Laman

Kamis, 08 Desember 2016

Pertanian Merupakan Sumber Utama Polusi Udara

Sumber terbesar polusi partikel halus di dunia bukan kendaraan, atau pabrik, atau pembangkit listrik, tapi justru pertanian.

Sebuah studi baru menjelaskan bahwa apabila gas amonia dari pupuk dan kotoran hewan bercampur dengan gas nitrogen oksida dan sulfat dari polusi pipa knalpot mobil, maka akan terbentuk partikel padat mikroskopis, yang disebut Aerosol.

Aerosol bisa masuk ke dalam paru-paru, menyebabkan penyakit jantung atau paru-paru. Diperkirakan polusi partikel halus udara itu menyebabkan lebih dari 3 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.
Para penulis studi ini dalam Geophysical Research Letters menekankan bahwa penelitian mereka bukan untuk menghentikan penggunaan pupuk. Ilmuwan ahli atmosfer Susanne Bauer, penulis utama studi ini, mengatakan, "Kami memperkirakan jumlah penduduk akan terus naik, dan untuk menghasilkan lebih banyak makanan, kita membutuhkan lebih banyak pupuk."
Ia menunjukkan, karena emisi dari pertanian
ini harus bercampur dengan polusi lainnya untuk menciptakan aerosol, maka penggunaan sumber energi bersih dan kendaraan yang lebih efisien di masa depan akan sangat mengurangi senyawa-senyawa polusi lainnya. Jadi, meskipun emisi gas ammonia terus stabil atau meningkat, kualitas udara tidak akan menurun.
Johannes Lelieveld, penulis sebuah laporan utama tentang aerosol tahun 2015, memperingatkan bahwa analisa itu akan terbukti kebenarannya apabila manusia berhasil mengurangi emisi-emisi sektor industri.
Mengembangkan sarana pertanian dan pertanian adalah alasan manusia hidup di dunia mereka lakukan hari ini. Ini adalah sarana yang diperlukan untuk bertahan hidup, tanpa yang akan ada kelaparan di seluruh dunia.

Bahaya amonia
Kotoran ternak dan pupuk melepaskan amonia ke atmosfer. Di udara, amonia bercampur dengan emisi lain dan membentuk dan membentuk partikel bahaya.

Dari sebuah studi yang didanai oleh NASA, polusi amonia dari sumber-sumber pertanian ternyata menghadirkan dampak kesehatan yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Menggunakan pemodelan komputer, termasuk pemodelan reaksi kimia di atmosfer milik NASA, Fabien Paulot dan Daniel Jacob, peneliti asal Harvard University, Amerika Serikat mencoba memahami bagaimana amonia berinteraksi di atmosfer dan membentuk partikel material berbahaya.

Simulasi ini membantu para ilmuwan memperkirakan biaya kesehatan akibat polusi udara terkait produksi makanan untuk ekspor, sebuah sektor pertanian yang terus tumbuh, dan merupakan sumber surplus perdagangan.

Dengan kata lain, dari studi yang dilaporkan di jurnal Environmental Science & Technology, setiap kilogram amonia yang dihasilkan, biaya kesehatan yang harus dikeluarkan mencapai 100 dolar AS (sekitar Rp1,136 juta). Sebelumnya, US Environemntal Protection Agency memperkirakan biaya kesehatan yang harus ditanggung akibat 1 kilogram amonia hanya sekitar 47 dolar AS per kilogram.

Kotoran ternak dan pupuk untuk tanaman melepaskan amonia ke atmosfer. Di udara, amonia bercampur dengan emisi lain dan membentuk partikel mikroskopik atau particulate. 

Particulate ini menghadirkan risiko kesehatan besar, apalagi mereka yang memiliki ukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer atau sekitar 1/30 lebar rambut manusia. Ia bisa terhirup masuk ke dalam tubuh dan tertimbun jauh di dalam paru-paru. Paparan jangka panjang terhadap particulate ini bisa memicu penyakit paru-paru, jantung, dan bahkan berujung pada kematian.


PENYEBAB POLUSI PERTANIAN

1. Pestisida dan Pupuk: Untuk mulai dengan, sumber awal dari polusi telah pestisida dan pupuk. Pestisida modern & pupuk harus berurusan dengan hama lokal yang telah ada selama ratusan tahun bersama dengan spesies invasif baru. Jadi, mereka sarat dengan bahan kimia yang tidak ditemukan di alam.
Setelah mereka telah disemprot, itu tidak hilang sepenuhnya. Beberapa bercampur dengan air dan merembes ke dalam tanah. Sisanya diserap oleh tanaman itu sendiri. Akibatnya, aliran lokal yang dipasok air dari tanah terkontaminasi, seperti halnya hewan yang memakan tanaman tersebut dan tanaman.

2. Terkontaminasi Air: Air yang terkontaminasi digunakan untuk irigasi merupakan salah satu sumber lebih lanjut dari polusi. Sebagian besar air yang kita gunakan berasal dari penampungan air tanah, kanal dan melalui hujan.
Sementara banyak dari itu adalah air bersih dan murni, sumber-sumber lain yang tercemar dengan senyawa organik dan logam berat. Hal ini terjadi akibat pembuangan limbah industri dan pertanian di tingkat daerah air.

Akibatnya, tanaman yang terkena air yang memiliki sejumlah kecil merkuri, arsenik, timbal dan kadmium terlarut di dalamnya. Proses pencemaran pertanian menjadi sulit untuk melawan bila racun air seperti ternak dan menyebabkan gagal panen.

3. Erosi Tanah dan Sedimentasi: Masalah lebih lanjut disebabkan oleh erosi tanah dan sedimentasi. Tanah terdiri dari banyak lapisan dan hanya lapisan paling atas yang dapat mendukung pertanian atau penggembalaan. Karena praktek pertanian yang tidak efisien, tanah ini dibiarkan terbuka untuk erosi dan menyebabkan penurunan kesuburan setiap tahun. Apakah terkikis oleh air atau angin, semua tanah ini harus disimpan di suatu tempat atau yang lain.
Sedimentasi yang dihasilkan menyebabkan tanah membangun di berbagai bidang seperti sungai, sungai, selokan dan bidang sekitarnya. Jadi, proses pencemaran pertanian mencegah gerakan alami dari air, hewan air dan nutrisi ke daerah subur lainnya.


Daftar Pustaka



28 komentar:

  1. @A28-ZAKI

    POIN 3

    Sebaiknya untuk industri pertanian tidak menggunakan pestisida ya gan ?

    BalasHapus
  2. @25-PUTRI

    POIN 3


    kalo pertanian menggunakan sistem hidroponik bagaimana?

    BalasHapus
  3. @A37-ANDIKA
    Point : 3
    ( Kalau Bisa Judul nya Tulisan Besar semua Agar memperbagus Judulnya..)

    BalasHapus
  4. @A15-RANIYAH

    POIN 2

    Artikelnya sudah bagus tetapi lebih dirapihkan lahi font dan space nya

    BalasHapus
  5. @A31-ALAM

    POIN 3

    KOMENTAR: BAGAIMANA SIH MENGHILANGKAN POLUSI UDARA ?

    BalasHapus
  6. @19-Hariadi

    Poin 3

    Hmmm peran anak pertanian benar benar besar untuk kepentingan masa depan manusia... mudah mudahan dapat ditemukan solusi kedepanya

    BalasHapus
  7. @A18-FAKHRIZAL

    Poin 3

    Cara mengatasi erosi tanahhnya seperti apa?

    BalasHapus
  8. @A24-TANIA

    poin 3

    artikelnya sudah bagus, tetapi mind mapnya lebih dibuat lebih besar lagi tulisannya

    BalasHapus
  9. @A09-RIZKY

    poin 3

    good artikel bro..

    BalasHapus
  10. @A38-farida

    Poin : 3

    Artikel nya cukup menarik

    BalasHapus
  11. @A32-VARATRI

    poin3

    bagaimana cara mengurangi polusi udara dari pertanian?

    BalasHapus
  12. @A06-ANUGGRAH

    POIN 3

    jika pertanian merusak lingkungan bagai mana kita dapat mendapatkan hasil pertaniann tersebut?

    BalasHapus
  13. @A07-RONA

    Poin 3

    Jika petani merupakan sumber utama polusi, bagaimana cara mencegahnya karena menurut saya kegiatan petani itu juga merupakan mata pencaharian penduduk yang sangat dominan ?

    BalasHapus
  14. @A05-RAMADHON

    POIN 3

    Artikel sudah bagus tetapi disetiap kalimat tidak diberikan paragraf

    BalasHapus
  15. @A16-SITI

    POIN 3

    artikelnya bermanfaat

    BalasHapus
  16. @A17-DHICO

    Poin 3

    Artikelnya sangat bagus. Menambah wawasan sumber terbesar polusi partikel halus di dunia adalah pertanian.

    BalasHapus
  17. @A02-RAHMAT

    POIN : 3

    Tolong berikan upaya penanggulangannya!

    BalasHapus
  18. @A11-DINDA

    POINT 3

    Artikelnya sangat lengkap

    BalasHapus
  19. A30-YOSEPH
    POIN 3
    artikelnya rapih tapi warna dari background mindmap nya terlalu mencolokkkkk

    BalasHapus
  20. @A29-Fauzi

    point 3

    mengapa pertanian memyebabkan polusi?

    BalasHapus
  21. @A03-KHARISMA

    Poin 3

    mind mapnya terlalu kecil

    BalasHapus
  22. @A39-JOSEPHINE
    Poin 3
    Artikel dan mindmapnya sudah bagus dan bermanfaat

    BalasHapus
  23. @A27-RINALDI

    POIN 3

    mantap banget

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.