PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH
Yang dimaksud dengan pencemaran tanah ialah masuknya atau
dimasukannya suatu senyawa organik atau anorganik atau makhluk hidup yang dapat
menurunkan kualitas tanah dan merusak organisme di sekitarnya. Pencemaran tanah
dapat terjadi akibat terjadinya pencemaran air dan udara. Hal ini karena air
dan udara adalah bagian dari tanah. Masuknya polutan ke dalam tanah dapat salah
satunya dibawa oleh kedua komponen tersebut.
Tanah merupakan komponen yang penting bagi makhluk
hidup. Selain untuk menopang organisme, tanah merupakan habitat dari semua
organisme darat. Kualitas tanah sangat mempengaruhi organisme di dalamnya.
KOMPONEN-KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.
2.1 Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2.2 Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah.
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.
2.1 Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2.2 Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah.
Dampak Pencemaran Tanah
1. Dampak pada kesehatan- Kromium, yang merupakan zat kimia yang digunakan dalam berbagai pestisida dan juga herbisida ini mampu membuat munculnya dampak karsinogenik pada semua populasi bukan hanya untuk spesies manusia saja namun juga makhluk hidup lainnya.
- Zat timbale, ini sangat berbahaya jika terlalu banyak terpapar ke dalam tubuh karena dapat mengakibatkan peningkatan resiko terkena penyakit ginjal dan kerusakan otak.
- Benzene, jika tubuh terus menerus mengalami paparan benzene dalam jumlah banyak dan intensitas yang sering maka bisa meningkatkan terkena penyakit leukemia atau kanker darah. tentu saja penyakit ini sangat berbahaya bahkan mematikan.
- Merkuri, tubuh yang terlalu sering mendapatkan paparan dari zat ini akan sangat mudah mengalami gangguan pada organ ginjalnya bahkan ada beberapa penyakit juga yang tidak bisa diobati karena zat ini.
- Sikoldenia, zat ini memicu timbulnya infeksi dan gangguan pada fungsi organ hati
- Karmabat, yang mampu membuat gangguan pada saraf otot sehingga tubuh akan mengalami kesulitan dalam bergerak,
- Klorin, zat cair yang mengandung klorin ini sangat berbahaya bagi tubuh karena mengganggu fungsi kinerja dari organ hati dan ginjal serta menyebabkan gangguan pada saraf pusat di dalam otak.
- Selain dampak pada kesehatan yang telah disebutkan di atas, dampak pada kesehatan lainnya yang akan dirasakan oleh para penderitanya antara lain adalah gangguan pada penglihatan, pendengaran, ruam pada kulit, pusing, letih, lelah, dan gejala penyakit lainnya. apabila terjadi dosis yang sangat besar pada paparan pencemaran ke dalam tubuh bahkan bisa berakibat fatal pada kematian.
. Tanah merupakan bahan yang sangat sensitive dan sangat mudah mengalami perubahan kandungan kimiawi dan struktur di dalamnya meskipun itu hanya sedikit saja jumlah dari zat kimia yang masuk ke dalam tanah. perubahan kandungan kimia di dalam tanah ini akan mengakibatkan perubahan metabolisme pada organism yang hidup di dalam tanah. akibat dari hal ini tidaklah sepele yaitu bisa memicu adanya putusnya rantai makanan. Bagaimana hal ini bisa terjadi? jadi rantai makanan primer jika sudah terkontaminasi oleh pencemaran juga akan mempengaruhi rantai makanan yang ada di atasnya sehingga ini bisa memunsnahkan rantai makanan. Misalnya saja pengaruh zat DDT pada tanah yang di atasnya ditumbuhi oleh tanaman yang menjadi makanan burung maka telur dari burung tersebut akan menjadi rawan pecah.
Selain itu dengan adanya pencemaran tanah ini juga dapat menimbulkan zat kimia masuk ke dalam air tanah sehingga membuat berbagai jenis tumbuhan akan sulit tumbuh di atasnya. Kesuburan tanah pun akan menghilang dan ini akan sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini.
3. Dampak pada pertanian
Dampak pencemaran tanah pada pertanian akan dapat terlihat jelas terutama pada perubahan metabolisme tanaman dan akhirnya dapat terlihat langsung dari adanya penurunan hasil pertanian itu sendiri. Pencemaran tanah ini juga akan mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan optimal sehingga tanah juga menjadi rawan mengalami erosi tanah karena tidak ada penahannya lagi. Jika tanah mengalami pencemaran dalam jangka waktu yang lama maka bisa menyebabkan tanah tercemar secara permanen sehingga tidak bisa digunakan lagi sebagai lahan pertanian. Untuk itu sebaiknya para petani untuk tidak menggunakan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida dalam jumlah yang berlebihan pada tanamannya karena ternyata bukan hanya membunuh hama namun juga membuat pencemaran di dalam tanah.
.
Tanah Tercemar dan Tidak Tercemar
Tanah Tercemar
berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari tanah yang mengalami pencemaran antara lain adalah:
- Tanah yang sudah hilang kesuburannya
- Ph tanah yang sudah tidak seimbang lagi bisa dibawah 6 atau pada golongan tanah asam serta terlalu tinggi ph di atas 8 sehingga tanah tersebut menjadi basa
- Tanah mengeluarkan bau busuk
- Tanah kering
- Tanah yang mengandung berbagai kandungan logam berat di dalamnya
- Tanah yang mengandung berbagai sampah anorganik di dalamnya
Tanah Tidak Tercemar
Berikut ini adalah ciri-ciri dari tanah yang tidak tercemar:
- Tanahnya subur
- Ph tanah normal tidak terlalu asam dan basa atau yang berada pada antara ph 6 dan 8 saja tidak kurang dan tidak lebih.
- Tanah tidak mengeluarkan bau busuk
- Tanah tidak kering, gempal dan gembur yang normal
- Paling utama adalah tidak mengandung berbagai logam berat
- Tanah tidak mengandung sampah anorganik yang tidak mampu diuraikan oleh microorganism tanah yang alami
Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Cara menanggulangi pencemaran tanah dapat diupayakan melalui
penanganan daur ulang sampah plastik, kaca, karet dan logam menjadi produk baru
yang dapat kembali dimanfaatkan. Selain itu, penampungan limbah deterjen agar
terjadi pengendapan, penyaringan, dan penjernihan sebelum dibuang juga penting
dilakukan. Upaya penggunaan insektisida atau pestisida nabati yang ramah
lingkungan menggantikan pestisida anorganik juga bisa menjadi alternatif dalam
pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah.
Nah, itulah pembahasan ebiologi seputar pengertian, penyebab, dampak, teknik pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah. Mulai sekarang, mari kita lakukan tindakan pencegahan pencemaran tanah, agar tanah kita tetap subur dan lestari.
Nah, itulah pembahasan ebiologi seputar pengertian, penyebab, dampak, teknik pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah. Mulai sekarang, mari kita lakukan tindakan pencegahan pencemaran tanah, agar tanah kita tetap subur dan lestari.
DAFTAR PUSTAKA
sumber :
sumber :
sumber :
sumber :
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/pencemaran-tanahsumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.