Laman

Rabu, 23 November 2016

kimia dalam parfum

PARFUM
·         Definisi , Sejarah dan Persyaratan Parfum
Kata "parfum"  berasal  dari  bahasa Latin  yaitu  per fume  yang artinya
"melalui asap". Parfum atau biasa disebut minyak wangi, didefinisikan sebagai
campuran   minyak   esensial   dan   senyawa   aroma,   fiksatif,   dan   pelarut   yang
digunakan   untuk   memberikan   bau   wangi   untuk   tubuh   manusia,   obyek,   atau
ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan parfum tersebut akan
menentukan jenis suatu parfum berdasarkan konsentrasi pelarutnya.
Parfum telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bentuk pertama dari
parfum   adalah   dupa   yang   ditemukan   sekitar   4000   tahun   yang   lalu   di
Mesopotamia. Pada masa itu, salah satu kegunaan parfum yaitu berupa bentuk
pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan k m yaitu
sekitar tahun 1000 SM. Botol parfum terbuat dari gelas atau kaca.  eagamaan,
seringkali untuk aromatik gums, kemenyan dan mur, dan juga dikumpulkan dari
kayu-kayuan.   Selain   itu,   pada   zaman   dahulu,   parfum   digunakan   untuk
membalsemkan mayat dengan wangi-wangian yang berasal dari campuran kayu
dan resin yang dicampur dalam air dan minyak. Negara pertama yang menjadikan
parfum sebagai salah satu budaya yaitu Mesir,  diikuti oleh Cina kuno, Hindu,
Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi.
Di Eropa, parfum pertama kali masuk pada abad ke-14. Seni pembuatan
parfum tumbuh subur pada masa Renaissance di Italia. Kemudian pada abad ke-
16, pengolahan parfum Italia dibawa ke Perancis oleh pembuat parfum Chaterine
de’   Medici   yaitu   Rene   le   Florentin.   Kemudian,   industri   parfum   di   Perancis
berkembang pesat dengan munculnya  usaha pembibitan bunga-bungaan untuk
bahan  parfum   menjadi  industri   terutama  di   selatan  Perancis.  Setelh  itu,   seni
pembuatan parfum berkembang pesat  dan menjadikan  Perancis sebagai pusat
parfum dan pembuatan kosmetik, bahkan hingga saat ini. Puncaknya yaitu pada
abad ke-18, perkebunan tumbuhan wewangian bermunculan di Perancis, untuk
memenuhi kebutuhan bahan dasar parfum.
Seni membuat parfum yang disebut  Perfumery  dimulai di Mesopotamia
dan Mesir kuno, kemudian disempurnakan oleh Romawi dan Persia. Penyulingan
parfum pertama kali dilakukan oleh Attar di India Utara menggunakan agarwood
oil  pada   abad   ke-7.   Sementara   itu,   penyulingan   secara   kimia   pertama   kali
dilakukan   oleh   wanita   bernama   Tapputi,   yaitu   seorang   pembuat   parfum   di
Mesopotamia.   Dia   menyuling   bunga-bungaan,   minyak   dan  calamus  dengan
wangi-wangian lain yang kemudian disaring dan dimasukkan kembali pada suatu
alat suling selama beberapa kali. Ia juga menggunakan tumbuh-tumbuhan lain
yaitu  almond, corriander, myrtle, conifer resin, bergamot, dan bunga-bungaan
lain.
Pada abad ke-9, seorang ahli kimia dari Arab bernama Al-Kindi menulis
sebuah   buku   berjudul  Book   of   the   Chemistry   of   Perfume   and   Distillations
mengenai resep wangi-wangian dari minyak,  salves, aromatic water dan bahan
pengganti atau imitasi dari obat-obatan yang mahal. Didalam buku tersebut juga
terdapat 107 metode dan resep serta alat-alat pembuatan parfum.
Menurut   Takeo   Mitsui   (1997),   parfum   yang   baik   harus   memiliki
persyaratan sebagai berikut:
·         Harus sesuai dengan konsep produk
·         Memiliki aroma yang enak
·         Memiliki keaslian dan bebauan modern
·         Memiliki kualitas yang baik
·         Tidak berbau menyengat

Klasifikasi Parfum

·         Berdasarkan Pengguna
1.       Parfum untuk pria
2.       Parfum untuk wanita
3.       Parfum unisex

·         Berdasarkan Volitilitas
1.      Top Note
Wangi  pertama yang tercium dari suatu parfum dan paling volatil.Biasanya memiliki  durasi  yang  pendek,   yaitu  maksimal   30 menit.Contohnya yaitu  Citrus  dan  Fruity  yang  berasal dari  wangi buah-buahan.
2.      Middle Note
Wangi yang tercium lebih dalam dari jenis top note, durasinya sekitar30 menit  hingga  1 jam.  Contohnya adalah  Floral  yang berasal dariwangi bunga.
3.      Base Note
Wangi yang tertinggal  tahan lama  dan masih dapat tercium setelahpemakaian beberapa jam. Parfum jenis ini memiliki volatilitas terkecil.Contohnya adalah Woody atau parfum yang berasal dari wangi kayu-kayuan.
·         Berdasarkan Konsentrat
Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyakesensial/murni (baik yang alami maupun sintetis) mengandung konsentrattinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksialergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga dapat menguapkan minyak esensial dan membantumereka menyebar ke udara. Pelarut yang paling umum digunakan untukpengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air.Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemakmenggunakan jojoba,  minyak kelapa difraksinasi  atau  lilin. Persentasevolume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:
1. Perfume Extract (Extrait)Parfum jenis ini wanginya paling tahan lama, yaitu hingga 48 jamkarena   mengandung   20-40%   konsentrat   tanpa   dicampur   denganalkohol.
2. Eau de Perfume (EDP)Wangi parfum ini dapat bertahan hingga 24 jam. Kadar konsentratyaitu berkisar antara 15-22% dengan sedikit dicampur dengan alkohol.
3. Eau de Toilette (EDT)Parfum ini dapat bertahan cukup lama dengan kadar konsentrat sekitar12 persen dan dicampurkan dengan alkohol.
4. Eau de Cologne (EDC)Parfum   jenis   ini   yang   paling   ringan   karena   hanya   mengandungkonsentrat sebesar dengan 5% dan mengandung alkohol paling banyakjika dibandingkan dengan ketiga jenis parfum sebelumnya.
5. After ShaveKadar   konsentrat   yang   terkandung   yaitu  3%   atau   kurang  denganditambahkan alkohol cukup tinggi. Jenis parfum ini  dapat bertahankurang  lebih   2  hingga  3  jam.  Parfum  ini  mengandung  balm  ataualoe/lidah buaya yang digunakan untuk menenangkan pori-pori setelahbercukur.   Kandungan   alkohol  didalamnya   juga   berfungsi   untukmenutup kembali pori-pori.
·         Sumber Parfum
Pada proses pembuatan parfum, terdapat berbagai sumber yang dapatdigunakan untuk membuat parfum yaitu terdiri dari :
Parfum berasal dari tumbuhanParfum yang berasal dari tumbuhan didapat dari minyak atsiri yangdiperoleh dari berbagai bagian tertentu pada tumbuhan, seperti :
a.       Bunga, contohnya bunga mawar, lavender, orange blossomb.
b.       Biji, contohnya biji caraway (jintan), almond (Prunus amygdalus)
c.       Daun, contohnya daun bay, thyme, patchoull(nilan)d. Kayu, contohnya pada kayu cendana, cedar, aloe.
Metode Pembuatan Parfum
1.      Pengumpulan bahan mentah
 Dalam pembuatan parfum, bahan-bahan alami yang akan diekstrak minyakatsirinya dikumpulkan terlebih dahulu, seperti bunga, buah, akar, daun, biji, atau kelenjar dari hewan.
2.      Ekstraksi Bahan-bahan mentah alami yang telah dikumpulkan kemudian diekstraksi yang dapat dilakukan dengan cara :
a. Hidrodistilasi : bahan mentah dibenamkan dalam air dan dipanaskanhingga mendidih. Minyak atsiri ditarik dengan uap air. Ketika destilatterkondensasi   menjadi   cair,   minyak   atsiri   yang   diperoleh   mudahterpisah dengan air dan akan berada di atas air. Suhu saat destilasiyang    tidak  pernah   mencapai  suhu  di  atas   100o  C   meminimalkandekomposisi minyak akibat panas.
            b. Steam distillation / destilasi uap : bahan mentah dilewatkan denganuap   bertekanan   yang   mengalir   hingga   komponen   yang   beraromaterekstraksi. Uap terkondensasi menjadi cair dan minyak atsiri terpisahdari air. Metode ini paling banyak digunakan saat ini, berguna untukmendapatkan minyak atsiri yang tahan pemanasan. Suhu dapat diaturagar mencapai laju maksimum ekstraksi dengan dekomposisi termalyang rendah.
DAFTAR PUSTAKA :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.