Laman

Minggu, 31 Juli 2016

Masalah di Penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM)

Banyak dari kita tinggal menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan sehari-hari kita, pernahkan kalian berfikir "adakah kendala di industri Perminyakan?".
Penyimpanan menjadi salah satu masalah di Industri perminyakan. Minyak yang kita gunakan adalah minyak yang sudah layak di gunakan yang telah lewat dari berbagai tes uji mutu. Berikut masalah yang sering timbul.

1. KONTAMINASI

Tercampur atau tercemarnya suatu jenis BBM dengan satu atau lebih BBM lain atau non BBM yang dapat menyebabkan penurunan atau kerusakan mutu BBM yang bersangkutan.


          1.1 Kontaminasi BBM dengan BBM lain / Non BBM

  • Terkontaminasi dengan BBM sejenis dengan mutu off spec, BBM jenis lain, produk-produk non BBM
  • Bersumber dari sepanjang aliran distribusi BBM dari kilang sampai ke dalam fasilitas penyaluran
  • Akibatnya BBM turun / rusak mutu
  • Tindakan yang di ambil adalah pengelolaan produk interface penggunaan segregate facilities

Jika BBM yang terkontaminasi, maka menggunakan visual dan short test
















Jika Non BBM yang terkontaminasi, maka menggunakan visual dan short test
















          1.2 Kontaminasi BBM dengan Partikel Padat

  • Terkontaminasi dengan debu, pasir, garam, lumpur, sludge, karat, kotoran padat lainnya
  • Bersumber dari kotoran dan pasir yang masuk ke dalam tangki timbun lewat free vent, valve, dll
  • Akibatnya sumbatan kebuntunan pada lubang-lubang saringan (stainer, filter), korosi, abrasi, dll
  • Tindakan yang dilakukan adalah menjaga kebersihan BBM dengan pemasangan sarfas yang bisa mencegah dan menanggulangi partikel padat

          1.3 Kontaminasi BBM dengan Air

  • Terkontaminasi dapat dalam bentuk bebas tidak terlarut, tersuspensi, dan terlarut
  • Bersumber dari air dalam bentuk uap (steam) di pakai di kilang. Air masuk karna kebocoran, hujan, pencucian, dll
  • Akibatnya Pencucian / pelarutan zat additif, korosi, karat, media tumbuh & berkembangnya mikroba membuntut sakuran BBM bila beku
  • Tindakan yang dilakukan adalah pengendapan, drain, penggunaan sarfas yang baik

          1.4 Kontaminasi BBM dengan Surfctants (Surface Active Agents)

  • Terkontaminasi dengan bahan kimia aktif di permukaan antara dua fasa
  • Bersumber dari crude, proses maupun additive, atau detergen pada saat cleaning
  • Akibatnya menurunkan sifat tegangan permukaan (interfacial tension). Mengakibatkan air tersuspensi dalam minyak, sussah settling
  • Tindakan yang dilakukan adalah konsentrasi blending yang tepat, jangan mencuci sarfas dengan detergen, proses clay filter

          1.5 Kontaminasi BBM dengan Mikroba

  • Terkontaminasi dengan mikroba bisa dalam bentuk bakteri, jamur atau actynomyces
  • Bersumber dari debu
  • Akibatnya sumbatan kebuntuan pada lubang-lubang saringan (stainer, filter), nozzle, fuel metering device, karena membentuk sludge.
  • Tindakan yang dilakukan cegah kontaminasi air & kotoran padat

2. DETERIORASI

Perubahan sifat fisika/kimia suatu bahan karena adanya ketidakstabilan konstituen dalam bahan tersebut di bawah pengaruh lingkungan (waktu, kontaminan, cuaca, temperatur, tekanan, udara, logam-logam aktif, sinar matahari dan faktor-faktor lainnya)
Contoh Deteriorasi :
  • Solar di simpan terlalu lama
  • Gasoline yang di simpan terlalu lama
  • Gemuk yang di simpan terlalu lama
Penanggulangannya
  • Prioritas pertama : Reklamasi
Blending dengan BBM sejenis lainnya dengan mutu yang lebih bagus, penambahan aditif, sehingga dapat memenuhi spesifikasi BBM tersebut, bila perlu dilakukan proses ulang (pertimbangan teknis dan ekonomis)
  • Prioritas kedua : Degradasi
Penurunan mutu ke tingkat (grade) yang lebih rendah.
  • Prioritas terakhir : Penghapusan
Sebagai tindakan terakhir apabila tidak ada alternatif pemecahan lain.






Sumber:
  • HandOut Pelatihan Seminar "Penerimaan, Penimbunan, dan Penyaluran Bahan Bakar Minyak"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.