Laman

Sabtu, 30 Juli 2016

PERKEMBANGAN ILMU KIMIA




SEJARAH KIMIA
Ilmu kimia adalah ilmu alam yang mempelajari tentang perubahan materi, baik perubahan yang terjadi secara kimia atau pun secara fisika.
Awalnya, ilmu kimia berawal dari percobaan-percobaan bermacam materi yang dilakukan dengan mencoba-coba hanya untuk tujuan praktis. Perkembangan ilmu kimia tidak terlepas dari hasil dan cara-cara tradisional yang diperoleh secara kebetulan.
Kemudian, perkembangannya dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno. Oleh karena itu, ilmu kimia memiliki dua landasan yaitu; teoritis dan empiris. Pada masa lampau manusia sering mengkaitkan suatu gejala alam dengan hal yang berbau magis atau supernatural yang akhirnya dikenal sebagai mitos.
Filsuf Yunani mempercayai bahwa materi dapat diubah menjadi materi lain dengan mengubah sifat-sifatnya, seperti api yang panas dapat diubah menjadi air yang dingin. Pandangan tersebut bertahan sampai akhirnya muncul Alkimia, yang pertama kali berkembang di Mesir.
Alkimia
Salah satu sumbangan alkimia terhadap perkembangan ilmu kimia adalah pemberian lambang-lambang zat-zat kimia yang ditemukan pada waktu itu. Teori-teori yang lahir pada waktu itu kurang dipublikasikan, ilmuwan-ilmuwan pada waktu itu adalah Ibnu Sina dan Ibnu Hayan.
Pada abad XVI – XVII adalah masa di mana terjadi peralihan antara alkimia ke ilmu kimia sebagai ilmu pengetahuan alam modern. Beberapa pakar yang mewakili perkembangan ilmu kimia modern adalah: Joseph Priestley (1733 – 1804), Antoine Lavoiser (1743 – 1794), dan John Dalton (1766 – 1844).
Kimia modern lahir sebab temuan-temuannya dilandasi dengan konsep, prinsip dan teori yang dikembangkan melalui kajian eksperimen dan metoda ilmiah. Yaitu dengan melakukan pengamatan, mencari pola berdasarkan pengamatan, perumusan teori, dan pengujian teori.
Kimia modern berkembang dengan pesat karena didorong oleh adanya perkembangan ilmu lain, misalnya fisika yang menciptakan teori mutakhir serta alat-alat canggih, matematika yang merupakan alat bantu untuk semua ilmu, serta biologi yang semakin maju. Perkembangan ilmu kimia selain didorong oleh perkembangan ilmu-ilmu lain, juga mengakibatkan ilmu lain tersebut terbantu berkat penemuan-penemuan ahli kimia. Misalnya, kristal cair yang ditemukan para ihli kimia dimamfaatkan oleh ahli fisika untuk membuat layar kalkulator dan layar komputer yang dikenal dengan LCD (Liquid Crystal Display). Penemuan tentang mekanisme replikasi dan struktur DNA membawa para ahli biologi mengembangkan biologi molekuler yang diterapkan pada rekayasa genetika (Genetics Engineering).
CABANG ILMU KIMIA

Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama:
·    Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
·    Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
·    Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
·    Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
·      Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.

KONSEP DASAR KIMIA

·         Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
·         Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
·         Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
·         Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH) dan fosfat (PO43−).
·         Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.


KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM SEMESTA

Di alam semesta, unsur yang paling banyak adalah gas hidrogen, berikutnya gas helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di kerak (kulit) bumi, oksigen adalah unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya berturut-turut adalah silikon, aluminium, besi, kalsium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di atmosfer, kelimpahan unsur di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat berturut-turut adalah nitrogen, oksigen, argon, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Sementara itu di dalam tubuh manusia, berturut-turut  mulai dari unsur yang paling banyak adalah oksigen, karbon, hidogen, dan sisanya unsur-unsur lainnya.


KELIMPAHAN  UNSUR  DALAM  TUBUH  MANUSIA



KELIMPAHAN  UNSUR  DI ATMOSFER
REAKSI  KIMIA
Reaksi kimia adalah dari perubahan kimia. Dalam perubahan tersebut terjadi interaksi antara senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan struktur, akibatnya energi dapat dihasilkan maupun dilepaskan. Reaksi kimia ditulis dalam bentuk persamaan kimia.

Tujuan dalam percobaan reaksi kimia adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan mereaksikan 2 buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan warna,bau,suhu, timbulnya gas dan endapan.
 






Dalam penulisan persamaan reaksi diperlakukan 3 langkah:
1.      Nama" pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasil nya disenut sebuah persamaan sebutan.
Contoh: nitrogen genoksida + oksigen ===> nitrogen dioksida
2.      Sebagai pengganti nama zat dipergunakan rumus kimia. Hasilnya disebut persamaan kerangka.
3.      Persamaan kerangka kemudian dikesetimbangkan, yang kemudian menghasilkan persamaan kimia. 

INDUSTRI KIMIA
Industri kimia adalah salah satu aktivitas ekonomi yang penting. Top 50 produser kimia dunia pada tahun 2004 mempunyai penjualan sebesar USD $587 milyar dengan profit margin sebesar 8.1% dan pengeluaran rekayasa (research and development) sebesar 2.1% dari total penjualan kimia.
Berikut ini adalah diagram alir pabrik asam sulfat kontak yang menggunakan pembakaran belerang dan absorpsi tunggal dengan injeksi udara (pengenceran) antar tahap.





DAFTAR  PUSTAKA
https://qecak.wordpress.com/2012/04/12/perkembangan-ilmu-kimia/
Posted in: Ilmu Kimia (http://ogizamers.blogspot.co.id/2011/10/perkembangan-peranan-ilmu-kimia.html)
industri10ezralisfiani.blog.mercubuana.ac.id/2010/10/06/kumpulan-artikel-kimia/
Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 274.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.