Industri Ramah Lingkungan

Oleh : RENDI Sektor industri mungkin bisa dianggap sebagai salah satu penghasil polusi dan limbah terbesar. Sejak industri besar mulai berdiri, polusi meningkat pesat.

Hasil dari proses produksi tidak hanya berupa barang jadi yang bisa dijual, tetapi limbah sisa produksi tersebut bisa merusak lingkungan. Setiap industri harus dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah yang tepat untuk mengantisipasi kerusakan yang ditimbulkan oleh proses produksi. Limbah harus dibuang ke tempat yang tepat dan diolah dengan cara yang tepat. Industri ramah lingkungan adalah cara tepat yang bisa digunakan untuk menjaga kelestarian alam. Menurut Hidayat (2013) limbah industri tidak bisa dibiarkan atau dibuang begitu saja. Jika berbuat demikian,maka sang industriawan terkesan tidak bertanggung jawab, terlalu mengejar keuntungan bahkan kurang bermoral.

Industri ramah lingkungan bisa diwujudkan dengan menggunakan cara yang tepat dan efisien untuk produksi tanpa merusak kelestarian alam. Mungkin sektor indutri perlu dirombak untuk mengolah proses produksinya yang selalu menghasilkan limbah tanpa kontrol.

Metode industrialisasi baru perlu diterapkan dengan kelestarian lingkungan sebagai salah satu fokus utamanya. Konsep seperti ini sudah diterapkan di negara maju karena pola pikir masyarakat negara maju sudah memahami pentingnya lingkungan bagi kelangsungan hidup mereka. Industri ramah lingkungan juga harus diterapkan di Indonesia karena negeri ini mempunyai potensi sumber daya alam yang begitu melimpah. Potensi tersebut harus dirawat dan dipertahankan. Kekayaan alam harus diolah dan diperbaharui sehingga bisa digunakan lagi.
Menurut Dewayana (2009) pengelolaan lingkungan merupakan salah satu strategi yang dipergunakan untuk keunggulan bersaing.

Maka dari itu langkah tepat untuk membuat lingkungan di sekitar agar tetap lestari iyalah dengan menerapkan industry hijau. Industri hijau iyalah industri yang dalamproses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas pengguna sumbser daya secara berkelanjutan supaya mampu menyelaraskan pembangunan industry dengan kelestarian fungsi hidup serta memberikan manfaat bagi masyarakat.

PRINSIP-PRINSIP INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN

Dalam suatu industri ramah lingkungan dapat diterapkan 6 prinsip dasar, yaitu :

1. Refine  Adalah penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang ada saat ini.

2. Reduce Adalah pengurangan jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan optimalisasi proses atau operasional menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan, seperti mengganti keran atau pipa bocor, dan memasang alat penangkap ceceran atau lelehan.

3. Reuse Adalah pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah pada proses yang berbeda.

4. Recycle  Adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumberdaya untuk proses yang sama.

5. Recovery Adalah kegiatan pengambilan kembali sebagian material penting dari aliran-aliran limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk proses atau keperluan lain.

 6. Retrieve Energy Adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti yang luas adalah penghematan energi dalam proses produksi.

Dalam hal ini idusrti hijau dapat dicapai antara lain melalui:

1.       Meningkatnua upaya-upaya pengelola internal

2.       Meningkatkan proses pengawasan

3.       Daur ulang bahan material

4.       Modifikasai peralatan yang ada

5.       Teknologi bersih

6.       Modifikasai produk

7.       Pemanfaatan produk samping

Sedangkan barbagai manfaat penggunaan teknologi hijau ialah:

1.       Meningkatkan profitabilitas melalui peningkatan efisiensi sehingga dapat mengurangi biaya operasi, pengurangan biaya pengolahan limbah dan tambahan pendapatan prodak dari hasil samping

2.       Meningkatkan image perusahaan

3.       Meningkatkan kinerja perusahaan

4.       Memudahkan akses pendanaan

5.       Flexsibilitas dalam regulasi

6.       Terbukanya peluang pasar baru

7.       Menjaga kelestarian  fungsi lingkungan

Daftar Pustaka:

Hidayat, Atep Afia.2015. Modul 12 Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Pusat Bahan Ajaran Elaerning 2015

Ashori,Alireza.2008. Wood–plastic composites as promising green-composites for automotive industries!.Volume 99, Issue 11, July 2008, Pages 4661–466. Di unduh 19 Agustus 2016 http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ShoppingCartURL&_method=add&_eid=1-s2.0-S0960852407007560&_ts=1471637018&md5=bb853bd4333c5794d0a17c4181259e05

Dewayana, Triwulandari SDedy Sugiarto, Dorina Hetharia.2009.Jurnal MODEL PEMILIHAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF YANG

RAMAH LINGKUNGAN. Program Studi Magister Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri – Universitas Trisakti. Di unduh tanggal 19 Agustus 2016. http://blog.trisakti.ac.id/jurnalti/files/2014/02/1_Model-Pemilihan-Industri-Komponen-Otomotif-yang-Ramah-Lingkungan_Triwulandari-Sd-dkk.pdf

Anonim.2012. Industri Ramah Lingkungan adalah Wujud Kepedulian terhadap Kelestarian Alam. https://jujubandung.wordpress.com/2012/09/24/industri-ramah-lingkungan-adalah-wujud-kepedulian-terhadap-kelestarian-alam/

Rashid, M.T.2010.  Application of food industry waste to agricultural soils mitigates green house gas emissions.Volume 101, Issue 2, January 2010, Pages 485–49. Di unduh tanggal 19  Agustus 2016. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0960852409010281