipenuhi tanpa merusak atau menghabiskan sumberdaya alam. Dengan kata lain, kebutuhan saat ini dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Keberlanjutan dan keberlangsungan kehidupan umat manusia di Planet Bumi memang sampai batas waktu tertentu, mengacu pada teori apapun kehidupan umat manusia dan keberadaan Planet Bumi suatu saat akan berakhir. Namun bukan berarti membiarkan kiamat datang dipercepat, tugas umat manusia di Planet Bumi ialah sebagai khalifah yang berkewajiban memakmurkannya. Penerpan teknologi hijau oleh mayoritas warga Bumi akan menjadikan keberadaan sumberdaya alam menjadi lebih awet dan tersedia dalam jangka waktu yang lebih lama untuk menyokong kehidupan atau peradaban manusia.
  2. Konsep daur ulang, di mana dalam proses produksi manufaktur dirancang sedemikian rupa supaya dapat didaur-ulang atau digunakan kembali. Setiap kegiatan produksi menggunakan material tertentu, namun hendaknya diupayakan tidak banyak material yang terbuang, baik material bekas pakai atau sisa dari proses produksi. Kegiatan daur ulang dimaksudkan untuk menghemat sumberdaya alam dan energi, salah satu caranya ialah dengan penerpan teknologi hijau.
  3. Konsep pengurangan limbah dan polusi, di mana pola produksi dan konsumsi diubah sedemikian rupa sehingga hanya menghasilkan seminimal mungkin limbah dan polusi. Limbah padat dan cair serta polutan selalu dilepaskan dari kegiatan industri, transportasi, maupun rumah tangga. Perlu ada keinginan yang kuat dari seluruh warga Planet Bumi untuk secara bersama-sama mengurangi keluaran limbah dan polutannya, caranya ialah dengan menerapkan teknologi hijau.
  4. Konsep inovasi, dalam hal selalu berupaya mengembangkan teknologi alternatif. Penggunaan bahan bakar fosil dan bahan kimia pertanian perlu dievalusai kembali, karena sudah terbukti dapat merusak kesehatan dan lingkungan. Sejarah peradaban dan keberadaan umat manusia di Planet Bumi tidak terlepas dari beragm inovasi yang dijalankannya. Bahkan kalau memperhatikan kronologis terbentuknya konsep teknologi hijau sudah dimulai sejak tahun 200 SM, yaitu ketika seorang ilmuwan Yunani bernama Archimedes berhasil membakar kapal Romawi dengan menanfaatkan energi atau panas matahari yang dipantulkan melalui sebuah perisai yang terbuat dari perunggu. Kemudian pada tahun 1973 angkatan laut Yunani mengulang kembali persistiwa pembakaran kapal dengan cara yang sama, dan kapal kayu pada jarak 50 meter berhasil dibakar, hal itu berdasarkan catatan Mulvaney (2011).
  5. Konsep viabilitas, intinya ialah bagaimana kegiatan produksi dan konsumsi  ramah lingkungan  senantiasa terpelihara keberadaannya. Selain ada juga hidup dan berkembang, dengan mendapat dukungan berbagai pihak, baik pemerintah, industri, perbankan, profesional, akademisi, peneliti, dan sebagainya.  Pengembangan berbagai pusat kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk perlu dibarengi dengan upaya yang serius untuk melindungi keberlanjutan sumberdaya alam dan keberlangsungan Planet Bumi.
  6. Konsep Edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyakat secara keselluruhan melalui pendidikan dan pelatihan. Konsep teknologi hijau terus mengalami perkembangan melalui inovasi dan temuan-temuan baru. Dengan sendirinya setiap perkembangan terbaru perlu disosialisaikan melalui kegiatan edukasi. Dengan sendirinya masyarakat bukan hanya mampu mengadopsi teknologi hijau paling mutakhir, namun dapat memahami prinsip-prinsipnya secara umum.
Nah, dengan adanya konsep-konsep tersebut yang diterapkan dalam industri akan sangat mempengaruhi perubahan dampak besar yang akan menciptakan lingkungan yang ramah, sehat, dan terpelihara.

Source:
Modul 13 Universitas Mercu Buana, Teknologi Hijau (Bagian Pertama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.