Laman

Sabtu, 20 Agustus 2016

Realisasi Industri Hijau

Oleh : Ari Aji S 
Negara-negara berkembang harus mengembangkan sektor industri untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup masyarakat. Akan tetapi sektor
industri berpengaruh besar terhadap permasalahan lingkungan, contohnya masalah pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh limbah industri. Solusi dari masalah ini adalah dengan cara mengembangkan Industri Hijau (Green Industry) Industri hijau dalam proses produksinya menerapkan efisiensi dan efektifitas hal ini meliputi sumber daya alam. Industri hijau berkomitmen untuk ramah lingkungan dalam hal ini  pengelolaan limbah sangat mendukung untuk mengurangi beragam dampak lingkungan dalam proses produksi. Dengan adanya industri hijau maka dapat membantu mengembangkan  perusahaan-perusahaan yang bergerak  di bidang daur ulang limbah, contohnya pengolahan air limbah, peralatan pengolahan limbah, jasa konsultan limbah dan sebagainya. Nanoteknologi dan bioteknologi sangat berperan dalam realisasi konsep industri hijau. Pada tanggal 21 Mei 2014 diselenggarakan SEMINAR NASIONAL oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) dengan tema “Litbangyasa  Untuk Mendukung Realisasi Industri Hijau” seminar ini memberikan kesempatan  bagi para peneliti, perekayasa, praktisi industri, dan ilmuwan untuk mempresentasikan hasil penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan penerapan industri hijau menunjang Pencapaian Program Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025).
Pada tanggal 9-11 September 2009, telah disepakati Deklarasi Manila oleh para menteri yang mewakili Pemerintah Negaar-negara di Asia pada tahun 2009 di Manila Filipina sepakat mendeklarasikan kriteria dan langkah-langkah mengurangi eksplorasi sumberdaya dan emisi karbon melalui :

1.      Produksi bersih (Cleaner Production)
2.      Inovasi Hijau (Green Innovation)
3.      Daur ulang dan Pengelolaan limbah (Recycling and waste management)

Ada beberapa strategi negara-negara berkembang untuk mewujudkan industri hijau diantaranya adalah sebagai berikut :

1.      Efisiensi pemanfaatan sumberdaya
2.      Mengurangi dampak lingkungan industri
3.      Pemenuhan standar nasional yang ditetapkan oleh standar internasional (UNINDO, 2009)

Upaya kementerian perindustrian untuk mendorong pengembangan industri hijau adalah memberi insentif kepada industri berupa potongan harga untuk pembelian mesin baru di industri tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, melalui program restrukturisasi permesinan. Dan memberikan dampak yang signifikan berupa penghematan energi sampai 25% peningkatan produktivitas sampai 17% dan peningkatan penyerapan tenaga kerja.
The environmental global issues inspire the industries including the palm oil industry, to reduce the environmental harmful effect and save the energy usage by green practice. However, the specific tools to assess the green level for the palm oil industry are currently not available. This paper presents a new systematic tool, known as Green Industrial Performance Scorecard (GIPS) to create green industry profiling besides highlighting the potential improvement of green performance through visualisation. GIPS comprises of five green components i.e energy, water, waste, soil management and air. Palm oil mill (POM) is selected as a case study to evaluate the applicability of GIPS.













Daftar Pustaka :


Hidayat, Atep Afia.2015. Industri Hijau

 

Anonim.2014. Komitmen Kemenperin dalam Pengembangan Industri Hijau

http://www.kemenperin.go.id/artikel/9583/Komitmen-Kemenperin-dalam-Pengembangan-Industri-Hijau

 

Anonim.2014. Seminar Nasional Teknologi Industri Hijau 2014: Litbangyasa Untuk Mendukung Realisasi Industri Hijau

http://www.kemenperin.go.id/artikel/8442/Seminar-Nasional-Teknologi-Industri-Hijau-2014:-Litbangyasa-Untuk-Mendukung-Realisasi-Industri-Hijau

 

Prasetya, Hermawan & Djatna, Taufik.2011. Perancangan  Sistem Cerdas  Menggunakan Sistem  Inferensi Fuzzy Untuk Penentuan Agro Industri Hijau. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol 21, No 2 (2011).

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjO8PTc-s3OAhWKtI8KHbH8CggQFggtMAI&url=http%3A%2F%2Fjournal.ipb.ac.id%2Findex.php%2Fjurnaltin%2Farticle%2Fview%2F4793%2F3261&usg=AFQjCNFSf9YH6kiJ8IvGIjUVhevfyG_OJg&sig2=EDhJQ-BBSWni1jAFejLU6w&bvm=bv.129759880,d.c2I

 

Hashim, Haslenda., Maryam, Siti., Bakar, Abu., Shiun Lim, Jeng.2014. Green Industry for Low Carbon Economy: Palm Oil Green Assessment Tool. Energy Procedia 61 ( 2014 ) 2759 – 2762

 

http://ac.els-cdn.com/S1876610214033281/1-s2.0-S1876610214033281-main.pdf?_tid=6c26c85c-6631-11e6-8395-00000aab0f27&acdnat=1471627493_0962de2191495812613e3a29b4628d0c

 



4 komentar:

  1. Fajar (003) saran saya artikel ini kurang lengkap tidak ada manfaat atau ke untungannya...juga tidak ada cara untuk melakukannya
    pertanyaan: artikel ini di buat pertujuan untuk apa?kl artikelnya kurang lengkap

    BalasHapus
  2. FIRMANSYAH-106, Tugas 10

    Komentar :

    Dari judul diatas, dimana realisasinya yang sesuai judulnya???

    Pertanyaan :

    Berikan contoh realisasi industri hijau ini ?

    BalasHapus
  3. Stefanie (023)
    Realisasi industri hijau sangat penting agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
    Bagaimana cara merealisasikan industri hijau ?

    BalasHapus
  4. Yulius(074)
    Terimaksih atas postinganya,, tetapi akan lebih baik apabila di lengkapi betul dengan cara, manfaat dan sesuatu yg lebih bermanfaat lagi..
    Teriakasih.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.