BIODIESEL
Biodiesel merupakan bahan
bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester
dari rantai panjang asam lemak,
yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari
sumber terbaharui
seperti minyak
sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar
menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah
melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki
sifat pembakaran yang mirip
dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam
banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel
petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah
pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk
menggantikan bahan
bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia,
karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan
diesel petrol di mesin sekarang ini dan
dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman
sekarang.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan
cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian
kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan
biodiesel kepada konsumen
dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bak.
Proses Pembuatan
Sebuah proses dari esterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak
dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah
melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel
memiliki sifat pembakaran yang
mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya
dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel
petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra
rendah belerang yang rendah
pelumas.
Biodiesel
dapat dibuat dari berbagai minyak nabati (minyak nabati atau lemak hewani)
melalui proses esterifikasi gliserida atau dikenal dengan proses
alkoholisis.
Ester
merupakan suatu senyawa turunan asam karboksilat dimana gugus hidroksi dari
asam karboksilat digantikan oleh gugus alkoksi. Esterifikasi merupakan
rekasi pembentukan ester antara asam karboksilat dan alcohol. Esterifikasi
adalah reaksi ionic yang merupakan kombinasi dari rekasi adisi dan
penyusunan ulang (reaarangement).
Reaksi
esterifikasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
·
Esterifikasi
langsung, yang merupakan rekasi antara alcohol dengan asam lemak.
-
RCOOH + R’OH è RCOOR’ + H2O…………………….(2.1)
-
Reaksinya merupakan rekasi substitusi nukleofilik
gugus asil. Reaksinya tidak langsung secara substitusi, tetapi melalui 2 tahap
yaitu tahap pertama adalah adisi nukleofilik dan diikuti tahap ke dua yaitu
eliminasi.
·
Tranesterifikasi
yang meliputi :
-
Alkoholisis, merupakan reaksi antara ester dengan alcohol
membentuk ester yang baru.
RCOOR’ + R”OH è RCOOR” + R’OH………………(2.2)
-
Asidolisi, merupakan reaksi antara ester dengan asam
karboksilat membentuk ester yang baru.
RCOOR’ + R”COOH è R’COOR’ + RCOOH…………(2.3)
-
Interesterifikasi
merupakan suatu reaksi ester dengan ester lainnya atau disebut ester
interchange.
Teknik
produksi biodiesel yang dilakukan saat ini pada umumnya yaitu transesterifikasi.
Cara ini merupakan teknik yang paling ekonomis karena :
·
proses memerlukan temperature rendah dan tekanan
atmosfir (150oF, 20Psi)
·
tingkat konversi tinggi (mencapai 98%) dengan waktu
rekasi yang cukup singkat dan reaksi samping yang minimal
·
konversi langsung ke metal ester (biodiesel)
tanpa melalui tahapan entermediate
·
tidak memerlukan konstruksi yang rumit
Proses produksi biodiesel melalui
transesterifikasi Minyak atau lemak direaksikan dengan alcohol
seperti methanol, dengan bantuan katalis. Dari proses ini dihasilkan
glycerin dan metal ester (Biodiesel). Methanol kemudian di-recovery.
Katalis yang digunakan umumnya KOH atau NAOH yang tercampurkan secara baik
dalam alcohol.
Keunggulan :
- Mengurangi emisi karbon monoksida dan SO2
- Bahan baku biodiesel tidak hanya dari lemak hewan atau dari tanaman jarak pagar yang sudah dikenal, tetapi juga dapat terbuat dari limbah penggorengan yang tidak sulit didapat memungkinkan diproduksi dalam skala kecil menengah dan juga dapat membuka lapangan kerja baru.
- Aman dalam penyimpanan dan transportasi karena tidak mengandung racun.
- Tidak memerlukan teknologi tinggi dalam pembuatannya.
- Limbah dari biodiesel ini merupakan Glyserin. Glyserin ini merupakan bahan dasar pembuatan sabun, sehingga ramah lingkungan dan mengurangi polusi. Limbahnya pun bisa menjadi berguna.
Dampak
Positif
- Tidak
Beracun
- Sifat
membersihkan yang baik, membersihkan kotoran-kotoran di jalur yang dilewati,
salah satunya di tangki bahan bakar.
- Lubricity
yang baik, membantu melumaskan terutama di bagian ruang bakar.
- Terbarukan,
jenis bahan bakar baru, harganya lebih mahal dari solar konvensional.
- Ramah lingkungan
- Produksi
dan penggunaan biodiesel melepaskan lebih sedikit emisi dibandingkan dengan
diesel konvensional, sekitar 78% lebih sedikit dibandingkan dengan diesel
konvensional.
Dampak
Negatif
-
Sifat
membersihkan menyebabkan larutan kotoran pada tangki atau jalur bahan bakar di
mana kotoran yang terbawa oleh mesin menyebabkan penyumbatan filter atau
kerusakan sistem injeksi bahan bakar mesin.
-
Struktur
kimia rantai gandanya mudah teroksidasi.
-
Hygroscopic
(mudah menyerap air) sehingga bakteri dapat tumbuh dan dan menghasilkan lumpur
dan asam yang menyumbat filter.
-
Biodiesel
secara signifikan lebih mahal dibandingkan dengan diesel konvensional.
Referensi :
https://www.babatpost.com/2016/06/30/23876-berikut-sisi-positif-dan-negatif-biosolar-biodiesel.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.