Laman

Rabu, 26 Juni 2013

Polusi Panas di ubah menjadi Energi Listrik?


Di zaman modern seperti saat ini, ilmu pengetahuan semakin berkembang dengan pesat. Bumi yang semakin tua, membuat kita berpikir keras untuk memikirkan bagaimana caranya memanfaatkan material di bumi agar tidak habis oleh waktu, karena material dibumi tidak bisa di daur ulang, contohnya minyak bumi. Minyak bumi sebagai energi listrik di bumi lambat laun akan habis. Oleh karena itu telah ditemukan material selain minyak bumi yang dapat menjadi energi listrik.

Penunuan limbah atau insinerasi adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerasi material sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan panas. Polutan yang terdapat pada gas tersebut, sebelum dilepas ke atmosfer dibersihkan dahulu. Kemudian panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik meskipun hasil pembakaran insinerasi berbahaya pada kesehatan. Walaupun berbahaya, ada dampak positif dari insinerasi yaitu menggantikan pembangkit listrik dan distributor pemanas di negara-negara beriklim sedang dan dingin.

Material yang dapat dijadikan energi listrik yaitu, nanokristal garam batu (stronsium tellurida, SrTe) ke dalam timbal tellurida (PbTe) pada sistem pembuangan kendaraan (knalpot), mesin-mesin dan alat-alat industri yang menghasilkan kalor. Material tersebut menunjukkan karakteristik termoelektrik yang cukup tinggi dan dapat mengubah polusi panas menjadi energi listrik sebanyak 14% tanpa sistem turbin maupun generator. Hasil studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature Chemistry.

Dengan ditemukan material diatas, memberi keuntungan tersendiri dari segi biaya, hanya membutuhkan beberapa kabel listrik saja dan dapat langsung digunakan. Industri kimia, otomotif, batu bata, kaca, maupun industri lainnya yang banyak membuang panas dalam proses produksi, jika menggunakan metode ini, dapat menuai keuntungan lebih.

Polusi panas, selain dapat menjadi bahan bakar atau energi listrik tanpa melalui proses tertentu, dapat juga dijadikan untuk penanaman pohon dan mengekstrak gula dari biomassa.

Selain polusi panas diatas, yang bisa diubah menjadi energi listrik yaitu panas dari nuklir. Panas nuklir memiliki bahan baku yang murah dan sangat efisien yang dapat membangkitkan  turbin pembangkit listrik, namun dalam penggunaan panas nuklir harus berhati-hati karena limbahnya sangat berbahaya karena tidak dapat terurai dan bisa menghasilkan radiasi. Selain itu, rawan kebocoran radiasi pada reaktornya. Namun semua itu bisa teratasi dengan penjagaan sistem keamanan reaktor yang sangat kuat.

Dari artikel diatas, dapat disimpulkan, ternyata jika kita peka akan lingkungan kita hingga ke hal-hal terkecil yang kita anggap sepele bahkan menganggap tidah berguna sekalipun dapat bermanfaat buat lingkungan di sekitar kita.

Sekian dan Terima kasih.

Artikel ini bersumber dari :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.