Laman

Selasa, 22 November 2016

INDUSTRI GARMENT NIH!



Assalamualaikum.
Artikel saya kali ini tentang Industri Garment.
Industri garment adalah industri yang memproduksi pakaian jadi dan perlengkapan pakaian. Yang dimaksud dengan  pakaian jadi adalah segala macam pakaian dari bahan tekstil untuk laki-laki, wanita, anak-anak dan bayi. Bahan bakunya adalah kain tenun atau kain rajutan dan produknya antara lain berupa kemeja (shirts), blus (blouses), rok (skirts), kaus (t-shirts, polo shirt, sport swear), pakaian dalam (underwear) dan lain-lain. Industri tersebut merupakan penyumbang devisa terbesar bagi negara setelah minyak dan gas bumi (Migas). Di pasar internasionals endiri, produk garment Indonesia telah memiliki posisi yang cukup bagus, dengan pangsa antara 3 % sampai 4% dari total nilai ekpsor dunia.

Hambatan Untuk Masuk Dunia Garmen
Karakteristik industri
Industri ini merupakan industri padat karya,dimana sebagian besar proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadiatau setengah jadi masih digunakan tenaga manusia, hal ini menyebabkankurang efisien dan tinggi biaya. Industri ini sangat rentan dengan masalahketenaga kerjaan. Industri dapat di masuki oleh siapa saja, namun keahlianseorang pengusaha garment sangat menentukan kemajuan usaha.

Aspek Produksi
Akibat industi yang bersifat padat karya, kebutuhanmodal sebagian besar teralokasi ke tenaga kerja. Pemogokan buruh dapatmenjadi masalah pelik. Kualitas pekerjaan akan berpengaruh pada hasilakhir dan tingkat efisiensi dibuat.

Distribusi dan Pemasaran
hanya sebagian kecil hasil produksi beredardi pasar modern, sebagian besar lagi beredar di berbagai jenis market.Segment yang dipilih oleh produsen memaksa produsen hanya memenuhi permintaan salah satu buyer atau end user.

Bahan Baku
bahan baku relatif mudah tersedia, walaupun harga yangdiberlakukan sedikit berbeda. Hal ini lebih sering mucul, yang diakibatkanfluktuasi rupiah. Bahan baku banyak tersedia pada produk lokal, Pasardalam negeri tetap berpatokan pada harga yang disesuaikan.

Resiko Usaha Garmen dan Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Sisi Teknologi
Perkembangan pasar global telah menghadapkan produsen garment kepada permasalahan utama yakni adanya kompetisi global yang menyebabkan harga produk terus turun, keinginan kastemer yang terus meningkat, margin yang semakin tipis dan kebutuhan untuk selalu melakukan investasi, tekanan dari masyarakat ataupun pemerintah dan perasaan tidak aman karena kondisi yang selalu berubah-ubah.
Internet telah membawa perubahan yang paling fundamental setelah revolusi industri. Perubahan yang akan membawa paradigma baru dalam industri garment dengan membuka peluang yang sangat luas dalam segala aspek bisnis garment. Internet memungkinkan orang memandang bisnis garment dengan cara yang berbeda sehingga menawarkan peluang bisnis baru yang tak terbatas bagi pelaku pasar. Di sisi lain, para pelaku pasar yang belum atau terlambat memanfaatkan internet (atau teknologi dalam arti luas) akan sangat tertinggal dan kalah bersaing dengan pelaku lainnya.

Ketersediaan Lahan/Lokasi
Faktor lahan/lokasi tidak terlalu bepengaruh dalam industri garment.

Jaminan Ketersediaan Bahan Baku Utama
 Bahan baku impor akan menyebabkan waktu penyelesaian order lebih lama. Selain itu, resiko seperti keterlambatan pasokan atau ketiadaan pasokan akan lebih besar. Kesemuanya akan menimbulkan masalah dalam memenuhi jadwal produksi dan pengiriman barang ke pembeli.

Produk Substitusi
Garment tidak memiliki produk substitusi.

Aspek Lainnya
Aspek yang perlu dipertimbangkan adalah buruh mengingat industri garment adalah industri yang    bersifat  pada karya. Saat ini, serikat pekerja memiliki kekuatan penekan yang cukup sehingga bisa berdiri sejajar dengan pengusaha maupun pemerintah. Kesuksesan suatu perusahaan garment tergantung pada perusahaan tersebut mampu mengelola pekerjanya. Pasar serta peluang pasar terbesar untuk garment nasional saat ini adalah ekspor. Oleh karena itu segala hal yang dapat menggangu kelangsungan ekspor merupakan faktor yang patut diperhatikan.Saat ini garment masih merupakan barang yang dikenakan kuota oleh beberapa negara importir seperti Amerika Serikat, Kanada, Turki dan Uni Eropa. Penetapan kuota oleh negara-negara importir menimbulkan resiko bagi industri garment.
Setelah tahun 2005 kuota atas ekspor garment dunia akan dihapuskan, meskipun demikian tarif masih akan tetap berlaku. Selain itu, akan muncul hambatan-hambatan baru begitu ATC  hilang, misalnya Eco—label, metoda produksi dan produk yang ramah lingkungan. Hal yang mirip seperti label sosial (social clause), code of conduct dan child labour, rules of origin dan anti dumping.Ekspor garment biasanya dilakukan atass peseanan dari pembeli (buyer) asing. Pengehentian kontrak, pengurangan kontrak serta pembatalan kontrak oleh buyer merupakan resiko industri yang patut dipertimbangkan. Hal yang serupa adalah pemberian lisensi dari pemberi lisensi yang memiliki resiko sama.

5.jpg
Beberapa Tugas di Garmen
a. Merchandise :
Menghitung seluruh biaya saat perencanaan produksi dengan tujuan agar biaya produksi rendah sehingga perusahaan untung.

b. Marketing :
Pemasaran hasil produksi

c. Bentuk organisasi Tergantung:
Setiap unit mesin mampu memproduksi rata – rata 15 potong kemeja/shift kerja.à• Jumlah mesin
• Kapasitas produksi
• jenis produksi

d. Bagian perancangan/Designer :
• Menggambar
• Melihat trend mode
• Mewujudkan rancangan menjadi pakaian

e. Advertising
Untuk memperkenalkan dan mempengaruhi calon pembeli terhadap hasil produksi dengan cara fashion show dan promosi dalam bentuk lain.

3.jpg

4.jpg

1.      Pattern Making process adalah membuat rencana / rancangan bentuk pakaian

2.      Making sample adalah proses pembuatan pola sesuai dengan style/desain dan ukuran/work sheet dalam pembuatan top sample minimal 4 pieces per size, dan hasil sample tersebut di cek oleh merchandiser dan buyer. Sample yang telah disetujui/approved langsung diproduksi secara masal, tetapi kalau tidak disetujui harus membuat sample lagi sampai di setujui/approved.

3. Cutting adalah proses pemotongan kain, yang meliputi:
a. Marker : Proses meng copy pola sesuai dengan kebutuhannya
b. Spreading : proses penggelaran kain lembar demi lembar menjadi
tumpukan kain, sesuai dengan kebutuhan.
c. Bundling : proses pemberian tanda pada komponen–komponen pola marker yang siap akan di potong
Contoh bundling :
1) Style = Seragam
2) Size/ukuran = L
3) Tahap = I
4) Bendel = 2
5) No seri = 345 – 479
6) Jumlah = 135
7) Komponen = Kantong
8) Warna = blue (Biru)
d. Numbering : proses pemberian nomor pada bagian komponen–komponen pola sesuai dengan urutannya saat penggelaran kain lembar demi lembar menjadi tumpukan banyak, misal 125 lembar setiap tumpukan. Berarti pola kemeja body depan kiri sebanyak 125 lembar, maka harus di beri nomor dari lembar 1 s.d. 125. Ini dilakukan pada setiap komponen.
Contoh komponen hasil potong kemeja lengan pendek terdiri dari :
1) Body depan kanan dan kiri
2) Body belakang
3) Lengan kiri dan kanan
4) Kantong
5) Daun kerah dan kaki kerah

4. Sewing adalah proses menjahit atau mengabungkan komponen pakaian yang telah dipotong menjadi pakaian jadi yang meliputi:
a. Cek komponen : proses mengecek komponen pola yang diterima dari cutting, berapa jumlah komponen sebuah pakaian
b. Cek Bendel : proses mengecek komponen pakaian, komponen demi komponen.
c. Layout mesin : menata dan mengurutkan mesin sesuai dengan urutan proses penjahitan pakaian.
d. Trimming : proses pemotongan benang dari sisa–sisa jahitan
e. QC sewing : proses pengecekan/pengendalian mutu pakaian yang sedang proses dan sudah selesai diproses dan siap di transfer ke proses finishing

5.Finishing adalah proses penyempurnaan pakaian jadi, meliputi:
a. Ironing : proses untuk merapikan pakaian dengan penyeterikaan, dan selanjutnya di hand tack.
b. QC finishing : proses pengecekan pakaian sebelum ditransfer ke packing
c. Packing : proses mengemas pakaian dalam plastik atau dengan hanger, juga pemberian aksesoris, pita, bunga, solasi dll, kemudian dikelompokan sesuai dengan ukurannya dan siap untuk dipasarkan.

DAFTAR PUSTAKA:

Anisah. Khania. “Industri Garment” november 17. 2012. https://khaniaanisah.wordpress.com/2012/11/17/garment/
“Alur Proses Garment” Maret 12. 2016.https://ontbpwjt.wordpress.com/2016/03/12/alur-proses-garmen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.