Laman

Rabu, 07 September 2016

NATRIUM KLORIDA

Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.
Pengertian
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupasenyawa anorganik seperti klorida (Cl), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO) dan ion monoatomik seperti fluorida (F), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.

Fungsi, Manfaat dan Bahaya Garam Bagi Tubuh
Garam meja yang biasa kita konsumsi, yang disebut sebagai natrium chlorida (40% natrium, 60% chlorida), amat penting untuk mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Tanpa adanya kadar garam yang diperlukan untuk tubuh, maka kita tidak akan bertahan hidup. Namun meskipun garam penting bagi tubuh, penggunaannya harus secukupnya saja, asalkan seseorang itu tidak menderita penyakit ginjal atau penyakit jantung, karena akan sangat berbahaya. Jika seseorang menderita penyakit-penyakit semacam itu, penggunaan garam harum dibatasi, terutama bila seseorang itu juga mengidap tekanan darah tinggi.

Banyak orang yang terlalu banyak mengkonsumsi garam. Mereka membubuhkannya dalam jumlah yang banyak pada makanannya sehingga hilanglah rasa makanan yang sebenarnya. Penggunaan garam yang berlebih-lebihan akan memberatkan kerja ginjal, dan dapat menaikkan tekanan darah. Bila kita bijaksana, gunakan garam secukupnya saja.
Oedeem atau sembab atau pembengkakan pada tungkai dan mata kaki dapat disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi garam (natrium). Ini diakibatkan karena tidak sempurnanya pembuangan garam melalui ginjal. Tekanan darah mungkin akan naik dan tidak akan turun lagi sampai kelebihan natrium sudah dikeluarkan dari tubuh. Orang yang menderita penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, atau ginjalnya yang bermasalah, harus selalu menghindari penggunaan garam dan semua makanan yang rasanya asin secara berlebih-lebihan.
Sebaliknya, konsumsi garam ekstra diperlukan saat cuaca panas. Bila kita bermandi keringat, maka banyak garam yang dikeluarkan dari tubuh, dan menyebabkan kekejangan otot-otot yang rasanya nyeri. Saat cuaca panas, seseorang yang mengidap penyakit jantung ringan, dapat mengkonsumsi lebih banyak garam, terutama jika mereka merasa amat penat atau sakit pada otot-ototnya. Namun mengenai hal ini atau untuk kadarnya, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter Anda agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Manfaat lainnya adalah menjaga hilangnya mineral, bila menyajikan makanan, jagalah jangan sampai mineral dalam makanan tersebut hilang karena kelalaian. Sudah terlalu banyak zat gizi yang penting bagi tubuh hilang pada saat mencuci bahan makanan. Banyak juga mineral dan vitamin yang lainnya yang hilang ketika bahan makanan dikupas atau dikikis dengan tebal. Bertindaklah hati-hati dalam mengupas bahan makanan, ini untuk menjaga mineral dan vitamin penting yang terkandung di dalamnya, dengan demikian akan membantu kesehatan kita.
Jangan sampai memasak sayuran lebih lama dari waktu yang diperlukan. Pakai air secukupnya saja untuk memasak. Ini untuk mejaga berbagai mineral dan vitamin yang biasanya sering terbuang begitu saja. Akhirnya hanya "sampah" yang kita makan. Ada baiknya air rebusan sayur digunakan lagi untuk membuat bahan makanan lainnya seperti sup atau makanan lainnya. Karena mineral yang terkandung di dalamnya sangat penting untuk kesehatan. Jangan lalai dalam memasak dan menyediakan makanan Anda, karena ini tidak lain untuk mempertahankan kesehatan. Dengan begitu keluarga Anda akan menikmati hidup dengan lebih baik dan Anda bisa menghemat pengeluaran untuk ke rumah sakit atau dokter.



Macam-macam garam
Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netraladalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.
Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkanarus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.
Proses pembentukan
Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain:
1.     Reaksi antara asam dan basa, misalnya asam klorida (HCl) + amoniak (NH3) → amonium klorida (NH4Cl).
2.     Reaksi antara logam dan asam kuat encer, misalnya Mg + 2 HCl → MgCl2 + H2. Keterangan: logam mulia umumnya tidak bereaksi dengan cara ini.
3.     Reaksi antara logam dan nonlogam, misalnya, Ca + Cl2 → CaCl2
4.     Reaksi antara basa dan oksida asam, misalnya, 2 NaOH + Cl2O → 2 NaClO + H2O
5.     Reaksi antara asam dengan oksida basa, misalnya, 2 HNO3 + Na2O → 2 NaNO3 + H2O
6.     Garam juga dapat dibentuk apabila 2 garam yang berbeda dicampur. Ion-ion mereka akan membentuk campuran baru, misalnya:
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) → PbSO4(s) + 2 NaNO3(aq)

Nama-nama garam diawali dengan nama ion kation (contohnya, natrium atau amonium) diikuti dengan nama ion anion (contohnya, klorida atau asetat).
Ion
Ion yang termasuk kation diantaranya:
Besi (II) oksida (FeO)
Besi (III) oksida (Fe2O3)
·         Amonium NH4+
·         Kalsium Ca2+
·         Besi Fe2+ and Fe3+
·         Magnesium Mg2+
·         Kalium K+
·         Pyridinium C5H5NH+
·         Quaternary ammonium NR4+
·         Natrium Na+
Ion yang termasuk anion termasuk:
·         Asetat CH3COO (asam asetat)
·         Karbonat CO32− (asam karbonat)
·         Klorida Cl (asam klorida)
·         Sitrat HOC(COO)(CH2COO)2 (asam sitrat)
·         Sianida C≡N (asam sianida)
·         Hidroksida OH (air)
·         Nitrat NO3 (asam nitrat)
·         Nitrit NO2 (asam nitrit)
·         Oksida O2− (air)
·         Fosfat PO43− (asam fosfat)
Sulfat SO42− (asam sulfat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.