.

Sabtu, 11 Agustus 2018

DAMPAK PENCEMARAN UDARA PADA LINGKUNGAN HIDUP


PENCEMARAN UDARA PADA LINGKUNGAN HIDUP

ABSTRAK
Masalah pencemaran udara di kota - kota besar, sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor yaitu : topografi, kependudukan , iklim dan cuaca serta tingkat atau angka perkembangan sosio ekonomi dan industrialisasi
Masalah-masalah ini akan meningkat keadaannya, jika jumlah penduduk perkotaan semakin meningkat yang mengakibatkan jumlah penduduk yang terpapar polusi  udara juga meningkat.
Polusi udara perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi 800.000 kematian tiap tahun (WHO/UNEP). Saat ini banyak negara berkembang menghadapi masalah polusi udara yang jauh lebih serius dibandingkan negara maju. Contoh klasik pengaruh polusi udara terhadap kesehatan dapat dilihat pada kota-kota di negara maju seperti Meuse Valley, Belgia tahun 1930; Donora, Pennsylvania tahun 1948; dan London, Inggris tahun 1952; di mana terjadi peningkatan angka kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas) akibat polusi udara yang berakibat pada penurunan produktivitas dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Oleh sebab itu polusi udara juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup penting.

PENDAHULUAN
Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan.  Menurut  perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya:  1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat;  600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.


PEMBAHASAN
1.    Pengertian polusi udara
Pencemaran Lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.   Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

2.        Sumber Polusi udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaranPencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan globalperubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
1.      Kegiatan manusia
Transportasi,Industri,Pembangkit listrik, Pembakaran (perapian, kompor, furnace,insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar),Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2.      Sumber alami
Gunung berapi,Rawa-rawa,Kebakaran hutan, Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.
3.      Sumber-sumber lain
Transportasi amonia,Kebocoran tangki klor,Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah,Uap pelarut organik.

3.      Jenis – Jenis Bahan Pencemar Udara
1.            Karbon monoksida (CO)
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO.
2.      Sulfur Oksida (SOx)
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
3.      Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.
4.      Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
5.      Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.
Suatu hal yang perlu diperhatikan pada beberapa negara berkembang adalah Cenderung  banyaknya  kendaraan  bermotor  tua  dan  tak  terawat  sehingga  jelas merupakan suatu faktor yang menunjukkan kendaraan tersebut adalah sumber zat-zat pencemar. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor didunia saat ini dipusatkan kedalam kelompok  ekonomi  pendapatan  tinggi    dunia.  Pada  tahun  1988,  negara-negara OECD  (Organization  for  Economic  Cooperation  and  Development)  mencatat  bahwa  dari 80% jenis-jenis mobil didunia: 70%nya adalah jenis truk dan bus-bus , >50% merupakan kendaraan beroda dua dan tiga. Sebagai  tambah  zat-zat  pencemar  udara  yang  lebih  tradisionil   yang lebih umum,  sejumlah  besar  racun  dan  zat  kimia  dideteksi  telah  meningkat  jumlahnya diudara perkotaan, walaupun dengan konsentrasi rendah. Contohnya :
·                     Logam-logam berat pilihan (Berilium, Cadnium, Merkuri)
·                     Sedikit zat-zat organik (Benzene, Polychlorodi benzo-dioxid, Furan,Formaldehide, Vinychloride, Polyaromatic hidrokarbon)
·                     Radionucleids seperti ; rado
·                     Fibers; Asbes
Bahan-bahan  kimia  tersebut  dikeluarkan  dari  bermacam-macam  sumber  seperti pembakaran  sampah,  pabrik-pabrik  pengelolah  limbah,  proses-proses  industri  dan manufaktur, dry cleaning, bahan-bahan bangunan, dan kendaraan bermotor. Walaupun   emisi-emisi   zat   kimia   ini   umumnya   lebih   rendah   kadarnya dibandingkan  zat  pencemar  tradisionil,  namun  jelas  polutan  ini  memberi  resiko terhadap kesehatan sehubungan dengan daya racun mereka yang sangat tinggi atau bersifat karsinogenik bahkan bisa keduanya.

4.    Dampak Pencemaran Udara
1.        Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia
a.       Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
·                     Pencairan es di kutub
·                     Perubahan iklim regional dan global
·                     Perubahan siklus hidup flora dan fauna
b.      Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya.
c.       Mempengaruhi penurunan daya pikir
Menurut hasil penelitian, polusi udara bisa mempengaruhi penurunan daya pikir kita. Beberapa tahun lalu suatu penelitian besar-besaran dengan subyek perempuan yang disebut Penelitian Kesehatan Perawat mengumpulkan data mengenai daya ingat, keterampilan berpikir, dan dimensi berpikir lainnya.
Jennifer Weuve dari Rush Institute of Healthy Aging di Chicago mengkombinasikan data ini dengan informasi tentang kualitas udara di mana para perempuan ini tinggal.Secara khusus, ia membandingkan kandungan partikel polutan udara tertentu dengan perubahan dalam indeks kemampuan berpikir dalam jangka waktu beberapa tahun.Ia memaparkan, Penemuan paling penting dalam penelitian kami adalah, perempuan yang terpapar pada lingkungan dengan tingkat partikel yang lebih tinggi dalam jangka waktu lama, mengalami penurunan dalam indeks kemampuan daya pikir mereka dalam masa empat tahun ketika kami mengamati mereka.Jika penurunan daya pikir terjadi lebih cepat ketika kualitas udara memburuk, bagaimana caranya polusi dapat menyebabkan hilangnya kemampuan dan fungsi mental atau pikiran?
Weuve mengatakan bahwa partiel-partikel di udara tersebut bisa saja masuk ke dalam otak secara langsung. Ukurannya sangat kecil – 10 mikron, seperseribu milimeter – dan mereka dapat menyerang daya tahan tubuh normal serta mencapai otak baik melalui paru-paru atau liang sinus di kepala
Penelitian dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika (JAMA) menggabungkan hasil dari 34 penelitian dan menemukan hubungan secara statistik yang signifikan antara risiko serangan jantung dan sejumlah besar polutan udara, kecuali ozon.
Para peneliti mengatakan bahwa sebagai faktor resiko untuk serangan jantung, polusi udara tidaklah sebegitu berbahaya dibandingkan merokok dan tekanan darah tinggi. Namun di sisi lain, polusi udara, terutama bagi yang tinggal di daerah kota dan negara-negara industri, adalah hal yang tidak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari.
d.      Mengakibatkan stroke
Salah satu penelitian di Amerika menyebutkan bahwa udara yang kotor turut memicu serangan stroke. Penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicinemenyebutkan, tinggal dalam waktu yang lama dengan lingkungan yang tidak sehat seperti polusi udara menyebabkan kemungkinan penyakit stroke yang lebih tinggi.
Penelitian tersebut mengkaji catatan medis dari sekitar 1.700 pasien stroke yang dirawat di Deaconess Beth Israel Medical Center di Boston antara 1999-2008.
e.       Mengakibatkan serangan jantung
Penelitian yang di pimpin Dr.Hajrije Mustafic dari Paris Cardiovascular Researcha Center,menemukan bahwa serangn jantung didapatkan dari semua tingkat polutan yang ada kecuali Ozon,ungkap laporan yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association.
Para peneliti di studi ini melihat pada 34 studi yang diabandingkan dengan risiko menderita serangan jantung,di berbagai tingkatan,yang tercampur polusi udara,selain itu laporan ini juga termasuk hasil survey dari sekitar 400 sampai 300 ribu orang dengan serangan jantung.

2.        Dampak Pencemaran Udara Terhadap Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosisnekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat prosesfotosintesis
a.       Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
b.      Mempengaruhi kualitas air permukaan
c.       Merusak tanaman
d.      Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
e.       Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

3.        Polusi udara di tempat kerja
Secara khusus polusi juga menyergap di berbagai tempat kerja dan menimbulkan dampak bagi paru. Sejarah penyakit paru akibat kerja ini dimulai semenjak pertengahan abad ke-16. Pada masa itu Gregorius Agricola, seorang ilmuwan Eropa mencoba menemukan hubungan antara pekerjaan dengan penyakit. Ia menerbitkan buku berjudul De re Metallica, yang menguraikan penyakit asma akibat kerja.
Beberapa penyakit paru kerja yang penting antara lain silikosis, asbestosis, bisinoss, pneumokoniosis pekerja batu bara, asma kerja, dan kenker paru akibat kerja.

6.  Cara Mengatasi Pencemaran Udara
1. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan 
2. Mengurangi gas buangan emisi, dengan cara pesiunkan mobil – mobil yang sudah tidak layak untuk beroperasi .
3. Beralihlah ke kendaraan umum, dan kurangi pemakaian kendaraan pribadi.
4. Tidak menebang hutan dan melakukan penebangan hutan secara liar, sebab dapat mengurangi produksi oksigen.
5. Melakukan penanaman pohon dan memeliharanya dengan baik, mengurangi dampak global warming.
6. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan,seperti sepeda.
7. Membangun RTH (Ruang Terbuka Hijau) .
8. Berhentilah merokok.
9. Meminimalkan pemakaian AC, Pilihlah AC non CFC dan hemat energi.
10. Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit di urai dan kalau di bakar menimbulkan zat beracun.

PENUTUP

Polusi udara di kota-kota besar,hari demi harinya semakin parah di karnakan banyak paktor yang membuat pengaruh polusi udara di kota-kota besar,di antaranya dari kendaraan yang sudah tua,baik roda dua maupun roda empat,banyaknya pabrik pabrik yang berbahan bakar kimia dan sebagainya.dari polusi udara ini maka masyarakat kota sangat rentan dengan penyakit-penyakit contohnya serangan jatung,asma dan sebaginya. Sebagi solusinya pemerintah harus dengan cepat bergerak bagai mana caranya supaya polusi udara bisa dapat di kurangi.contohnya dengan menanam pohon-pohon di pinggir-pinggir jalan yang masih kosong.

DAFTAR PUSTAKA
·                     http://www.hijauku.com/category/produk/
·                     http://obatherbal.biz/polusi-udara-di-perkotaan-picu-hipertensi
·                     http://ijodaoen.blogspot.com/2008/10/solusi-polusi-udara-kota.html
·                     http://www.anneahira.com/cara-mengatasi-pencemaran-udara.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.