Laman

Kamis, 23 Februari 2017

NANOTECHNOLOGI

NANOTECHNOLOGI







DEFISINSI

Nanoteknologi adalah teknologi pada skala nanometer, atau sepersemilyar meter. Dengan menciptakan zat hingga berukuran satu per miliar meter (nanometer), sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai dengan yang diinginkan.
Ilmu nano adalah studi fenomena dan manipulasi bahan pada skala atom, molekul dan makro molekul, dimana sifat-sifat bahan sangat berbeda dibandingkan bahan tersebut pada skala yang lebih besar. Skala nano berkisar antara 1-100 nm. Sedangkan nanoteknologi adalah teknologi dalam memahami dan mengkontrol sesuatu pada dimensi 1-100 nm, dimana fenomena-fenomena unik tersebut dapat menghasilkan aplikasi baru. Nanoteknologi meliputi pencitraan, pemodelan, pengukuran, fabrikasi dan memanipulasi sesuatu pada skala nano. 


  
TUJUAN NANOTECHNOLOGI

Teknologi nano hijau memiliki dua tujuan utama: memproduksi material nano tanpa merusak lingkungan dan kesehatan manusia, dan memproduksi produk nano untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Teknologi ini memanfaatkan prinsip kimia hijau dan teknologi hijau. untuk membuat material nano dan produk nano tanpa bahan beracun, menggunakan energi yang lebih sedikit, mengkonsumsi sumber daya yang dapat diperbarui jika memungkinkan, dan menggunakan pola pikir siklus (produksi-pakai-daur ulang) dalam segala tahap desain dan keteknikannya.
Tujuan kedua dari teknologi nano hijau melibatkan pengembangan produk yang menguntungkan lingkungan secara langsung maupun tidak langsung. Material atau produk nano secara langsung mampi membersihkan limbah berbahaya, melakukan desalinasi, membersihkan polutan, atau mendeteksi dan memantau tingkat polusi. Secara tidak langsung, nanokomposit yang ringan untuk otomotif berarti mengurangi energi dan penggunaan bahan bakar bagi kendaraan. Teknologi nano juga bisa digunakan untuk membuat fuel cell sehingga menghemat input dan menghasilkan energi lebih banyak dan LED sehingga menghemat penggunaan listrik. Nano coating atau pelapis berskala nano, mampu membersihkan diri (self cleaning) sehingga mengurangi penggunaan bahan kimia pembersih.

IMPLEMENTASI NANO TECHNOLOGI

Aplikasi nanoteknologi sangat luas   dan  menyentuh   hampir    seluruh Aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh :
1. Pada bidang teknologi informasi (TI) di Indonesia kini terdapat sekitar 60 juta pengguna handphone. Nanoteknologi telah meningkatkan kemampuan dan performansi komponen handphone seperti IC, layar display, memori, antena, baterai dan lainnya sehingga tampak lebih ringkas namun semakin canggih. Perangkat elektronik lainnya seperti komputer juga mengalami evolusi yang sama.
2. Di bidang farmasi dan kesehatan, produk-produk kesehatan telah menggunakan partikel nano untuk meningkatkan efektifitas obat. Para pakar di bidang ini kini tengah mengembangkan nanoteknologi untuk drug targeted and delivery system. Obat kini didesain dapat mencapai target dengan dosis tertentu sehingga akan lebih efisien dan efektif. Termasuk terobosan dalam bidang ini adalah penggunaan material cerdas yang diimplantasi dalam tubuh manusia untuk kepentingan pendeteksian penyakit.
3. Home appliance yang kini banyak beredar di pasaran seperti kulkas, AC, dan mesin cuci juga memanfaatkan nano partikel perak untuk meningkatkan kualitas kesehatan manusia.
4. Tak ketinggalan di bidang pangan dan pertanian, nanoteknologi telah memberi pengaruh untuk peningkatan produktifitas. Penelitian di Rusia melaporkan penggunaan nanopartikel besi pada pakan ternak ikan telah berhasil meningkatkan laju pertumbuhan sebesar 30%. Lain halnya Tata Chemical (India) yang memanfaatkan partikel dalam skala nano pada pupuk untuk mendapatkan hasil pertanian yang lebih baik secara kualitas maupun kuantitas.

NANOTEKNOLOGI SEBAGAI PENDUKUNG ENERGI ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN

Nanoteknologi dikatakan sebagai pendukung energi alternatif karena nanoteknologi bukan menciptakan sumber daya untuk menghasilkan energi tanpa adanya penggunaan Sumber Daya Alam, akan tetapi menerapkan teknologi untuk mendukung penggunaan Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui, dalam menciptakan energi alternatif. Nanoteknologi yang berperan sebagai pendukung energi alternatif ialah Titanium oksida nanotube. Titanium oksida nanotube ialah alat dengan serat yang mempunyai diameter dengan skala nanometer, sangat kuat, bersifat konduktor, berbentuk pejal atau beronggar.         
Nanotube yang tersusun secara vertikal ini,hampir meyerupai sarang lebah kosong. Padabagian atas nanotube, terdapat membran tipis berukuran 25 sampai 100 sentimeter persegi yang tesusun dari tembaga dan titanium oksida. Tembaga dan titanium oksida bertindak sebagai katalis. Ketika sinar matahari mengenai tembaga oksida, karbon dioksida akan diubah menjadi karbon monoksida. Dan ketika sinar matahari mengenai titanium oksida, molekul air akan terpecah. Hidrogen dibebaskan dari air dan karbon dibebaskan dari CO2 kemudian direkombinasi untuk menghasilkan metana yang dapat terbakar, dan sisa atom oksigen kemudian berpasangan untuk menghasikan O2 yang dapat digunakan untuk pernapasan. Penambahan cahaya matahari dan CO2 yang lebih banyak, dapat menghasilkan metana yang lebih banyak pula. Diperkirakan, cahaya yang dikumpulkan dalam setiap 100 meter persegi dalam setiap membran, dapat menghasilkan lebih dari 500 liter metana pada hari yang cerah.X



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.