.

Sabtu, 11 Agustus 2018

DETERJEN RAMAH LINGKUNGAN


DETERJEN RAMAH LINGKUNGAN
Oleh:Anggi Yos Indra (G13-ANGGI)



ABSTRAK
Deterjen banyak digunakan oleh masyarakat untuk mencuci pakaian dan perabotan serta sebagai bahan pembersih lainnya. Pengembangan deterjen ramah lingkungan saat ini sedang digalakkan dengan development dari berbagai macam tumbuhan dan bahan ramah lingkungan.
KEY WORD: : Seed Avocado, detergents, saponin, SLS

PENDAHULUAN
Penggunaan deterjen bubuk di Indonesia mulai mengalami peningkatan drastis pada tahun 1990-an, seiring dengan meningkatnya penduduk Indonesia serta meningkatnya perkembangan industri. Lima tahun terakhir, pemakaian deterjen bubuk mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 10% per tahun.Tahun 2007, penggunaan deterjen di Indonesia mencapai 500.000 ton per tahun dan hanya 62% saja yang dipenuhi dari produksi lokal (Rahman, dkk., 2013). Bahan baku pembuatan deterjen bubuk terdiri dari, bahan aktif, bahan pengisi, bahan penunjang, bahan tambahan, bahan pewangi, dan antifoam. Bahan aktif dari deterjen, berupa Sodium Lauryl Sulfonate (SLS) yang berfungsi meningkatkan daya bersih (Permono,2002). Sodium Lauryl Sulfonate (SLS) fungsinya untuk membentuk busa dan membersihkan lemak. Sifatsifatnya berwarna putih, padat, teksturnya seperti beras, rapuh, dan berbau (Suryana, 2013). Saponin adalah senyawa bahan alam penghasil busa yang dapat dimanfaatkan pada industri deterjen, sabun dan shampoo (Thoha dkk, 2009).

PEMBAHASAN

Pada umumnya deterjen terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut:

1.       Surfaktan - surface active agent, merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai kemampuan berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga memudahkan proses pelepasan kotoran yang menempel pada permukaan bahan / material.
2.       Builder – pembentuk, berfungsi meningkatkan efisiensi proses pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
3.        Filler – pengisi, merupakan bahan tambahan yang berfungsi meningkatkan kuantitas dari bahan-bahan lainnya (tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci).
4.        Aditif - suplemen / tambahan, digunakan untuk membuat deterjen lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih dan pewarna.

Macam – macam bahan yang dikembangkan untuk deterjen ramah lingkungan:

a)      Kelapa Sawit
detergen cair berasal dari kelapa sawit dan nanopartikel tintania. "Detergen dibuat dari bahan dasar alam, yaitu minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO),
b)      Biji Alpukat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji alpukat mengandung senyawa saponin. Hasil ini konsisten dengan penelitian Zuhrotun (2007) dan Marlinda dkk. (2012) yang menyatakan bahwa dalam ekstrak etanol biji alpukat terdapat senyawa saponin alkaloid, triterpenoid, tanin dan flavonoid. (Robinson, 1995)
c)       Tanaman Lerak
Salah satu sumber saponin alami yang memiliki sifat sebagai emulgator adalah lerak (Sapindus rarak). Manfaat yang cukup potensial sebagai bahan pengganti sabun karena kandungan saponinnya yang tinggi yaitu sebesar 28%. Berdasarkan  hasil optimasi formulasi, diperoleh formula ekstrak lerak 14%, avicel 28%, Mg stearat 7%, NaCl 7%, NaHCO 28%, dan Asam sitrat 16%
d)      Baking soda.
Bisa digunakan untuk membersihkan dan mencerahkan pakaian, serta alat-alat dan perabotan rumah tangga
e)       Asam cuka
Bisa digunakan untuk membersihkan dan melembutkan pakaian
f)       Jeruk lemon
Bisa digunakan untuk membersihkan, memutihkan dan membuat pakaian wangi. Selain itu ia juga bias digunakan untuk membersihkan alalt-alat dan perabotan rumah tangga


KESIMPULAN
Ternyata tanaman juga mengandung zat-zat yang bermanfaat untuk menggantikan adiktif-adiktif yang digunakan sebagai bahan dasar deterjen.

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.