Laman

Sabtu, 18 Februari 2017

BIODIESEL



BIODIESEL



Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman sekarang.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bak.
Proses Pembuatan
Sebuah proses dari esterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Biodiesel dapat dibuat dari berbagai minyak nabati (minyak nabati atau lemak hewani) melalui proses esterifikasi gliserida atau dikenal dengan proses alkoholisis.
Ester merupakan suatu senyawa turunan asam karboksilat dimana gugus hidroksi dari asam karboksilat digantikan oleh gugus alkoksi. Esterifikasi merupakan rekasi pembentukan ester antara asam karboksilat dan alcohol. Esterifikasi adalah reaksi ionic yang merupakan kombinasi dari rekasi adisi dan penyusunan ulang (reaarangement).


Reaksi esterifikasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
·         Esterifikasi langsung, yang merupakan rekasi antara alcohol dengan asam lemak.
-                      RCOOH + R’OH è RCOOR’ + H2O…………………….(2.1)
-                      Reaksinya merupakan rekasi substitusi nukleofilik gugus asil. Reaksinya tidak langsung secara substitusi, tetapi melalui 2 tahap yaitu tahap pertama adalah adisi nukleofilik dan diikuti tahap ke dua yaitu eliminasi. 
·         Tranesterifikasi yang meliputi :
-                      Alkoholisis, merupakan reaksi antara ester dengan alcohol membentuk ester yang baru.
RCOOR’ + R”OH è RCOOR” + R’OH………………(2.2)
-                      Asidolisi, merupakan reaksi antara ester dengan asam karboksilat membentuk ester yang baru.
RCOOR’ + R”COOH è R’COOR’ + RCOOH…………(2.3)
-                      Interesterifikasi merupakan suatu reaksi ester dengan ester lainnya atau disebut ester interchange.
Teknik produksi biodiesel yang dilakukan saat ini pada umumnya yaitu transesterifikasi. Cara ini merupakan teknik yang paling ekonomis karena :
·         proses memerlukan temperature rendah dan tekanan atmosfir (150oF, 20Psi)
·         tingkat konversi tinggi (mencapai 98%) dengan waktu rekasi yang cukup singkat dan reaksi samping yang minimal
·         konversi langsung ke metal ester (biodiesel) tanpa melalui tahapan entermediate
·         tidak memerlukan konstruksi yang rumit
Proses produksi biodiesel melalui transesterifikasi Minyak atau lemak direaksikan dengan alcohol seperti methanol, dengan bantuan katalis. Dari proses ini dihasilkan glycerin dan metal ester (Biodiesel). Methanol kemudian di-recovery. Katalis yang digunakan umumnya KOH atau NAOH yang tercampurkan secara baik dalam alcohol.
Keunggulan :
  • Mengurangi emisi karbon monoksida dan SO2
  • Bahan baku biodiesel tidak hanya dari lemak hewan atau dari tanaman jarak pagar yang sudah dikenal, tetapi juga dapat terbuat dari limbah penggorengan yang tidak sulit didapat memungkinkan diproduksi dalam skala kecil menengah dan juga dapat membuka lapangan kerja baru.
  • Aman dalam penyimpanan dan transportasi karena tidak mengandung racun.
  • Tidak memerlukan teknologi tinggi dalam pembuatannya.
  • Limbah dari biodiesel ini merupakan Glyserin. Glyserin ini merupakan bahan dasar pembuatan sabun, sehingga ramah lingkungan dan mengurangi polusi. Limbahnya pun bisa menjadi berguna.
Dampak Positif
- Tidak Beracun
- Sifat membersihkan yang baik, membersihkan kotoran-kotoran di jalur yang dilewati, salah satunya di tangki bahan bakar.
- Lubricity yang baik, membantu melumaskan terutama di bagian ruang bakar.
- Terbarukan, jenis bahan bakar baru, harganya lebih mahal dari solar konvensional.
-  Ramah lingkungan
- Produksi dan penggunaan biodiesel melepaskan lebih sedikit emisi dibandingkan dengan diesel konvensional, sekitar 78% lebih sedikit dibandingkan dengan diesel konvensional.
Dampak Negatif
-       Sifat membersihkan menyebabkan larutan kotoran pada tangki atau jalur bahan bakar di mana kotoran yang terbawa oleh mesin menyebabkan penyumbatan filter atau kerusakan sistem injeksi bahan bakar mesin.
-       Struktur kimia rantai gandanya mudah teroksidasi.
-       Hygroscopic (mudah menyerap air) sehingga bakteri dapat tumbuh dan dan menghasilkan lumpur dan asam yang menyumbat filter.
-       Biodiesel secara signifikan lebih mahal dibandingkan dengan diesel konvensional.

Referensi :
https://www.babatpost.com/2016/06/30/23876-berikut-sisi-positif-dan-negatif-biosolar-biodiesel.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.