Laman

Sabtu, 21 Januari 2017

Topik mengenai Minyak Bumi



Proses pembentukan
            Minyak bumi adalah hasil dari peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan hewan di suatu daerah yang subsidence (turun) secara perlahan. Daerah tersebut biasanya berupa laut,batas lagoon (danau) sepanjang pantai ataupun danau dan rawa di daratan. Pada kondisi sirkulasi dan reduksi tertentu akumulasi hidrokarbon banyak ditemukan pada bagian air laut dalam. Kenaikan suhu terhadap kedalaman rata rata di dunia ini sekitar 20 - 55
derajat celsius per kilometer.  Sedangkan habitat minyak baru akan terbentuk pada suhu sekitar 65 - 150 °C yang biasanya berada pada kedalaman 1.5 – 3 km. Pada kedalaman 3 – 6 km batuan reservoar akan lebih didominasi oleh gas daripada minyak. Untuk kedalaman yang lebih dalam lagi suhu akan menjadi lebih tinggi sehingga gas akan menjadi lebih tinggi sehingga gas akan mengalami dekomposisi lebih lanjut. minyak bumi biasanya terendapkan dalam batuan sedimen berpori baik yang memiliki nilai porositas 45% (reservoar yang sangat baik). Karena semakin lama batuan tersebut terendapkan dan tertimbun material di atasnya, maka batuan tersebut akan terkompaksi dan hal ini mengakibatkan nilai porositasnya berkurang. Minyak, gas, dan air akan terkumpul atau tersimpan di ruang pori pori dari batuan berpori tersebut. Oleh karena tekanan gravitasi, maka fluida tersebut bergerak di dalam batuan perlahan-lahan. Batuan yang dapat meloloskan fluida disebut sebagai batuan yang permeabel. Permeabilitas batuan dapat memisahkan gas, minyak, dan air secara fisis, yaitu akibat perbedaan densitasnya. Minyak dan gas yang berdensitas lebih ringan daripada air akan bergerak naik sampai ke permukaan sebagai rembesan atau terperangkap di dalam jebakan lalu berhenti terakumulasi sampai perangkap itu penuh.
Komposisi
            Minyak bumi hanya berisi minyak mentah saja, tetapi dalam penggunaan sehari-hari ternyata juga digunakan dalam bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas lainnya.Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi sebagian besar terdiri dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel, tembaga, dan vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak yang satu ke minyak yang lain tetapi persentase proporsi dari elemen kimianya dapat dilihat di bawah ini:
Komposisi elemen berdasarkan berat :
Elemen            Rentang persentase
Karbon             83 sampai 87%
Hidrogen         10 sampai 14%
Nitrogen          0.1 sampai 2%
Oksigen           0.05 sampai 1.5%
Sulfur               0.05 sampai 6.0%
Logam             < 0.1%

Ada 4 macam molekul hidrokarbon yang ada dalam minyak mentah. Persentase relatif setiap molekul berbeda-beda tiap lokasi minyaknya, sehingga menggambarkan ciri-ciri dari setiap minyak.[5]

Komposisi molekul berdasarkan berat
Hidrokarbon    Rata-rata         Rentang
Parafin            30%     15 sampai 60%
Naptena          49%     30 sampai 60%
Aromatik         15%     3 sampai 30%
Aspaltena        6%       sisa-sisa

Penggunaan
            Struktur kimia dari minyak bumi sangat heterogen, terdiri dari banyak rantai hidrokarbon dengan panjang yang berbeda-beda. Maka dari itu, minyak bumi dibawa ke tempat pengilangan minyak sehingga senyawa-senyawa hidrokarbon ini bisa dipisahkan dengan teknik distilasi dan proses kimia lainnya. Hasil penyulingan minyak inilah yang digunakan manusia untuk berbagai macam kebutuhan, misal :
Alkena (olefin), dapat diproduksi menjadi plastik atau senyawa lain.
Pelumas (oli mesin dan gemuk).
Wax, digunakan dalam pengepakan makanan beku.
Sulfur atau Asam sulfat. Merupakan senyawa penting dalam industri.
Tar.
Aspal.
Kokas minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar padat.
Parafin wax.
Petrokimia aromatik, digunakan sebagai campuran pada produksi bahan-bahan kimia lainnya.
           
            Jenis produk paling umum dari penyulingan minyak bumi adalah bahan bakar. Jenis-jenis bahan bakar itu antara lain (dilihat dari titik didihnya) :
Nama bahan bakar     Titik didih oC
Elpiji (LPG)                  -40
Butana                         -12 sampai -1
Bensin                         -1 sampai 180
Bahan bakar jet          150 sampai 205
Minyak tanah              205 sampai 260
Minyak bakar              205 sampai 290
Diesel                          260 sampai 315

Referensi
Hubungan minyak bumi https://www.google.com/search?q=hubungan+minyak+bumi&client=firefox-b-ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwiOrbKVltPRAhVHgLwKHaUzC-0Q_AUIBygC#tbm=isch&q=mint+map+minyak+bumi&imgdii=tFuuSoHfwndYuM%3A%3BtFuuSoHfwndYuM%3A%3B6I6F3FNgb3VQRM%3A&imgrc=tFuuSoHfwndYuM%3A
http://infostudikimia.blogspot.co.id/2017/01/materi-2-kimia-kontekstual-bagian.html#comment-form

http://nyomanchandra.blogspot.co.id/2015/07/makalah-kimia-minyak-bumi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.