Laman
▼
Sabtu, 21 Januari 2017
Hujan Asam
Pengertian Hujan Asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Penyebab hujan asam
Hujan asam terjadi sebagai akibat dari reaksi kimia di atmosfer. Bahan kimia yang menjadi penyebab utama terhadap proses ini adalah oksida nitrogen dan sulfur dioksida, keduanya memiliki kemampuan untuk larut dalam air dengan mudah. Zat kimia ini pada dasarnya merupakan polutan yang dilepaskan di atmosfer sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia. Di antara berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan hujan asam, yang paling sering adalah dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan tenaga listrik, kendaraan listrik, dan industri listrik.
Polutan seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida dilepaskan di atmosfer dalam bentuk asap knalpot sebagai hasil dari kegiatan tersebut. Asap ini mulai naik ke atmosfer dan akhirnya terjadi kontak dengan hujan. Bahan kimia yang larut dalam tetesan air ini bereaksi dengan oksigen dan bahan kimia lainnya dan turun ke tanah dalam bentuk hujan asam.
Hujan asam juga dapat disebabkan karena tumpahan minyak, yang terkait dengan fakta bahwa minyak yang tumpah di laut cenderung menguap ke atmosfer bersama dengan air laut. Pada proses ini, partikel-partikel dalam minyak dibawa ke atmosfer dan akhirnya turun dalam bentuk senyawa asam. Selain penyebab ini terdapat pula beberapa penyebab alami, seperti letusan gunung berapi dan kebakaran hutan.
sponsored links
Setelah kita mengetahui karakteristik dari hujan asam, selanjutnya kita akan meneruskan tahap perkenalan pada hujan asam ini, yakni membahas mengenai penyebab terjadinya hujan asam. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hujan secara umum disebabkan karena banyak hal. Dan hujan asam ini juga terjadinya disebabkan oleh beberapa hal atau beberapa sebab. Sebab- sebab yang mendatangkan terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut:
Karbondioksida atau CO₂ dan karbon monoksida atau CO. Karbondioksida dan karbon monoksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran yang bertemu dengan uap air atau H₂O. kedua gas ini apabila bertemu akan membentuk asam karbonat atau H2CO3 yang termasuk ke dalam kategori asam lemah.
Hidrogen sulfida atau H2S, sukfur oksida atau SO2 yang bertemu dengan uap air atau H2O akan membentuk asam sulfat atau H2SO4 yang meurapakan kategori asam yang kuat.
Itulah penyebab terjadinya hujan asam secara alami. Kemudian sebab- sebab tersebut dapat ditimbulkan oleh karena adanya beragam aktivitas manusia maupun fenomena alam. Beberapa aktivitas manusia dan juga fenomena alam yang dapat menimbulkan terjadinya hujan asam diantaranya adalah pembakaran BBF, letusan gunung berapi (baca: penyebab gunung berapi meletus), kebakaran hutan, peleburan logam, aktivitas pabrik, dan pembangkit listrik.
Selain fenomena alam maupun beragam aktivitas manusia yang dapat menimbulkan hujan asam, kita juga perlu mengetahui tenang apa saja gas- gas yang terlibat dalam proses terjadinya hujan asam ini. Beberapa gas yang terlihat dalam proses terjadinya hujan asam ini antara lain adalah:
Karbondioksida atau CO₂. Karbondioksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran. Hal- hal yang dapat menyebakan karbondioksida ini antara lain adalah pernafasan makhluk hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor (baca: penyebab polusi udara), dan lain sebagainya.
Karbon monoksida atau CO. Karbon monoksida ini juga merupakan satu gas yang diperoleh dari berbagai proses pembakaran. Seperti halnya karbondioksida, karbon monoksida ini juga dapat diproduksi melalui beberapa aktivitas sebagai berikut: pernafasan makhluk hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya
Uap air atau H2O. uap air juga merupakan elemen yang berperan dalam proses terjadinya hujan asam. Uap air ini dapat disebabkan karena adanya penguapan dari sumber- sumber air yang ada di Bumi ketika sedang dipanasi oleh sinar matahari.
Hidrogen sulfida atau H2S. Yakni suatu gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran atau pemanasan belerang.
Sulfur dioksida, yakni gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran belerang pula, seperti halnya hidrogen sulfida.
Itulah beberapa gas yang terlibat dalam pembuatan atau terjadinya hujan asam. Ujan asam ini terjadi setelah beberapa gas tersebut akan menghasilkan hujan asam ketika sudah bertemu antara uap air, sebagai contoh karbondioksida dan karbondioksida dengan uap air, serta hidrogen sulfida dan sulfur dioksida dengan uap air.
Proses Terjadinya Hujan Asam
Seperti halnya hujan pada umumnya yang terbentuk karena melalui beberapa tahapan atau proses terjadinya hujan, hujan asam pun juga demikian. Tahapan- tahapan yang akan dilalui dalam proses terjadinya hujan asam ini setidaknya ada enam tahapan. Tahapan- tahapan tersebut akan disajikan secara urut dan disebut dengan kronologis. Berikut ini akan dipaparkan mengenai tahapan- tahapan terjadinya hujan asam ini secara urutm yakni:
1. Di Bumi terdapat beragam aktivitas baik aktivitas alam maupun aktivitas manusia yang menimbulkan berbagai macam gas penyebab hujan asam, seperti karbondioksida, karbonmonoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfur.
2. Kemudian di Bumi juga terjadi penguapan oleh berbagai macam sumber air yang disebabkan karena pemanasan sinar matahari dan menghasilkan uap air yang banyak.
3. Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan bertemu dengan gas- gas yang menyebabkan terjadinya hujan asam tersebut. Yakni karbondioksida dan karbonmonoksida dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan uap air.
4. Adanya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau karbon monoksida ini akan menghasilkan asam yang bersifat lemah. Hidrogen oksida dan sulfur dioksida ketika bertemu dengan uap air akan menghasilkan asam yang bersifat kuat.
5. Kemudian kandungan syang bertemu tersebut terbawa oleh angin menuju tempat yang jauh dari sumbernya dan semakin ke atas.
6. Ketika sudah sampai di atas, gas yag bercampur dengan uap air tersebut akan mengalami kejenuhan sehingga menjatuhkan kandungan airnya sebagai titik- titik air. Titik- titik air inilah yeng menjadi hujan. Hujan inilah yang yang dinamakan sebgai hujan asam.
Dampak Hujan Asam
Kandungan asam dalam hujan menyebabkan hujan memiliki sifat sama seperti larutan asam pada umumnya. Asam yang ada dalam hujan asam merupakan asam kuat. Setelah mempelajari tentang sifat asam, dapatkah kamu memperkirakan dampak apa yang dapat ditimbulkan jika hujan asam terjadi di suatu wilayah?
Secara alami hujan memang bersifat asam dengan pH antara 5,6 sampai 6,2 karena adanya kandungan CO2 di udara. CO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam lemah yaitu asam karbonat (H2CO3). Namun keasaman yang disebabkan oleh H2CO3 ini dianggap normal karena jenis asam ini bermanfaat membantu melarutkan mineral tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Berbeda dengan kandungan H2SO4 dan HNO3 yang merupakan asam kuat yang dapat merusak jaringan hidup. Berikut beberapa dampak dari hujan asam terhadap lingkungan dan makhluk hidup :
1. Hujan asam dengan kadar keasaman tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia. Kabut yang mengandung asam sulfat bersama-sama dengan udara terhisap dan masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dapat merusak paru-paru.
2. Menyebabkan korosi dan merusak bangunan
Hujan asam dapat mempercepat proses korosi. Proses korosi (perkaratan) dapat terjadi pada beberapa material dari logam. Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat terjadinya reaksi kimia antara logam dengan lingkungan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan. Lingkungan tersebut dapat berupa asam, basa, oksigen dalam udara, oksigen dalam air, atau zat kimia lainnya. Produk yang tidak diinginkan ini adalah karat. Ciri-ciri karat adalah berupa bercak coklat tua. Keberadaan karat ini sangat merugikan dan pada kondisi tertentu dapat mengancam keselamatan jiwa. Logam yang mengalami korosi ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos. Dan hal ini tentu sangat berbahaya jika yang mengalami korosi adalah jembatan dari besi. Jembatan lama kelamaan akan rapuh dan keropos. Untuk mencegah timbulnya korosi ini kita dapat melakukan beberapa cara salah satunya yaitu dengan pengecatan.
Selain korosi pada logam hujan asam juga dapat merusak bangunan terutama bangunan yang terbuat dari batua. Hal ini disebabkan karena hujan asam akan melarutkan kalsium karbonat dalam batuan tersebut dan membuatnya batuan menjadi mudah lapuk.
3. Tumbuhan menjadi layu, kering dan mati
Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya untuk tumbuh. Zat kimia beracun seperti aluminium juga akan terlepas dan bercampur dengan nutrisi. Apabila nutrisi ini diserap oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati.
4. Merusak ekosistem perairan
Hujan asam yang jatuh pada danau akan meningkatkan keasaman danau. Keasaman danau yang meningkat menyebabkan beberapa spesies biota air mati karena tidak mampu bertahan di lingkungan asam. Meskipun ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan terganggu maka spesies tersebut dapat mengalami kematian pula.
Gunakanlah bahan bakar yang memiliki kandungan belerang yang rendah. Karena perlu diketahui penggunaan belerang untuk setiap bahan bakar kadarnya berbeda-beda. Oleh karena itu untuk mencegah penggunaan bahan bakar belerang berlebihan maka bisa digunakan bahan bakar lain seperti etanol, hydrogen dan methanol.
Apabila terjadi pembakaran maka dapat dicegah dengan mengurangi emisi gas SO2 dan Nox dengan menggunakan salah satu teknologi yang biasa dinamakan lime injection in multiple burners.
Dapat mengendalikan pencemaran apabila terjadi pembakaran. Yakni bisa menggunakan bahan alami yang berasal dari pembakaran itu sendiri. Bisa menggunakan teknologi fle gas desulfurization (FGD) atau zat pengikat ammonia dan limbah yang bermanfaat untuk pupuk.
Bisa menerapkan 3R yaitu Reuse, Recycle dan Reduce. Hal ini merupakan cukup efektif untuk mengurangi sampah dan limbah.
Kurangi penggunaan sulfur sebelum membakar. Yaitu dengan menggunakan teknologi tertentu.
Kurangi penggunaan sulfur sebelum membakar. Yaitu dengan menggunakan teknologi tertentu.
Pakailah bahan bakar dengan bijak yakni jangan terlalu berlebihan. Intinya jangan terlalu banyak menggunakan bahan bakar fosil.
Gunakan kendaraan umum untuk bepergian.
Jangan menebang pohon secara berlebihan ataupun sembarangan dan tanamlah dengan sistem reboisasi.
Dan pastikan gunakan peralatan yang ramah lingkungan.
Tips terbaik untuk menghindari dampak hujan asam ada dua yakni:
Tidak hujan-hujanan yakni sesegera mungkin menggunakan mantel di saat turun hujan. Karena hal ini jika dibiarkan akan menimbulkan pusing di kepala hingga masuk angin. Apabila badan sudah terlanjur terkena air hujan segeralah mandi dan keramas hingga bersih.
Gunakan masker saat mengendarai sepeda motor. Polusi udara yang dihasilkan dari berbagai jenis kendaraan akan menyebabkan kerusakan pada organ pernapasan yaitu terganggunya organ paru-paru.
Kesimpulan
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Secara sedehana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut: Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran.
Adapun beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam antara lain Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan, hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh, korosi dan menyebabkan terganggunya kesehatan manusia.
Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemar, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi serta penambahan zat kapur.
Source:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam
https://www.wedaran.com/17905/penyebab-akibat-hujan-asam/
http://ilmugeografi.com/fenomena-alam/hujan-asam
https://prodiipa.wordpress.com/kelas-vii/hujan-asam/e-upaya-pencegahan-dampak-hujan-asam/
http://berkahkhair.com/hujan-asam/
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMZ0yKWew5YklPtfbcOV2APGqU88V3nL1nVtdu86J4SsGP19lLBlZYZ1bbQaT-e_ilq7E4_9xhejYYXuhKOPE3-NzVLzxt05yEVPXViq5hxowiLJM92WH-E-cecBEGkLp2PHMSCX272vk/s1600/Mind%252BMap%252BHujan%252BAsam.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.