Laman

Rabu, 27 Juli 2016

Reaksi Kimia



  1. PENGERTIAN REAKSI KIMIA
Reaksi Kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan Struktur dari Molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia.
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom – atom dalam molekul.
  1. JENIS REAKSI KIMIA
  1. Reaksi Pembakaran
Adalah Reaksi suatu zat dengan Oksigen yang menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menghasilkan api, ledakan atau hanya menimbulkan percikan api. Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbondioksida, uap air dan sejumlah energi. Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor dan juga Pentana dibakar menghasilkan gas karbondioksida dan uap air. Berikut merupakan Reaksi Pembakaran Gas Metana.
C:\Users\Irpan.purnamansyah\Downloads\Combustion_reaction_of_methane.jpg 
  1. Reaksi penggabungan/Kombinasi
Adalah reaksi dimana suatu zat yang lebih komplek terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana. Reaksi penggabungan disebut juga dengan reaksi reduksi – oksidasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas. Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru. Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang ( Sulfur ) yang menghasilkan senyawa besi sulfida dan seng dengan belerang dipanaskan menjadi seng sulfida.
Reaksi Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa dalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi Reduksi terjadi ketika suatu za kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya digunakan untuk mengekstrak logam dan bijihnya. Salah satu contoh Reaksi Penggabungan Yaitu Proses Terbentuknya Air.
C:\Users\Irpan.purnamansyah\Downloads\Combustion_reaction_of_methane.jpg 
  1. Reaksi Penguraian
Adalah kebalikan dari reaksi penggabungan yaitu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi suatu zat yang lebih sederhana dan terurai menjadi dua atau lebih zat baru. Contoh reaksi penguraian adalah proses elektrolisis air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen dengan menggunakan listrik.
  1. Reaksi Penggantian
Suatu reaksi dimana  suatu unsur memindahkan unsur yang lain dalam suatu senyawa.
Dibagi menjadi  dua macam reaksi yaitu :
  1. Reaksi Penggantian Tunggal
Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi kimia. Contohnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan kedalam larutan perak nitrat. Karena tembaga lebih aktif dari pada perak, maka tembaga mengganti kedudukan perak membentuk larutan tembaga nitrat yang berwarna biru.
  1. Reaksi Penggantian Rangkap
Reaksi ini dapat terjadi pada penggantian ION antar atom atau senyawa misalnya pada proses reaksi antara asam klorida (HCI) dengan natrium hidroksida (NaOH) akan menghasikan garam dapur (NaCI) dan air (H2O).
 
  1. Reaksi Metatesis
Reaksi Kimia dimana terjadi pertukaran antara 2 reaksi. Sebagai contoh : AB + CD = AC + BD maksudnya, A yang tadinya berkaitan dengan B dan C dengan D, selama reaksi mereka bertukar pasangan sehingga hasil reaksinya menjadi AC dan BD
Reaksi metatesis terdiri dari :
  • Reaksi Pengendapan : Suatu proses reaksi yang membentuk endapan, seperti pada reaksi antara Timbal, Nitrat dan Kalium Ioida menghasilkan endapan berwarna kuning Timbal Ioida dan larutan Kalium Nitrat
  • Reaksi Netralisasi : Merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air
  • Reaksi Pembentukan Gas : Adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas. Misalnya pada proses Fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada pembuatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan adonan roti mengembang. Karena terbentuknya gas karbondioksida ketika soda kue (NaHCO3) ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan mengakibatkan sel ragi mati, maka proses Fermentasi berhenti
  1. CIRI - CIRI REAKSI KIMIA
  1. Mengalami Perubahan Warna
 
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan – ikatan antar atom reaktan dan pembentukan ikatan ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilak energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi Eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis. Contoh : Perubahan warna yang terjadi pada buah apel yang dikupas lama kelamaan akan berubah warna menjadi coklat, karena jika apel dikupas maka akan membebaskan senyawa fenolase yang ada di apel dan akan bereaksi denga oksigen sehingga menghasilkan senyawa o-quinnon yang memberikan warna coklat.
  1. Menghasilkan Endapan
Ketika Mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang – kadang terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan ( presipitat ). Salah satu contohnya terjadi pada saat kita sedang membuat kopi, pasti tidak semua bubuk kopi akan tercampur dengan air melainkan sebagian akan turun mengendap ke bawah gelas. Hal tersebut terjadi karena konsentrasi senyawa suatu padatan berada diatas batas kelarutan.
  1. Mengalami Perubahan Suhu
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan – ikatan antar atom pereaksi dan pembentukan ikatan – ikatan baruyang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.  Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dengan sistem, tempat luar sistem disebut dengan klingkungan. Pada reaksi endotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sistem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan panas dari lingkungan ke sistem. Salah satu contoh prosesnya adalah Fotosintesis, yang mana tumbuhan hijau menyerap energi matahari sehingga mengalami perubahan suhu.
  1. Menghasilkan Gas
Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan Amonia (NH3) yang berbau busuk. Salah satu contohnya terjadi pada percobaan soda kue yang di campur dengan cuka yang menghasilkan gas karbondioksida sehingga balon pun akan mengembang.
  1. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KIMIA
  1. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar konsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi akan semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga semakin keci konsentrasi pereaksi, maka tumbukanpun akan kecil dan laju reaksinya akan kecil juga.
  1. Suhu
Apabila suhu pada suatu reaksi dinaikan maka akan menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi akan semakin serin dan laju reaksinya akan cepat. Dan jika suhu diturunkan maka lahu reaksi pun semakin kecil.
  1. Tekanan
Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
  1. Katalis
Katalis merupakan zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktifasi yang rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
  1. Luas Permukaan Sentuh
Semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil permukaan sentuh, maka reaksinya pun akan semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan pun turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi , sedangkan semakin besar kepingan maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

  1. APAKAH REAKSI KIMIA MENGALAMI PERUBAHAN MASSA?
JAWABAN :
  1. Hukum Lavoiser ( Hukum kekekalan Massa ) “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.