Laman

Selasa, 11 Juni 2013

Mengenal Antibiotik

Guys, pasti sudah sering mendengar istilah antibiotik kan? Baik dalam dunia medis/kedokteran ataupun dalam dunia ilmu pengetahuan. Tapi sebelumnya, apa kalian mengetahui arti antibiotik? Yuk, mari kita simak dan kupas bersama sama apa sih antibiotik itu.



Antibiotik adalah golongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotik digunakan sebagai pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotik merupakan obat yang membunuh penyakit tanpa melukai penggunanya. 
Meskipun ada lebih dari 100 macam antibiotik, namun antibiotik berasal dari beberapa jenis antibiotik saja, sehingga mudah untuk dikelompokkan. Banyak cara untuk menggolongkan antibiotik, salah satunya berdasarkan struktur kimianya, yaitu sebagai berikut :
Golongan Aminoglikosida
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.

b. Golongan Beta-Laktam
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).

c. Golongan Glikopeptida
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.

d. Golongan Poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).

e. Golongan Polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.

f. Golongan Kinolon (fluorokinolon)
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.

g. Golongan Streptogramin
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin.

h. Golongan Oksazolidinon
Diantaranya linezolid dan AZD2563.

i. Golongan Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.

j. Antibiotika lain, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.

Antibiotik selain untuk pembunuh bakteri dapat juga menimbulkan efek samping, yaitu:
1)     Penggunaan antibiotik pada perempuan dapat menyebabkan infeksi pada organ intim seperti gatal-gatal, keputihan, atau munculnya cairan dan bau pada vagina.
2)     Penggunaan antibiotik juga dapat mengganggu pencernaan seperti timbulnya nyeri di perut, kembung, mual, kram, dan diare. Efek samping yang ditimbulkan terhadap orang-orang tertentu bisa dialami menahun.
3)     Penggunaan antibiotik juga bisa membuat jantung yang berdebar-debar, sakit kepala, penyakit kuning, timbulnya masalah ginjal maupun masalah saraf seperti kesemutan.
4)     Terlalu sering minum antibiotik juga bisa mengakibatkan resistensi atau suatu keadaan di mana tubuh sudah tidak mempan lagi dengan antibiotik sehingga membutuhkan antibiotik lebih tinggi lagi dan kondisi seperti ini tidak baik bagi tubuh manusia.
5)   Pemakaian antibiotik dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan efek samping serius yaitu terjadinya kerusakan hati atau disfungsi hati, penurunan sel darah putih, kerusakan pada otak, tendon pecah, koma, aritmia jantung, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Setelah dilihat diatas, mungkin agak menyeramkan juga yaa memakai antibiotik. Tapi tenang, antibiotik juga ada yang tidak menimbulkan efek samping yaitu:
·    Kunyit merupakan antibiotik yang dapat menyembuhkan batuk dan radang tenggorokan.
·   Eritromisin dan Minocycline dapat menyembuhkan jerawat(Terutama Eritromisin dapat mengurangi kemerahan disekitar jerawat.
· Keringat tubuh manusia juga bisa menjadi antibiotik, peneliti dari University of Edinburgh, Jerman, menemukan protein yang terkandung dalam keringat manusia dengan cepat menghancurkan bakteri berbahaya.

Dalam penggunaan antibiotik tidak boleh secara sembarangan dan harus dengan resep dokter. Namun, jika teman-teman diharuskan untuk menggunakan antibiotik, maka sebaiknya didasarkan atau berkonsultasi terlebih dahulu kepada otoritas kesehatan terkait dengan efektifitas obat antibiotik, petunjuk pemakaian obat sampai pada daya tahan tubuh yang masih bisa mentolerir jika diberikan antibiotik. Menjadi lebih bijak dan aman untuk terlebih dahulu mengkonsultasikannya dengan dokter atau petugas kesehatan terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.