Laman

Rabu, 03 Agustus 2016

PENCEMARAN TANAH

PENCEMARAN TANAH








PENGERTIAN
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).Setruktur tanah .
Setiap tanah terdiri dari 4 komponen utama ini :
·        Batu (tanah pondasi 50% dari total berat)
·        Air (sekitar 25%)
·        Udara ( sekitar15%)
·        Bahan organik (humus 10%)
Tergantung pada rasio komponen ini di tanah ,adalah jenis berikut tanah :
·        Berbatu
·        Liat
·        Pasir
·        Humus
·        Garam


PENYEBAB PENCEMARAN TANAH
Sebagaimana pencemaran lainnya, pencemaran tanah merupakan dampak dari kegiatan manusia. Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta. Dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, bahan bakar minyak jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
Limbah industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT. Pestisida adalah zat atau campuran zat yang digunakan untuk membasmi hama. Pestisida dapat berwujud zat kimia, agen biologis (seperti virus atau bakteri), antimikroba, desinfektan atau perangkat yang digunakan untuk melawan hama apapun. Hama termasuk serangga, patogen tanaman, gulma, moluska, burung, mamalia, ikan, nematoda (cacing gelang) dan mikroba yang bersaing dengan manusia untuk memperoleh makanan, menghancurkan properti, menyebarkan penyakit atau menyebabkan gangguan kesehatan. Meskipun ada manfaat untuk penggunaan pestisida, ada juga kekurangannya, seperti potensi toksisitas pada manusia dan organisme lain.
Dampak pencemaran tanah

1. Menurunkan Kesuburan Tanah
Dampak pertama dari pencemaran tanah yang terjadi di suatu daerah tentu akan lebih dahulu dirasakan oleh ekosistem darat di sekitarnya secara langsung. Di beberapa daerah pencemaran tanah akan menurunkan tingkat kesuburan tanah itu sendiri. Tanaman akan sulit hidup di tanah yang tercemar dan meskipun hidup ia akan menghasilkan produk yang belum tentu aman untuk dikonsumsi. Selain itu, fauna tanah yang selama ini tinggal pasti juga akan terusik keberadaannya.
2. Pencemaran Udara
Sampah yang mencemari tanah secara perlahan akan terdekomposisi oleh bakteri dekomposer. Proses ini akan berlangsung dalam waktu yang lama dan membuat udara di sekitarnya menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Seperti kita ketahui bahwa proses dekomposisi akan membuat sampah  jadi  membusuk  dan       mengeluarkan gas-gas berbau menyengat.


3. Wabah Penyakit
Dampak pencemaran tanah selanjutnya adalah penyebaran wabah penyakit berbahaya. Ya, betapapun tanah yang tercemar adalah tempat hidup yang nyaman bagi banyak pathogen penyebab  penyakit. Sampah-sampah yang ada di atas permukaan juga adalah habitat bagi hewan penyebar penyakit seperti tikus dan serangga. Baik patogen maupun hewan penyebar tersebut, keduanya adalah kombinasi tepat untuk menularkan wabah penyakit dari tanah yang tercemar ke seluruh komponen biotik, termasuk manusia.


4. Merusak Estetika
Di banyak kota dan negara, pencemaran tanah  telah berdampak pada rusaknya estetika atau keindahan ekosistem yang ada. Sampah yang menumpuk dan tersebar tentu tak sedap di pandang mata. Hal ini selain mengganggu bagi penghuni di sekitar tempat itu, tentu juga akan membuat wisatawan tidak tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut sehingga membuat mereka  kehilangan  pendapatan dari sektor pariwisata.


5. Merusak Ekosistem
Pada tahap terakhir, pencemaran tanah akan berdampak pada terganggunya  keseimbangan ekosistem secara masif. Cepat atau lambat pencemaran yang terjadi pada tanah kita akan membuat keseimbangan ekosistem terganggu. Kondisi homeostatis yang awalnya telah tercapai secara alami akan rusak sebagai dampak pencemaran tanah di lingkungan kita.

CARA MENGATASI PENCEMARAN TANAH

1. Mengembangkan kesadaran masyarakat
Nampaknya, kesadaran Rakyat Indonesia terhadap masalah pencemaran masih butuh kerja keras bersosialisasi. Dengan menumbuhkan dan menjadikan lingkungan hidup bebas pencemar adalah sangat baik untk kesehatan ataupun lainnya.
2. Melakukan Sistem 3R (reduce, reuse, dan recylce)
Sampah – sampah anorganik ataupun sampah organik dari organisme yang masih dalam kondisi baik sebaiknya tidak dibuang, melainkan digunakan untuk hal lain. Terlebih pada samah – sampah anorganik seperti plastik, dan lainnya sulit diuraikan oleh bakteri. Dengan kita bersatu mengembangkan sistem 3 R yaitu:
a. Reduce: mengurangi penggunaan produk tertentu yang dapat mencemari tanah.
b. Reuse : Gunakan kembali barang yang hendak akan dibuang. Hal ini akan menguntungkan, karena hanya dengan demikian masalah pencemaran tanah     dapat sedikit diatasai.
c. Recycle: mengolah kembali pemanfaatan barang bekas yang berpotensi menjadi limbah menjadi barang baru yang dapat digunakan dalam kehiupan sehari –hari atau lainnya.
3. Remediasi
Yaitu proses pembersihan (penjernihan kembali) bagian tanah yang telah tercemar.
4. Bioremediasi
Yaitu pembersihan tanah yang tercemar dengan menggunakan bakteri dan jamur yang mampu merombak tumpahan minak atau lainnya.
5. Menanam kembali pohon pada tanaman
Dengan menanam pohon pada lahan kosong maka dapat membuat investasi masa depan yang lebih baik. Pohon mampu menaham air hujan yang masuk ke dalam tanah sehingga akan membuat tanah tersebut lembab.

DAFTAR PUSTAKA ;

  • Anonim,2015 artikel akibat ,dan dampak pencemaran tanah

http://www.ebiologi.com/2015/07/akibat-dan-dampak-pencemaran-tanah.html
  • Hanif,2013 artikel pencemaran tanah
https://hanifweb.wordpress.com/2013/05/05/pencemaran-tanah/
  • Anonim, artikel pengertian  ,pencemaran tanah,  penyebab, damapak  ,dan cara mengatasi
http://kakakpintar.com/pengertian-pencemaran-tanah-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasi/
  • Anonim,2014 artikel pencemaran tanah di sekitar kita
http://kampus-biologi.blogspot.co.id/2014/11/pencemaran-tanah-di-sekitar-kita.html
  • Anonim ,2015 artikel pencemaran tanah , pengertian dan penyebab
http://www.ebiologi.com/2015/07/pencemaran-tanah-pengertian-penyebab.html
  • http://tipings.com/id/pages/36243


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.