.

Sabtu, 11 Agustus 2018

Kontaminasi Radioaktif Industri


Muhammad Abdillah

Kontaminasi Radioaktif Industri



       Kontaminasi radioaktif, juga disebut kontaminasi radiologis, adalah zat radioaktif di permukaan atau di antara benda padat, cair atau gas (termasuk tubuh manusia), tempat keberadaan mereka tidak diinginkan atau tidak diperlukan, atau proses yang membawa keberadaan mereka di tempat-tempat seperti itu.

Polusi

Berdasarkan catatan CEF (2015), polusi terjadi ketika polutan mencemari lingkungan, dalam hal ini membawa perubahan yang memperburuk gaya dan kualitas hidup manusia. Polutan merupakan elemen kunci atau komponen polusi yaitu bahan limbah dari berbagai bentuk. Polusi sudah pasti dapat mengganggu ekosistem dan keseimbangan lingkungan. Industrialisasi dan modernisasi di berbagai bidang kehidupan menyebabkan dampak polusi mencapai puncaknya, seperti menyebabkan pemanasan global dan berbagai penyakit manusia.
Polusi terjadi dalam beragam bentuk, mulai dari polusi udara, air, tanah, radioaktif, kebisingan, panas (termal) dan cahaya. (Hidayat dan Kholil, 2017)

Dampak Radioaktif bagi Manusia

Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti berikut dibawah ini :
1.     Pusing-pusing
2.     Nafsu makan berkurang atau hilang
3.     Terjadi Diare
4.     Badan panas atau demam
5.     Berat badan menurun
6.     Kanker darah atau leukimia.
7.     Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8.     Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih yang jumlahnya berkurang. 
Dalam bidang industri, orang kadang-kadang harus bekerja dengan radiasi, walaupun radiasi tersebut tidak di eksploitir di dalam pekerjaan tersebut. Hal ini berlaku, misalnya, pada stasiun pembangkit tenaga nuklir dimana zat-zat radioaktif adalah produk sampingan suatu proses yang merupakan factor negatif bagi lingkungan. Reaktor nuklir menghasilkan zat radioaktif dengan 2 cara:
1.     Proses pembangkit panas, yaitu pembelahan inti, uranium akan menghasilkan zat radioaktif baru yang disebut produk fisi.
2.     Radiasi neutron yang diakibatkan oleh reaktor yang sedang bekerja mengaktifkan zat dalam air dan baja reaktor. Ini disebut hasil aktivasi.
Zat radioaktif yang mengendap dalam pipa-pipa saluran, katup, pompa dan peralatan lain akan mengenai beberapa pekerja.

Zat radioaktif yang dibersihkan dari sistem penyaringan merupakan limbah radioaktif. Jika sebuah sistem yang mengandung air radioaktif bocor, atau peralatan dalam sistem radioaktif seperti pompa atau katup dibongkar atau diperbaiki, kain-kain kotor dan pakaian kerja yang di pakai menjadi tercemar dan dapat di kategorikan sebagai limbah radioaktif. Walaupun radiasi tidak dapat melekat pada pakaian atau manusia yang terkena radiasi tidak akan menjadi radioaktif, pencemaran tentu dapat pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Cara Mendeteksi Radiasi Partikel Alpha
Detektor ZnS(Ag) merupakan jenis sintilator anorganik berupa sulfida seng yang berbentuk bubuk seng kristalin dengan menggunakan aktivator perak yang digunakan sebagai sintilator untuk mendeteksi partikel bermuatan. Effisiensi sintilasi ZnS(Ag) cukup baik, tetapi ZnS(Ag) tidak mampu melewatkan cahaya dengan baik. Dengan demikian ZnS(Ag) hanya digunakan dalam bentuk lapisan yang sangat tipis, supaya hanya terjadi sedikit penyerapan cahaya yang dihasilkan oleh interaksi zarah bermuatan dengan ZnS(Ag). Konsekuensi penggunaan lapisan tipis ini ialah bahwa hanya zarah-zarah yang harga ionisasi spesifiknya besar dapat dideteksi. Dalam hal ini zarah alpha memenuhi syarat untuk dapat dideteksi.


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kontaminasi_radioaktif
http://infostudikimia.blogspot.com/2017/11/kontaminasi-radioaktif.html
http://www.academia.edu/9588998/PENCEMARAN_RADIOAKTIF
http://www.batan.go.id/index.php/id/publikasi-2/artikelnuklir/126-radiasi-dalam-industri
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/viewFile/3096/2777

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.